Bisnis Lapas Anak Menteri
Pernyataan Yasonna Laoly Dibantah Mantan Sipir, Akui Adanya Nasi Cadong hingga Monopoli Kantin
Pernyataan Yasonna Laoly Dibantah Mantan Sipir, Akui Adanya Nasi Cadong hingga Monopoli Kantin
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly membantah anaknya, Yamitema Tirtajaya Laoly, terlibat dalam monopoli bisnis di lembaga permasyarakatan atau lapas dan rutan di seluruh Indonesia lewat Jeera Foundation, yang disebut bagian dari PT Natur Palas Indonesia.
Anak Yasonna Laoly yakni Yamitema Laoly diisukan menjabat sebagai chairman dan co-founder dari Jeera Foundation, yang memiliki bisnis di lapas besar di Indonesia.
Dimana Jeera Foundation dibawah anak Yasonna Laloly, Yamitema Laoly menjadi pemasok tunggal mulai rokok dan nasi di lapas, membuat kantin di beberapa lapas besar, juga minimarket dengan nama JeeraMart di Lapas Nusakambangan, hingga pengadaan air mineral dengan nama merek Jeera di lapas serta katering dan kantin di lapas.
"Ah bohong besar itu, enggak ada," kata Yasonna di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 2 Mei 2023.
Namun pernyataan tersebut dibantah oleh mantan sipir di Jakarta berinisial AB (61).
Pria tersebut membenarkan pernyataan Tio Pakusadewo soal buruknya kualitas makanan terhadap warga binaan pemasyarakatan (WBP) di rutan juga lapas.
Makanan yang diberikan kepada napi katanya jauh dari layak maupun asupan gizi.
Ditambahnya, kualitas nasi yang disajikan ke para WBP yang dinamakan 'Nasi Cadong' teksturnya keras, dan serupa kapur.
"Sudah kayak kapur, enggak enak dimakan. Rasanya sudah enggak karuan, rasanya hambar," kata AB saat ditemui awak media di Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (10/5/2023).
Lantaran buruknya kualitas nasi, beberapa WBP terpaksa membeli makanan di kantin rutan dan lapas.
Kantin yang dimaksud pun juga diduga dikelola yayasan milik Yamitema Tirtajaya Laoly.
Di kantin yang sempat disinggung Tio dalam konten Uya Kuya itu, seluruh makanan hingga kebutuhan sehari-hari dijual dua kali lipat dari harga pasaran.
Kantin tersebut juga dikatakan Tio telah memonopoli seluruh bisnis, baik makanan, minuman, hingga alat kebutuhan sehari-hari bagi WBP.
"Napi narkoba, tipikor (Tindak pidana korupsi) mana mau makan seperti itu, mereka beli. Kalau mau makan enak kayak di luar harus keluar duit," imbuhnya.
Baca juga: Mirip Kisah Joker, Sering Dipukuli-Dimaki, Husen Akhirnya Dendam, Bunuh & Mutilasi Bosnya
Baca juga: Mirip David Yulianto, Pria ini Marah-marah Waktu Dirazia, Ngaku Anggota Polri-Bentak dan Maki Polisi

Selain itu, AB juga menjelaskan kualitas nasi di rutan dan lapas memang buruk dengan siasat sulit dicerna, dan mengakibatkan hampir tidak semua WBP buang air besar (BAB) setiap hari.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.