Capres 2024

DPC Gerindra Kota Tangsel Enggan Prabowo Jadi Cawapres, Partai Buruh Ingatkan Terkait Kelas Pekerja

Sekretaris DPC Gerindra Kota Tangerang Selatan Yudi Budi Wibowo mengatakan bahwa patokan pihaknya masih pada hasil rapimnas.

Penulis: RafzanjaniSimanjorang | Editor: Sigit Nugroho
Istimewa
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto disebut mustahil jadi Calon Wakil Presiden Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. 

Partai berwarna oranye ini baru akan memutuskan dukungan tersebut yang rencananya akan digelar Juni 2023.

Ketua Bidang Ideologi dan Kaderisasi Partai Buruh, Adityo Fajar buka suara terkait hal itu.

"Rakyat harus terus melakukan kontrol terhadap parpol. Di prinsip itu saya setuju. Kecam bila perlu, sekeras-kerasnya, jika dianggap atau dikhawatirkan melenceng. Saya suka baca komentar-komentar keras anak muda di media sosial. Anak muda memang punya hak untuk bicara keras kepada penguasa dan mereka yang berniat berkuasa," ucap Fajar melalui keterangan tertulisnya, Kamis (4/5/2023).

Sementara itu upaya mendukung Capres semakin menggelinding seiring munculnya beberapa nama bacapres.

Berbagai parpol mencoba membangun pendekatan politik satu dengan yang lain.

Koalisi yang mulanya terbentuk, tak menutup peluang akan disusun ulang.

Belakangan, nama-nama calon wakil presiden juga mulai digaungkan.

"Tak terhindarkan dalam sistem presidensial perhatian besar akan tertuju ke sosok presiden terpilih. Wajar. Sebagai partai kelas pekerja, kalau saya yang utama adalah persatuan kelas pekerja. Soal capres taruhlah nomor tiga. Agenda perbaikan hidup kelas pekerja itu hal yang pokok, dukungan kepada capres hanya boleh ditempatkan dalam koridor itu. Jangan sampai justru memecah," ungkap dia.

BERITA VIDEO: Para Ketua Umum Parpol Pendukung Jokowi Foto Tanpa Megawati

Sebagai informasi, persatuan kelas pekerja merupakan dasar terbentuknya Partai Buruh.

Partai ini dibangun ulang oleh 11 elemen organisasi kelas pekerja.

Mereka terdiri dari organisasi buruh, petani, miskin kota, PRT dan kaum perempuan.

Partai Buruh mengusung Negara Kesejahteraan (welfare state) sebagai tujuan perjuangan.

Lahirnya Omnibus Law Cipta Kerja menjadi katalisator utama upaya membangkitkan kembali Partai Buruh.

"Presiden Partai berulang-ulang bilang, Undang-Undang Cipta Kerja itu seperti bensin yang dituangkan dalam api juang kelas pekerja untuk mendirikan ulang partainya sendiri. Causa sine qua non, sesuatu yang jadi penyebab. Jadi pijakan kami akan selalu itu. Tanpa kecuali dalam dukungan kepada capres. Tidak boleh dan tidak mungkin melenceng dari itu," papar Fajar.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved