Pilpres 2024
Duet Prabowo Subianto dan Erick Thohir di Pilpres 2024 Dinilai Paling Ideal, Ini Penyebabnya
Peneliti Bidang Politik The Indonesian Institut Ahmad Hidayah menilai, Prabowo Subianto dan Erick Thohir jadi duet ideal di Pilpres 2024.
WARTAKOTALIVE.COM - Pasangan capres dan cawapres, Prabowo Subianto dan Erick Thohir tempati posisi tertinggi, di program poling The Matchmaker.
Hasil klasemen perolehan suara Prabowo Subianto dan Erick Thohir ini merupakan poling g yang dilakukan sejak 20 Februari - 10 April 2023.
Pada poling itu, terdapat lebih dari 17 ribu voters berikan pilihan dan tercatat 4.349 suara terpilih untuk pasangan Menteri berkinerja terbaik ini, yakni Prabowo Subianto dan Erick Thohir.
Melihat hasil itu, Peneliti Bidang Politik The Indonesian Institut Ahmad Hidayah menilai, Prabowo Subianto dan Erick Thohir jadi duet ideal, untuk kontestasi elektoral mendatang.
Baca juga: Elektabilitas Prabowo Subianto dan Gerindra Naik, Cak Imin Sebut Tanda-tanda Juara Pemilu 2024
Baca juga: Hasil Elektabilitas Prabowo Terus Menjulang Tinggi Dibanding Ganjar, Peneliti ISC Ungkap Alasannya
Baca juga: Singgung Elektabilitas Prabowo Subianto dan Gerindra Naik, Cak Imin: Tanda-tanda Juara Pemilu
Hal itu karena hadirnya dukungan berbagai kalangan.
Menurut dia jadi langkah tepat bila menduetkan keduanya bertarung pada Pilpres 2024.
Hal demikian karena keduanya memiliki keunggulan yang dapat saling melengkapi.
"Secara finansial, Erick Thohir cukup kuat, sehingga ditambah dengan finansial Prabowo yang juga kuat, dapat tingkatkan persentase kemenangan" kata Ahmad.
Dia menyebut, kekuatan logisitk Prabowo Subianto dan Erick Thohir merupakan sebuah modal kuat.
Sehingga dapat membuat tingkat keterpilihan di masyarakat semakin meningkat pesat.
Karenanya tidak mengherankan bila dukungan besar terhadap pasangan Ketua Umum Partai Gerindra dan Menteri BUMN tersebut semakin menguat.
Keduanya dinial menjadi duet potensial dapat saling mengisi.
Lebih lanjut dia melihat bahwa Erick Thohir miliki banyak keunggulan untuk diusung sebagai cawapres.
Figurnya menjadi sangat pas untuk dapat mendampingi Prabowo Subianto pada Pilpres 2024 nanti.
"Erick Thohir dinilai cukup berpotensi berpasangan dengan Prabowo Subianto" ucap Ahmad.
Elektabilitas Erick Thohir Sebagai Cawapres Naik?
Elektabilitas Menteri BUMN yang juga Ketua Umum PSSI jadi sorotan bagi Pengamat Politik Citra Institute, Efriza.
Efriza mengaku elektabilitas Erick Thohir akan terus menguat.
Erick Thohir yang menjadi andalan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) ini, baru saja berhasil selamatkan dunia sepak bola Indonesia.
Diketahui sepak bola Indonesia nyaris dikenakan sanksi berat FIFA setelah pencabutan status tuan rumah Piala Dunia U-20.
"Tentu saja antusias dan respons positif publik amat besar memungkinkan elektabilitas Erick Thohir akan terus nanjak" terang Efriza.
Seperti diketahui, Erick Thohir merupakan cawapres potensial dalam bursa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Hal itu berdasarkan hasil survei terbaru dari Indo Barometer.
Dimana Eks Presiden Inter Milan ini berada di posisi pertama dalam perolehan elektabilitas cawapres.
Erick Thohir bertengger di posisi pertama dengan elektabilitas sebesar 22,9 persen sebagai cawapres.
Sedangkan di belakangnya terdapat Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar.
Berdasarkan temuan Indo Barometer, Khofifah memiliki elektabilitas sebesar 15,8 persen dan berada di posisi kedua.
Sedangkan Muhaimin berada di posisi ketiga dengan elektabilitas sebesar 6,7 persen sebagai calon orang nomor dua di bursa Pilpres 2024.
Maka, Efriza mengatakan elektabilitas Erick Thohir akan terus meningkat dengan keberhasilan yang baru diraih yakni menyelamatkan dunia sepak bola Indonesia.
Mengingat dunia sepak bola Indonesia miliki tingkat eksposur yang sangat tinggi.
Belum lagi terdapat penelitian yang menyatakan 80 persen masyarakat Indonesia merupakan pengemar sepak bola.
Maka, keberhasilan sebagai Ketum PSSI dinilai berpengaruh dalam peta perpolitikan Indonesia.
"Tentu saja, ini memang hasil kerja Erick Thohir sebagai Ketua Umum PSSI" pungkas Efriza.
Hanya Kartu Kuning
Ketua Umum PSSI Erick Thohir datangi FIFA sesuai dengan arahan Presiden Jokowi untuk melakukan negosiasi sekaligus mempresentasikan kepada FIFA mengenai blueprint transformasi sepakbola Indonesia.
Ketika bertemu Presiden FIFA, Gianni Infantino, Erick Thohir juga jabarkan komit pemerintah Indonesia dalam merenovasi 22 stadion, yang dipakai untuk kegiatan tim nasional dan liga.
Erick Thohir memastikan jika Indonesia tak mendapat sanksi berat dari FIFA menyusul pembatalan Piala Dunia U20 2023 di Tanah Air yang seharusnya digelar pada 20 Mei-11 Juni 2023.
Erick Thohir sampaikan kabar bahagia ini melalui unggahan di akun media instagramnya pada Kamis (6/4/2023).
Dalam unggahannya, Erick Thohir menyampaikan bahwa FIFA hanya memberikan sanksi administrasi kepada Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
"Saya hanya bisa berucap, Alhamdulillah, atas rahmat Allah SWT dan doa dari seluruh rakyat Indonesia khususnya para pecinta sepakbola, Indonesia bisa terhindar dari sanksi berat pengucilan dari sepakbola dunia," kata Erick Thohir.
"Istilahnya, Indonesia hanya mendapat kartu kuning, tidak kartu merah," ujar Erick Thohir yang tengah berada di Paris, Perancis.
Erick Thohir yang saat ini tengah berada di Paris, Perancis menjelaskan bahwa sanksi administrasi yang diberikan FIFA berupa pembekukan dana FIFA Forward untuk keperluan operasional PSSI.
"Setelah saya menyampaikan pesan Presiden Jokowi dan menjelaskan blueprint sepak bola kita, FIFA hanya memberi sanksi administrasi berupa pembekuan dana FIFA Forward untuk keperluan operasional PSSI," ucap Erick Thohir.
"Hal itu akan di-review kembali setelah FIFA mempelajari strategi besar pengembangan sepak bola Indonesia," imbuh pria yang juga menjabat Menteri BUMN ini.
Erick Thohir jelaskan, sanksi administrasi yang diberi FIFA jadi sebuah pembelajaran dan berkah bagi sepak bola Indonesia yang kini terus berbenah menuju perbaikan di semua sektor.
"Saya sudah berusaha maksimal saat bertemu dengan FIFA. Dengan sanksi ini, kita masih terus melanjutkan program transformasi sepak bola bersama FIFA," ujarnya.
"Dengan sanksi ini, kita tidak dikasih kartu merah, tapi kartu kuning sehingga kita bisa bermain dan berkompetisi di SEA Games pada akhir bulan ini," kata Erick Thohir.
(TribunJabar.id/TribunPantura.com/Wartakotalive.com/Joanita Ary)
Tim Sinkronisasi Prabowo-Gibran Tegaskan Pemangkasan Makan Bergizi Rp 7.500 Cuma Isu |
![]() |
---|
Gibran Mundur dari Wali Kota Solo, Mardani Ali Sera Sebut Perlu Banyak Menyerap dan Siapkan Diri |
![]() |
---|
Menko PMK Muhadjir Sebut Transisi Pemerintahan Jokowi ke Prabowo Sudah Dibahas Dalam Rapat Kabinet |
![]() |
---|
AHY Dukung Prabowo Tambah Pos Kementerian dan Tak Persoalkan Berapa Jatah Menteri untuk Demokrat |
![]() |
---|
Prabowo-Gibran Ngopi Santai di Hambalang, Gerindra: Sangat Mungkin Bahas Format dan Formasi Kabinet |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.