Capres 2024

Pendukung Prabowo Minta PDIP Legawa Soal Capres 2024: Megawati kan Negarawan Sejati

Ketua Prabowo Mania, Immanuel Ebenezer menaruh asa kebesaran hati Megawati Soekarnoputri terkait capres-cawapres 2024.

Editor: Valentino Verry
Sekretariat negara
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menjadi juru kunci capres dari partainya untuk Pilpres 2024. Relawan Prabowo pun menaruh asa padanya untuk legawa. 

"Saya kira terbuka kalau Pak Ganjar mau ikut Pak Prabowo dengan catatan Pak Prabowo calon presiden, saya kira sudah tidak mungkin kalau Pak Prabowo calon wakil presiden," kata Hashim di Museum Joang 45, Jakarta, Minggu, (12/3/2023).

Ketua Prabowo Mania Immanuel Ebenezer minta kelegawaan Megawati Soekarnoputri.
Ketua Prabowo Mania Immanuel Ebenezer minta kelegawaan Megawati Soekarnoputri. (Surya.co.id/Yusron Naufal Putra)

Menurut Hashim, hal itu dikarenakan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto jauh lebih senior dibandingkan dengan Ganjar Pranowo.

"Pak Prabowo jauh lebih senior, 15 tahun lebih tua, pengalamannya berbeda. Saya kira kalau Pak Ganjar mau ikut, mau diduetkan dengan Pak Prabowo. Saya kira kami terbuka untuk itu, Pak Ganjar sebagai calon wakil presiden," tegasnya.

Respons PDIP

Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan, bahwa partainya belum bisa menyampaikan sikap soal usulan duet Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

Menurut Hasto, seluruh keputusan partai baik soal pasangan capres-cawapres maupun tokoh yang akan diusung, merupakan ranah Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.

Hal itu disampaikan Hasto menanggapi pertanyaan media soal Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo yang membuka peluang menduetkan Prabowo-Ganjar di Pilpres.

"Ya nanti Ibu Megawati Soekarnoputri yang akan memutuskan pasangan yang terbaik dan sesuai dengan yang menjadi harapan rakyat," kata Hasto.

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto serta Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dalam panen raya padi di Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3/2023).
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto serta Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dalam panen raya padi di Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3/2023). (Instagram @Prabowo)

Hasto pun menjelaskan, bahwa kewenangan Megawati memutuskan pencapresan sudah berjalan di PDIP selama 10 tahun terakhir. Hal tersebut bisa dilihat dari pengusungan Joko Widodo (Jokowi) sebagai capres pada Pilpres 2014 dan 2019.

"Jadi, kalau kita lihat secara empiris pada tahun 2014 dan 2019, maka tahapannya, Ibu Megawati Soekarnoputri menetapkan calon presiden dari internal PDI Perjuangan, pada saat itu adalah Bapak Jokowi," ujar Hasto.

Hasto pun menegaskan bahwa calon presiden (Capres) harus berasal dari kader PDI Perjuangan. Tetapi, peluang kerja sama dengan Gerindra masih sangat terbuka.

"Ya penawaran kerjasama tentu saja dalam rangka calon presiden, berasal dari PDI Perjuangan," tegas Hasto

"Sebagai partai pemenang pemilu dengan kepercayaan rakyat dua kali berturut turut, tentu saja kami akan mengusung calon presiden dan inilah sebagai konsekuensi dari keputusan Kongres Ke-lima pada tahun 2019 lalu," sambungnya.

Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo, pun memberi respons terhadap wacana duet tersebut.

Rudy menegaskan, usulan calon presiden (capres) harus berasal dari internal partainya.

Sehingga, menurutnya tak mungkin jika nantinya Ganjar yang merupakan kader PDIP ini diusulkan hanya menjadi calon wakil presiden (cawapres).

Terlebih, kata dia, PDIP merupakan partai pemenang Pemilu.

"O ya jelas, ya tidak mungkin lah, mosok pemenang pemilu cawapres kan sesuai dengan perolehan suara memenuhi syarat," kata FX Rudy.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved