Mudik Lebaran
Budi Karya Ungkap Ada Sembilan Titik Mudik Ekstrem yang Operasionalnya Tidak Mudah, Ini Daftarnya
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut ada sembilan titik ekstrem yang akan alami lonjakan pemudik sehingga operasionalnya tidak lah mudah.
Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Junianto Hamonangan
WARTAKOTALIVE.COM, TAMANSARI - Mengambil tagline 'Mudik aman berkesan' pada musim mudik lebaran 2023, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut jika nantinya ada sembilan titik ekstrem yang akan alami lonjakan pemudik. Sehingga, operasionalnya diayakini tidaklah mudah.
Hal itu disampaikan Budi saat ditemui usai menghadiri acara Focus Group Discussion (FGD) Mudik Aman Berkesan yang diselenggarakan oleh Kompas, di Hotel Santika, Tamansari, Jakarta Barat, Kamis (6/4/2023).
Menurutnya, sembilan titik tersebut merupakan hasil identifikasi yang dilakukan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dengan Dirjen Perhubungan Darat dan Korlantas Polri.
"Pak Dirjen Darat sudah melakukan diskusi dengan Pak Korlantas, hasilnya memang tidak mudah karena jumlahnya (pemudik) naik pesat," ujar Budi saat ditemui, Kamis.
Baca juga: Memperpendek Antrian Pipis di Rest Area, PUPR Sediakan 3.000 Toilet Tambahan saat Mudik Lebaran
"Dalam diskusi itu didata, mana saja tempat-tempat yang kami identifikasi, sebagai tempat-tempat yang tidak mudah dilakukan operasionalnya," lanjutnya.
Dari pemetaan tersebut, kata Budi, sembilan titik rawan kemacetan ekstrem berada di pulau Jawa dan luar Jawa.
Secara berurut, titik-titik tersebut di antaranya Cipali, Ciwangi, Batam, Samarinda, Madura, Sulawesi Selatan, Papua, Maluku, dan Soekarno Hatta.
"Nah dari pemetaan itu, kami saring lagi, mana yang paling berat. Yang paling berat itu kami harus konsentrasi," kata Budi.
Baca juga: Antisipasi Kemacetan Parah saat Mudik Lebaran, Kemenhub dan Polri Bersinergi Siapkan Skenario
Kendati akan berfokus pada titik-titik ekstrem kemacetan tersebut, Budi menyebut jika hal itu bukan berarti tempat-tempat lain tidak dianggap penting dan luput dari pantauan Kemenhub.
Bahkan, Budi menyebut jika ia sudah menugaskan Dirjen Perhubungan Darat dan Laut untuk mendedikasikan kapal-kapal udara untuk Madura. Sebab ditahun sebelumnya, sempat terjadi kekurangan armada kapal.
"Nah itu Madura, tetapi tetapi dua ini lebih krusial, yaitu Soetta. Saya sampaikan berulang-ulang bahwasannya Cipali itu tetap yang pertama," sebut Budi.
Menurut Budi, tingginya lonjakan pemudik yang melewati Cipali saat mudik lebaran nanti, membuat rekayasa lalu lintas baik itu one way, contraflow, maupun ganjil genap tidaklah cukup.
"Jasa Marga sudah membangun empat kali dua jalur, tetapi di Cipali baru dua kali dua. Sehingga terjadi potongan. Nah potongan ini, istilahnya Pak Dirjen Darat adalah rekayasa lalu lintas," ujar dia.
Kendati begitu, Budi mengatakan jika segala persiapan sudah dilakukan untuk menyambut mudik lebaran 2023 nanti. Terlebih tahun ini, sudah tidak ada pembatasan mudik seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Mudik aman dan berkesan. Kalau tahun lalu masih asik, sekarang berkesan. Nah, oleh karenanya kami mempersiapkan dengan baik dimulai dengan melakukan survey, lalu melakukan perencanaan, melakukan diskusi, melakukan regulasi, setelah itu eksekusi," tandasnya. (m40)
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.
Mudik Lebaran Sukses, Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho Dipuji Presiden Prabowo |
![]() |
---|
Okupansi Tembus 86 Persen, KAI Catat 902.000 Lebih Tiket Terjual Selama Angkutan Lebaran 2025 |
![]() |
---|
Kamar Kost Pegawai Kompas.com Dibobol Maling saat Mudik Lebaran, Uang Tunai Rp 20 Juta Raib |
![]() |
---|
Masyarakat Puji Rekayasa Lalin yang Diterapkan saat Mudik Lebaran, tapi Masih Ada Catatan |
![]() |
---|
Selama Libur Lebaran 2025, Okupansi Penumpang KA di Daop 1 Jakarta Capai 105 Persen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.