Persija Jakarta

Jelang Hadapi Persija Jakarta Pelatih PSS Sleman Seto Nurdiantoro Sudah Rasakan Energi Positif SUGBK

Seto Nurdiantoro mengatakan bahwa berlaga di SUGBK adalah kesempatan yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin.

Tribunnews/Alfarizy Ajie Fadhilah
Pelatih PSS Sleman Seto Nurdiantoro (kanan) dan striker PSS Sleman Ricky Cawor (kiri) beri keterangan pers, Jumat (14/4/2023). 

"Saya pikir ini akan memberikan kami lebih banyak kekuatan, kepercayaan diri, dan kami tahu akan ada pendukung di belakang kami, itu perasaan yang sangat luar biasa," ungkap Thomas Doll.

"Kami harus membayar itu kembali dengan performa dengan permainan yang baik dan pemain memberikan semuanya dalam 90 menit terakhir ini, dan kemudian semuanya akan senang," terang Thomas Doll.

Lebih lanjut, pelatih berusia 57 tahun itu juga ingin semua penonton dan para pemain di lapangan terkoneksi.

Thomas Doll ingin The Jakmania dan Andritany Ardhiyas dan kawan-kawan bisa saling membakar semangat demi meraih poin penuh di laga pamungkas itu.

"Kami harus membawa 'api' ini dari lapangan ke penonton. Itu artinya ketika kami memenangkan duel, ketika kami memainkan permainan yang baik, dan para penonton bisa merasakan hal itu juga," tutur Thomas Doll.

"Itu akan menjadi atmosfer yang fantastis ketika mereka (Jakmania) melihat timnya memainkan pertandingan yang sangat baik," jelas Thomas Doll.

Sekadar informasi, Persija Jakarta terakhir kali bermain di stadion berkapasitas 70.000-an penonton itu adalah pada saat menjamu Borneo FC, 1 Maret 2020.

Kala itu, Persija Jakarta berhasil menang tipis dengan skor 3-2.

Sayangnya, pertandingan itu menjadi yang terakhir sebelum Liga diberhentikan karena pandemi Covid-19.

Pada musim 2021/2022 sejatinya Macan Kemayoran berpeluang menggunakan SUGBK sebagai kandang mereka.

Namun saat ini Liga 1 2022/2023 menggunakan sistem terpusat dan mengharuskan semua tim bermain di luar kandang mereka.

SUGBK baru bisa digunakan Persija di pertandingan terakhirnya di musim ini, karena seharusnya stadion itu menjadi venue Piala Dunia U-20 yang batal bergulir di Indonesia.

Enggan Bereksperimen

Jelang laga kontra PSS, Pelatih Persija Jakarta Thomas Doll enggan melakukan eksperimen pergantian kiper.

Sepertinya, Thomas Doll akan tetap memasang Andritany Ardhiyasa pada laga kontra PSS.

Seperti diketahui, Cahya Supriadi yang menjadi kiper kedua belum mendpatkan menit bermain di sepanjang musim ini.

Sejatinya, Thomas Doll mengakui bahwa sempat ingin memberikan Cahya menit bermain karena dia menunjukkan performa yang baik saat latihan.

Namun, laga terakhir musim ini pun tak kalah penting.

Pasalnya, Persija harus meraih kemenangan untuk mempertahankan posisi kedua klasemen.

"Kami juga sempat berpikir untuk memberikan Cahya pertandingan, karena dia berlatih di sepanjang musim bersama kami, dia sangat bertalenta, kami ingin melihat dia satu pertandingan," kata Thomas Doll.

"Tapi sekarang tidak ada yang aman, kami berjuang untuk peringkat kedua dan itu bukannya kami tidak percaya dengan dia (Cahya)," jelas Thomas Doll.

Thomas Doll menyebut, bisa saja semua pemain mendapatkan menit bermain apabila posisi Persija sudah aman, namun situasi saat ini jelas berbanding terbalik.

Juru taktik asal Jerman itu pun menuturkan bahwa anak didiknya bisa mengerti situasi bahwa Persija akan tampil dengan skuad terbaiknya di laga kontra PSS Sleman.

"Ketika posisi kami sudah aman, di posisi kedua atau ketiga, dan bukan pertandingan yang penting lagi, tentu kami bisa memberikan menit bermain. Namun, sekarang semua pemain bisa mengerti jika kami ingin bermain dengan tim terbaik dan itu bukannya tidak percaya dengan mereka, tapi dalam momentum ini mungkin mereka tidak di starting eleven," tutur Thomas Doll.

"Kami akan melihat bagaimana jalannya pertandingan juga. Semuanya memiliki kesempatan, tapi ketika kamu berposisi sebagai kiper, kamu membutuhkan keteremapilan lebih," terang Thomas Doll.

Pelatih berusia 57 tahun itu pun mengatakan bahwa selalu sulit untuk mengganti posisi kiper utama.

Aplagi, dalam laga-laga krusial seperti ini  jelas akan ada banyak tekanan terhadap pemain.

"Kami bisa mengganti lima pemain, tapi untuk kiper selalu sulit. Jadi pemain membutuhkan keterampilan, ini bukan momentum yang tepat untuk membuat eksperimen, karena pertandingan ini terlalu penting untuk klub dan suporter dan itulah mengapa saya pikir semua orang bisa memahami ini," papar Thomas Doll.

Pada pertandingan menghadapi Super Elang Jawa, julukan PSS Sleman, Persija juga untuk pertama kalinya di musim ini bermain di kandang utama mereka di SUGBK.

Jelas hal ini menjadi atmosfer yang berbeda dengan laga lainnya.

Pertandingan pamungkas sekaligus pertama dan terakhir di musim ini memakai SUGBK.

Terlebih, Thomas Doll juga mengaatakan bahwa Andritany berhasil tampil impresif di sepanjang musim ini.

Tak hanya itu, kiper berusia 31 tahun itu pun dinilai piawai mengatur suasana ruang ganti, terbukti dia selalu menjadi kapten Tim Oranye.

"Coba pikirkan kamu sekarang kapten di tim, kamu bermain di depan 75.000 penonton. Kamu harus bertarung untuk posisi kedua, dia dalam performa yang bagus, Andritany," ungkap Thomas Doll.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved