Pilpres 2024

Sebut Nasdem yang Meninggalkan Koalisi Pemerintah, PDI Perjuangan Bela Presiden Joko Widodo

Yang memulai itu kan justru dari Nasdem, dari Pak Surya Paloh, artinya yang meninggalkan Pak Jokowi di dalam konteks perjalanan politik ini

Editor: Rusna Djanur Buana
(dok. Sekretariat Presiden)
Presiden Joko Widodo dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebelum shalat Idul Fitri 1444 Hijriah di Masjid Sheikh Zayed, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (22/4/2023). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA--Kubu PDI Perjuangan membantah keras tudingan bahwa Presiden Joko Widodo telah meninggalkan Partai Nasdem.

Sebaliknya justru Partai Nasdem lah yang telah meninggalkan Presiden setelah bermanuver dan mencalon Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden di Pilpres 2024.

Hal tersebut diungkapkan politikus PDI Perjuangan, Andreas Hugo Pareira.

"Yang memulai itu kan justru dari Nasdem, dari Pak Surya Paloh, artinya yang meninggalkan Pak Jokowi di dalam konteks perjalanan politik ini,” kata Andreas dalam tayangan Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Senin (8/5/2023).

Andreas mengatakan, narasi "antitesa" Jokowi muncul dari internal Nasdem.

Narasi tersebut bergulir setelah partai pimpinan Surya Paloh itu mengumumkan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) pada awal Oktober lalu.

Baca juga: Tak Diundang Jokowi, Surya Paloh Ajak Luhut Binsar Pandjaitan Makan Siang

Citra tersebut kian menguat setelah Nasdem resmi berkoalisi bersama dua partai oposisi, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Oleh karenanya, menurut Andreas, wajar jika kini Jokowi tak lagi melibatkan Nasdem dalam urusan politik ke depan, lantaran Nasdem sudah memilih jalannya sendiri.

"Jika saat ini Pak Jokowi juga mengambil sikap, saya kira suatu hal yang sangat wajar dan seharusnya Pak Jokowi lakukan,” ujarnya.

Memang, setelah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres dan meresmikan koalisi bersama Demokrat dan PKS, Nasdem berkali-kali meneguhkan komitmennya untuk tetap bersama pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin hingga akhir pemerintahan 2024.

Namun, Andreas menyebut, manuver Nasdem menegaskan posisi mereka yang telah berseberangan dengan Jokowi dan barisan partai pendukung pemerintah.

"Karena apa, orang bisa ada di dalam satu tempat yang sama, tapi kalau pikirannya sudah berbeda itu kan sulit untuk kita ajak untuk bicara," ujarnya.

Baca juga: Bertemu Luhut Panjaitan, Surya Paloh Tegaskan Tidak akan Tarik Menteri dari Nasdem

Kendati demikian, Andreas yakin, Jokowi tak merasa takut ditinggalkan Nasdem.

Sekalipun sudah tak menjabat sebagai orang nomor satu di RI, Jokowi dipastikan akan tetap mendapat ruang di PDI-P.

"Bagaimana perkawanan politiknya paling tidak dengan PDI Perjuangan, kami pasti ada bersama Pak Jokowi di dalam suka dan duka," tutur anggota Komisi X DPR RI itu.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved