Pilpres 2024

Prabowo Subianto Dicari Ketum Parpol, Dampak Isu Koalisi Besar dan Elektabilitas Ganjar yang Anjlok

Capres Prabowo Subianto sedang dicari ketum parpol, dampak elektabilitas Ganjar Pranowo yang anjlok.

Editor: Valentino Verry
Warta Kota/Yulianto
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto kini menjadi capres yang paling banyak dicari ketum parpol untuk betemu membahas koalisi besar. Hal ini dampak elektabilitas Ganjar Pranowo yang hancur. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Saat ini Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi elit parpol yang paling dicari.

Satu-persatu ketua umum (ketum) parpol meminta bertemu dengan Menteri Pertahanan tersebut.

Apa yang dibahas? Apalagi kalau bukan meraih kekuasaan lewat Pemilu dan Pilpres 2024.

Ketum parpol itu berbondong-bondong ingin Prabowo Subianto segera mewujudkan koalisi besar yang merupakan gabungan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB: Partai Gokar, PPP, PAN) dan Koalisi Indonesia Raya (KIR: Gerindra dan PKB).

Baca juga: Usai Perindo dan PBB, PAN Bakal Menghadap Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto

Hal ini beringingan dengan elektabilitas Ganjar Pranowo yang anjlok setelah menolak Timnas Israel dan berbuntut batalnya Piala Dunia U20 2023 d Indonesia.

Elit parpol sangat tahu, sulit bagi Ganjar untuk memompa elektabilitasnya yang sudah turun, kecuali ada upaya luar biasa yang bisa mendongkrak kader PDIP itu.

Sementara, Prabowo Subianto justru makin kinclong. Banyak pemilih yang tadinya loyal ke Ganjar mulai melirik Prabowo, ketimbang memilih Anies Baswedan.

Munculnya keinginan untuk membuat koalisi besar muncul ke permukaan pasca keenam ketua umum parpol, dan Presiden Joko Widodo mengikuti silaturahmi Ramadan yang dihelat oleh PAN di kantornya, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (2/4/2023).

Baca juga: Pertemuan Prabowo Subianto dan Yusril, Jangan lagi Saling Menghujat dan Mengejek

Dalam acara tersebut, Jokowi sempat menyinggung nama Prabowo sebagai calon presiden (capres).

“Ya kalau saya ditanya saya jawab, 'Pak, bapak setuju enggak, Pak Prabowo jadi capresnya?', ya saya kalau ditanya saya jawab, kalau saya setuju ya saya ngomong setuju, kalau enggak ya enggak,” ujar Jokowi.

Meski begitu, Jokowi mengaku tak ikut campur dengan proses pembentukan kerja sama antar parpol untuk menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“Saya kadang-kadang (bertanya), apa hubungannya? Enggak ada hubungannya. Apalagi, kalau datang ke saya, dalam membangun koalisi, semuanya sudah disetujui presiden. Urusannya apa?” kata Jokowi.

Kunjungan perdana ke Prabowo dilakukan Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo, Rabu (5/4/2023) sore.

Dalam pertemuan tersebut Prabowo, membuka peluang kerja sama.

"Kita ingin suatu apa ya, suatu katakanlah barisan yang cukup besar, solid, supaya menjamin kelangsungan pembangunan, supaya menjaga ketenangan kerukunan. Yang kita butuh adalah keharmonisan, kerukunan, kesejukan," ujar Prabowo.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved