Viral Medsos

Kapolres AKBP Yudha Pranata Tancapkan Sangkur di Meja Saat Dialog dengan Warga Untuk Intimidasi

Kapolres Nagekeo AKBP Yudha Pranata menancapkan sangkur di atas meja saat berdialog dan bertemu dengan warga pemilik tanah di titik nol Waduk Lambo.

|
Istimewa/ Akun Instagram @kabarofficial
Kapolres Nagekeo AKBP Yudha Pranata Tancapkan sangkur di atas meja untuk mengintimidasi warga 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Kapolres Nagekeo, NTT, AKBP Yudha Pranata menancapkan sangkur di atas meja saat berdialog dan bertemu dengan warga pemilik tanah di titik nol Waduk Lambo.

Aksi AKBP Yudha Pranata ini sebagai bentuk intimidasi kepada warga agar melepaskan lahan mereka untuk dijadikan waduk.

Video aksi intimidasi AKBP Yudha Pranata ini viral di media sosial. Salah satunya diunggah akun Instagram @terang_media.

Dalam rekaman video, tampak AKBP Yudha Pranata berdialog dengan masyarakat pemilik lahan di proyek di lokasi titik nol Waduk Lambo, Desa Labolewa, Kecamatan Aesesa Selatan, Kabupaten Nagekeo.

Ia kemudian terlihat marah. AKBP Yudha lalu mengeluarkan sangkur dari pinggang kirinya sambil berdiri dan menancapkan sangkur di atas meja.

Perbuatan tak terpuji AKBP Yudha Pranata ini membuat warga yang hadir dan tokoh masyarakat diam.

Baca juga: AKBP Achiruddin Sering Temperamen Buruk, Polda Sumut Lakukan Pemeriksaan Psikologinya

Aksi AKBP Yudha ini dilakukan untuk mengancam warga yang belum menyerahkan tanah kepada pemerintah untuk membangun Waduk Lambo.

Yudha seakan memberikan peringatan keras dengan cara menancapkan sangkur di meja.

Dalam narasi di video disebutkan AKBP Yudha memimpin langsung anggotanya dalam mediasi dengan warga yang menutup akses jalan di titik nol Waduk Lambo.

Tampak hadir keluarga besar dari Desa Ulupulu dan wakil keluarga besar Suku Kawa.

Baca juga: Kakor Sabhara Baharkam Polri dan Kapolres Ngawi Cek Pos Pelayanan Mudik di Tol KM 575 A 

Dihadapan warga, AKBP Yudha langsung mengeluarkan sangkur dan menancapkannya di meja.

Ia membiarkan sangkur menancap di atas meja sebagai bentuk intimidasi.

Diketahui, masyarakat sudah mengikhlaskan tanah mereka demi pembangunan yang diinginkan oleh pemerintah.

Sementara apa yang telah diberikan masyarakat malah mendapatkan perlakukan tidak mengenakan, termasuk intimidasi dari Kapolres Nagekeo, AKBP Yudha Pranata.

Baca juga: Gerindra-PKB Akan Terus Solid, Prabowo Subianto: Kami Seikhlas-ikhlasnya Berbakti pada Rakyat

Kapolda NTT, Irjen Johanis Asadoma, saat dikonfirmasi mengenai hal itu mengaku sudah mengetahuinya.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved