Piala Dunia U20

Batal Tampil di Piala Dunia U20, Garuda Nusantara Butuh Sentuhan Psikologis

"Bagaimanapun juga, situasi ini adalah sebuah kegagalan besar dan wajar jika menimbulkan kekecewaan dan kesedihan."

Penulis: Rusna Djanur Buana | Editor: Rusna Djanur Buana
Kompas.com/Suci Rahayu/Titis Anis Fauziyah
Striker Timnas U20 Indonesia, Hokky Caraka sebut kekecewaan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo soal Indonesia gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 Tahun 2023 tidak tulus. Foto Kolase: Pemain Timnas Indonesia Hokky Caraka dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA--Pemain U20 yang dipersiapkan untuk menghadapi Piala Dunia U20 diduga  mengalami tekanan mantal.

Batalnya Garuda Nuasantara bermain di Piala Dunia U20 membuat Hokky Caraka dkk sangat terpukul.

Hokky Caraka dan Marselino Ferdinan bahkan sempat mengungkapkan kekecewaan mereka melalui media sosial.

Hal itu membuat banyak pihak yang menaruh simpati kepada tim masa depan Indonesia itu.

Salah satunya datang dari mantan psikolog PSS Sleman tahun 2018, Kumala Windya R., M.Psi.

Menurutnya saat ini pemain muda ini sangat rapuh dan membutuhkan pendampingan.

Ia menyinggung peran serta orang terdekat untuk turut membantu para pemain melewati masa sulit ini.

Baca juga: Indonesia Gagal ke Piala Dunia U20, Eks Pemain Persib Ini Persembahkan Trofi Yasser Arafat Cup 2023

Banyak cara yang bisa dilakukan, namun menurutnya dibutuhkan kehati-hatian karena mental dan perasaan pemain sedang sensitif.

Cara pertama adalah menjadi pendengar yang baik. Dalam kondisi ini, pemain membutuhkan orang yang mau mendengarkan ceritanya tentang kekecewaan, kekhawatiran, dan kemarahan yang dialaminya.

Mereka butuh menceritakan semua pikiran dan mengekspresikan emosinya agar merasa lega dan didengarkan.

“Bagaimanapun juga, situasi ini adalah sebuah kegagalan besar dan wajar jika menimbulkan kekecewaan dan kesedihan,” ujar Psikolog spesialis olahraga itu kepada Kompas.com.

“Pemain butuh didengarkan dan divalidasi emosinya sehingga ia merasa diterima dan memiliki 'teman' yang juga merasakan hal sama,” tambahnya.

Baca juga: Resmi, FIFA Tunjuk Argentina Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20, Timnasnya Gantikan Garuda Muda

Sambil mendengarkan perlahan, pemain kemudian diarahkan untuk mengelola pikiran dan emosinya.

Supaya bisa lebih tenang dan melepaskan bebannya.

Selanjutnya, pemain juga perlu bantuan untuk mengelola pikirannya dengan membantu menumbuhkan growth mindset.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved