Info PLN

Upaya Capai Target Pengurangan Emisi Karbon Dunia, PLN Gandeng IEA Jalankan Roadmap Transisi Energi

PT PLN (Persero) gandeng IEA jalankan roadmap transisi energi dalam mencapai target pengurangan emisi karbon dunia.

dok. PLN
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo (kiri) bersama dengan Executive Director of International Energy Agency (IEA) Fatih Birol melakukan penandatanganan nota kesepahaman untuk mematangkan Just Energy Transition Partnership Investment and Policy Plan (JETP IPP) di Paris, Rabu (19/4/2023). 

WARTAKOTALIVE.COM, PARIS - PT PLN (Persero) menggandeng International Energy Agency (IEA) untuk mematangkan Just Energy Transition Partnership Investment and Policy Plan (JETP IPP) dalam mengakselerasi transisi energi Indonesia.

Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara kedua belah pihak di Paris, Rabu (19/4/2023).

IEA merupakan lembaga independen profesional yang menjadi rujukan dunia terkait analisis, data, rekomendasi kebijakan, solusi pembangunan ketahanan energi, ekonomi berkelanjutan dan pembangunan lingkungan.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, kerja sama kedua lembaga ini sudah terjalin lama dan kolaborasi kali ini khusus dalam mencapai target pengurangan emisi karbon dunia.

"Kami memiliki visi yang sama untuk menyongsong masa depan. Masa depan energi berkelanjutan, yang membawa kemakmuran dan kemuliaan bagi bangsa dan dunia," ujar Darmawan dalam keterangan resmi, Jumat (20/4/2023).

PLN dan IEA melakukan penandatanganan MoU untuk mematangkan JETP IPP (1)
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo (kiri) bersama dengan Executive Director of International Energy Agency (IEA) Fatih Birol melakukan penandatanganan nota kesepahaman untuk mematangkan Just Energy Transition Partnership Investment and Policy Plan (JETP IPP) di Paris, Rabu (19/4/2023).

Menurut Darmawan, dalam menjalankan proyek transisi energi, PLN mengalami banyak tantangan. Salah satu tantangannya adalah proyeksi pertumbuhan permintaan listrik dan juga kondisi permintaan di Indonesia yang dinamis. Maka, tantangan ini perlu diselesaikan dengan kolaborasi.

"PLN dan IEA akan menjadi pionir, menunjukkan kepada dunia bahwa roadmap transisi energi dapat dibangun melalui kolaborasi. Dapat dibangun secara komprehensif dari hulu ke hilir," ujar Darmawan.

Pada 2030 mendatang, tantangan emisi karbon pada sektor ketenagalistrikan yang dikelola PLN, akan mencapai 433 juta ton pada skenario business as usual.

Upaya pada Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030, PLN akan menurunkan emisi menjadi 335 juta metrik ton CO2.

Menurut Darmawan, hal ini yang menjadi landasan untuk PLN bisa mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada 2060.

Upaya pencapaian NZE tersebut memerlukan langkah-langkah akselerasi antara lain dengan menggaet pendanaan yang murah untuk mendanai investasi yang besar.

"Kami memiliki tujuan bersama, yaitu mencapai net zero emissions. Yang kami butuhkan adalah mengkonsolidasikan tiap langkah," tegas Darmawan.

Indonesia sebagai negara kepulauan juga dinilai IEA perlu meningkatkan interkoneksi sistem kelistrikan. Hal ini penting untuk menjamin akses listrik yang merata bagi seluruh masyarakat.

Dengan sistem interkoneksi yang andal akan berpengaruh pada harga listrik yang terjangkau bagi masyarakat.

Executive Director of IEA Fatih Birol menjelaskan pihaknya mendukung penuh langkah Indonesia dalam transisi energi. Upaya Indonesia dalam mengurangi emisi karbon akan berdampak langsung pada pengurangan emisi karbon.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved