Berita Jakarta

Pengalaman Menyeramkan Prayitno Mendengar Jerit Kesakitan dari Salah Satu Makam di TPU Karet Bivak

Prayitno Budiman (44) mengaku pengalaman mistis saat menjaga pemakaman sudah menjadi hal yang wajar.

Editor: Feryanto Hadi
Warta Kota/Leonardus Wical Zelena Arga
Anggota Pengamanan TPU Karet Bivak, Prayitno Budiman (44) saat ditemui Warta Kota, di TPU Karet Bivak, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (19/3/2023). 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Leonardus Wical Zelena Arga

WARTAKOTALIVE.COM, TANAH ABANG -Tempat Pemakaman Umum (TPU) di bawah naungan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta umumnya dijaga oleh bagian keamanan

Apakah pernah terbayangkan bagaimana pengalaman petugas keamanan tersebut saat menjaga makam di malam hari?

Anggota Pengamanan TPU Karet Bivak, Prayitno Budiman (44) mengaku pengalaman mistis saat menjaga pemakaman sudah menjadi hal yang wajar.

"Kalau untuk pengalaman horor itu pasti ada saja ya," ujar Prayitno saat ditemui Warta Kota, di TPU Karet Bivak, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (19/3/2023).

Namun demikian, Prayitno mengaku tidak ingin terlalu banyak mengumbar karena ia khawatir malah membuat takut orang-orang.

Baca juga: Daftar Nama Tokoh Bangsa dan Pahlawan Indonesia yang Dimakamkan di TPU Karet Bivak

Ia mencontohkan kejadian beberapa waktu lalu ketika sedang berjaga malam sendirian.

Waktu itu sekira pukul 01.30 WIB dini hari.

"Tiba-tiba muncul suara yang di luar nalar, seperti orang menjerit. Sumber suaranya itu dari salah satu makam," ucap Prayitno.

Mendengar jeritan itu, Prayitno sontak terkejut, bulu kuduk tiba-tiba naik dan merinding.

Namun tidak lama, ia kembali biasa aja.

Karena itu tadi, hal-hal mistis saat jaga malam di pemakaman sudah biasa dialami oleh Prayitno.

Baca juga: Jual Bunga di TPU Karet Bivak, Siti Kenang Mendiang Suami: Sambil Nunggu Bapak di Dalam

"Itu kan memang tugas kami menjaga sampai tengah malam. Yang terpenting adalah niatnya di sini saya bekerja untuk menjaga makam-makam agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan," kata Prayitno.

Pria yang sudah bekerja sejak 2013 itu membeberkan contoh hal-hal yang tidak diinginkan adalah beberapa orang pernah ia pergoki datang ke TPU Karet Bivak larut malam.

Yang menjadi masalah bagi Prayitno saat itu adalah orang tersebut bukannya ziarah dan berdoa, tetapi dia malah terlihat seperti mengeluarkan sesajen.

"Saya khawatir kalau dia punya aliran atau sekte sesat seperti itu. Lalu disalahgunakan di makam tokoh bangsa dan pahlawan yang ada di sini," kata Prayitno.

"Saya tidak masalah kalau orang datang ke sini malam-malam asalkan niatnya memang untuk berziarah. Tapi kalau niatnya buruk, ya saya usir," imbuhnya.

Selain itu, Prayitno pun mengimbau bagi para peziarah untuk menjaga kebersihan dan ketertiban selama berada di TPU Karet Bivak.

Hal tersebut agar menghargai para jenazah yang disemayamkan dan keluarga yang memang sedang berdoa. 

Tokoh dan pahlawan yang dimakamkan di TPU Karet Bivak

 Berdiri sejak zaman Belanda, Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak banyak disemayamkan tokoh bangsa dan pahlawan Indonesia.

Petugas Administrasi TPU Karet Bivak, Agus Faizal menyampaikan bahwa makam tersebut sudah ada ratusan tahun yang lalu.

"Tahun pastinya saya lupa. Namun yang pasti, TPU Karet Bivak ini sudah ada sejak zaman Belanda," ujar Agus saat ditemui Warta Kota, TPU Karet Bivak, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (19/3/2023).

Agus pun membenarkan bahwa banyak tokoh bangsa dan pahlawan Indonesia yang dimakamkan di TPU Karet Bivak.

Ia membeberkan alasannya karena ada beberapa dari mereka (para pahlawan) yang memang minta untuk dimakamkan di situ.

Adapun beberapa tokoh bangsa atau pahlawan yang dimakamkan di TPU Karet Bivak adalah sebagai berikut:

1. Mohammad Hoesni Thamrin (Tokoh Lokal Betawi, Penggerak Pergerakan Nasional di Batavia), wafat pada 9 Maret 2001;

2. Pramoedya Ananta Toer (Penulis atau Sastrawan Indonesia), wafat pada 30 April 2006;

3. Fatmawati Soekarno (Penjahit Bendera Pusaka Merah Putih Pertama, Istri Presiden RI Pertama), wafat pada 14 Mei 1980;

4. H Benyamin Sueb (Budayawan atau Seniman Betawi), wafat pada 25 September 1995;

5. Iswadi Idris (Legenda Sepakbola Indonesia), wafat pada 16 Juli 2008;

6. Firman Muntaco (Maestro Sastrawan Betawi), wafat pada 10 Januari 1993;

7. Chairul Saleh Glr Datuk Paduko Radjo (Ketua MPR RI Pertama), wafat pada 8 Februari 1967;

8. Chairil Anwar (Penyair, Pelopor Angkatan 45 sekaligus Pelopor Puisi Modern Indonesia), wafat pada 28 April 1949;

9. Ismail Marzuki (Pencipta Lagu-lagu Nasional), wafat pada 25 Mei 1958;

10. H M Natsir Dt Sinaro Panjang (Menteri Penerangan RI ketiga, Perdana Menteri RI kelima), wafat pada 6 Februari 1993;

11. Soerjadi Soerjadarma (Bapak Angkatan Udara RI, Kepala Staf TNI Angkatan Udara Pertama, Menteri Perhubungan POS dan Telekomunikasi ke-18), wafat pada 16 Agustus 1975;

12. Kusumah Atmadja (Ketua Mahkamah Agung Indonesia Pertama, Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada), wafat pada 11 Agustus 1952;

13. Abu Hanifah (Ahli Kesehatan, Seniman, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI ketujuh), wafat pada 4 Januari 1980;

14. Roehana Khoedoes (Wartawati Pertama Indonesia, Pendiri Surat Kabar Perempuan 'Poetri Hindia'), wafat pada 16 Agustus 1972;

15. Iwa Kusuma Sumantri (Menteri Sosial RI Pertama, Menteri Pertahanan RI ketujuh), wafat pada 27 November 1971;

16. Budhyarto Martoatmodjo (Advokat Pertama Indonesia dan Perintis Kemerdekaan), wafat pada 11 September 1981;

17. S M Ardan (Sastrawan dan Tokoh Betawi), wafat pada 26 November 2006.

Agus membeberkan bahwa masih ada keluarga dari tokoh-tokoh tersebut yang masih berziarah ke TPU Karet Bivak.

"Cuma mungkin yang datang itu sudah generasi ke sekian gitu. Karena memang sudah cukup lama mereka dimakamkan di sini," ucap Agus.

Selain itu, beberapa komunitas dan dinas terkait juga terkadang menggelar acara ziarah bersama ke makam tokoh tertentu.

Agus mencontohkan belum lama ini ada komunitas yang berziarah ke makam Fatmawati Soekarno.

"Kemudian orang-orang dari Universitas MH Thamrin juga minimal setahun sekali datang ke sini untuk berziarah menyambangi makan MH Thamrin," kata Agus.

Ia menyampaikan biasanya agenda ziarah tersebut dilakukan oleh para komunitas saat Hari Pahlawan atau Kemerdekaan Indonesia.

Agus pun menginformasikan bahwa TPU Karet Bivak terbuka secara gratis untuk masyarakat umum. Jam operasionalnya pun mulai pukul 06.00 hingga 18.00 WIB setiap hari. (m36) 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved