Pilpres 2024

Bulan Suci Ramadan, Relawan Ganjar Pranowo Berbagi Takjil, Sasar Kuli Bangunan Hingga Lansia

Sukarelawan Santri Dukung Ganjar (SDG) Jawa Tengah bagi-bagi takjil di Bulan Suci Ramadan, dan menyasar ke kuli bangunan, hingga warga lanjut usia.

Editor: PanjiBaskhara
Istimewa
Sukarelawan Santri Dukung Ganjar (SDG) Jawa Tengah bagi-bagi takjil di Bulan Suci Ramadan, dan menyasar ke kuli bangunan, hingga warga lanjut usia (Lansia), di Desa Cawas, RT 04, RW 02, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Minggu (26/3/2023) 

WARTAKOTALIVE.COM - Sukarelawan Santri Dukung Ganjar (SDG) Jawa Tengah terus menebar kebaikan kepada masyarakat luas.

M Irfan selaku Koorwil SDG Jawa Tengah mengatakan pihaknya ingin terus memberikan manfaat kepada masyarakat.

"Apalagi memasuki Ramadan ini kami makin bersemangat untuk melakukan kegiatan positif, salah satunya dengan berbagi takjil," kata dia dalam siaran persnya, Minggu (26/3/2023).

Adapun lokasi yang menjadi sasaran yakni, Desa Cawas, RT 04, RW 02, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Baca juga: GBB dan SPN Sulawesi Sepakat Gencarkan Dukungan untuk Ganjar Pranowo di Pilpres

Baca juga: Penguatan Ekonomi Relawan Ganjar Pranowo Gelar Pelatihan Mengolah Komoditas Laut Menjadi Olahan Abon

Baca juga: Relawan Pendukung Ganjar Pranowo Turun Tangan Berikan Bantuan ke Korban Banjir Bandang di Musi Rawas

"Kami membagikan takjil dan nasi goreng kepada para kuli bangunan, lansia, dan perempuan yang merawat anaknya sendirian," kata dia.

Dengan adanya kegiatan itu, dia berharap warga bisa terbantu dan lancar dalam menjalankan ibadah puasa.

"Kami tak lupa menyosialisasikan sosok dan program-program andalan dari Ganjar Pranowo yang kami dukung di Pilpres 2024," kata dia.

Abdulah (34), salah satu warga penerima bantuan makanan dari SDG Jawa Tengah mengaku senang dengan aksi positif dari sukarelawan itu.

"Terima kasih makanannya, semoga bisa terus berlanjut dan makin banyak masyarakat yang menerima bantuan," kata dia.

Elektabilitas Ganjar Pranowo Ungguli Anies Baswedan dan Prabowo Subianto

Dalam simulasi 34 nama capres yang disurvei Indikator Politik Indonesia (IPI) tercatat elektabilitas Ganjar Pranowo ungguli nama-nama seperti Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.

Adapun survei tersebut telah dilakukan pada Februari-Maret melibatkan 1.220 responden di seluruh Indonesia.

Dari hasil survei tersebut tercatat Ganjar Pranowo memiliki elektabilitas 30,8 persen, disusul Prabowo Subianto dan Anies Baswedan dengan angka yang sama 21,7 persen. Lalu disusul Ridwan Kamil 6,3 persen dan AHY 1,6 persen.

"Itu berdasarkan simulasi berdasarkan simulasi 34 nama capres. Jadi urutan tiga teratas tidak banyak berubah kecuali peringkat dua dan tiga masuk dalam margin of error antara Pak Prabowo dan Anies Baswedan," kata Burhanuddin dalam keterangannya dari hasil survei IPI terbaru secara daring, Minggu (26/3/2023).

Kemudian dikatakan Burhanuddin melihat dari tren hasil survei elektabilitas, nama Prabowo dan Ganjar Pranowo cenderung naik.

Sementara itu Anies Baswedan cendrung stagnan.

"Kalau kita lihat trennya seperti acuan kuda, awalnya Pak Prabowo yang unggul, kemudian Ganjar urutan ketiga dan Mas Anies urutan dua. Kemudian Ganjar menyalip Anies Baswedan di bulan Juli 2021, menyalip Pak Prabowo April 2022," tegasnya.

Sementara itu menurut Burhanuddin untuk posisi empat ke bawah tidak ada ubahan angka yang berarti.

"Kecuali Ridwan Kamil yang sempat melejit setelah tragedi yang dialami putranya. Tetapi kemudian ada penurunan," tutupnya.

Adapun sebelumnya Burhanuddin Muhtadi menyebutkan bahwa dari hasil survei terbaru IPI Februari-Maret menyimpulkan masalah ekonomi mendesak untuk diselesaikan untuk calon presiden 2024.

"Isu apa yang dianggap penting oleh pemimpin nasional dalam lima tahun ke depan. Mungkin ini penting buat calon presiden atau partai politik kalau ingin suara pada publik," kata Burhanuddin dalam keterangannya dari hasil survei IPI terbaru secara daring, Minggu (26/3/2023).

Adapun dari hasil survei IPI dari 25 kondisi masalah yang harus diselesaikan pemerintah selanjutnya. Tiga teratas responden meminta menyelesaikan masalah ekonomi.

Urutan paling pertama masyarakat meminta pemerintah untuk mengendalikan harga-harga kebutuhan pokok 36,9 persen.

Kedua menciptakan lapangan kerja 17,7 persen. Serta terakhir mengurangi kemiskinan 10,6 persen.

Sedangkan masalah selanjutnya yang mendesak untuk diselesaikan pemberantasan korupsi 7,1 persen, memajukan sektor pertanian 3,4, mendorong pertumbuhan UMKM 3,2 persen.

Kemudian masalah selanjutnya pemerataan pendapatan 3,1 persen, keamanan 2,7 persen, kualitas pendidikan 2,3, tindakan tidak bermoral 1,4 persen dan modal usaha 1,4 persen.

Sebagai informasi survei terbaru IPI di atas melibatkan sebanyak 1.220 orang pada Februari dan periode 12-18 Maret 2023 jumlah sampel sebanyak 800 orang.

Sampel berasal dari seluruh Provinsi yang terdistribusi secara proporsional.

Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.200 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error--MoE) sekitar ±2.9 persen (Februari) dan ±3.5 persen (Maret) pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.

Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.

(Wartakotalive.com/Tribunnews.com/Rahmat Fajar Nugraha)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved