Berita Jakarta
Kritik Transjakarta Hapus Rute Tertentu saat Akhir Pekan, Dishub DKI: Mereka Pikir Bus Seperti PNS
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo ‘menyentil’ Transjakarta yang menghapus beberapa rute saat akhir pekan karena menyulitkan warga.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Junianto Hamonangan
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo ‘menyentil’ langkah Transjakarta yang menghapus beberapa rute saat akhir pekan.
Keputusan Transjakarta ini dianggap menyulitkan masyarakat untuk bermobilitas dalam menggunakan transportasi umum.
“Terkait dengan hari tertentu, hari Sabtu, Minggu dan hari libur ada layanan yang dihapuskan oleh Transjakarta, ini menjadi catatan buat kami agar layanan Transjakarta tidak mengenal Sabtu-Minggu (libur),” kata Syafrin saat rapat kerja dengan Komisi B DPRD DKI Jakarta pada Senin (3/4/2023).
Syafrin mengatakan, beberapa layanan Transjakarta memang ada yang tidak dioperasikan saat akhir pekan maupun libur nasional.
Dia berjanji, akan mempertimbangkan aktivasi layanan Transjakarta pada saat akhir pekan dan libur nasional, sebagaimana aspirasi dari Komisi B DPRD DKI Jakarta.
Baca juga: Penumpang Transjakarta Kagum Halte Integrasi LRT Bagus, tapi Fasilitas Penunjang Banyak Kurang
“Mungkin mereka berpikir bus-bus Transjakarta seperti PNS, Sabtu-Minggu itu libur,” ujar Syafrin berkelakar.
Selain itu, Syafrin akan menampung keluhan penumpang Transjakarta lainnya yang disampaikan Komisi B DPRD DKI Jakarta.
Syafrin berkata, keluhan itu akan dijadikan bahan evaluasi agar perseroan bekerja lebih prima melayani masyarakat.
Menurutnya, jumlah pengguna angkutan umum pada tahun 2022 melonjak dari perkiraan.
Pemerintah sudah mengantisipasi hal itu dengan menambah armada, namun masih berpatokan pada target penumpang mencapai 1 juta orang per hari, sementara realisasinya mencapai 3,6 juta orang.
Baca juga: Halte Integrasi Transjakarta Sudah Diuji Coba Tetapi Akses ke Kereta LRT Jabodebek Belum Juga Dibuka
“Terjadinya lonjakan dan pada saat itu antisipasinya cuma untuk 1,1 juta orang, akibatnya memang layanannya itu pasti menumpuk penumpangnya,” imbuhnya.
Dia juga mengakui, peningkatan jumlah penumpang angkutan umum tahun 2022 itu karena adanya perkembangan terbaru peraturan Menteri Perhubungan (Menhub) Nomor 12 tahun 2019 terkait masuknya ojek online (ojol) sebagai angkutan umum.
Dengan tambahan itu maka keseluruhan menjadi 3.622.049 penumpang.
“Yang terbesar itu angkutan ojol, sekitar 1 juta penumpang tahun 2022 ini berdasarkan data dari aplikator. Kemudian untuk KRL menempati urutan kedua mencapai 781.000 orang penumpang. Kemudian Transjakarta 747.000 dan MRT 115.000 penumpang. Dan juga ada angkutan roda empat sekitar 500.000 penumpang. Artinya jumlah keseluruhan masing-masing moda 3.622.049 juta orang,” jelasnya. (faf)
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.
Pemprov DKI Kehilangan Pendapatan Rp70 miliar, Empat Lahan Parkir Ilegal di Jakarta Disegel |
![]() |
---|
Pembangunan LRT Jakarta Velodrome–Manggarai Hampir Rampung, Ini Kata Warga |
![]() |
---|
Sukarmi Ningsih Hadirkan TMI Difabel sebagai Ruang Usaha dan Pembelajaran Disabilitas |
![]() |
---|
Genap Sebulan Sejak Demo Rusuh Farhan-Reno Belum Ditemukan, KontraS dan Keluarga Datangi Polda Metro |
![]() |
---|
Pelaku Pembuang Bayi di Depan Yayasan Yatim Palmerah Jakbar Ditangkap, Motifnya Terungkap |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.