Berita Nasional
Kebobrokan Kemenkeu yang Dikuak Bursok Anthony Bukan Salah Sri Mulyani, Mahfud MD: dari Tahun 2009
Kebobrokan Kemenkeu yang Dikuak Bursok Anthony Bukan Salah Sri Mulyani, Mahfud MD: dari Tahun 2009
"Tapi menumpuk sebanyak itu bukan karena Sri Mulyani. Itu ganti menteri sudah empat kali kan sejak tahun 2009 tidak bergerak dan keirjenan baru memberikan laporan kalau dipanggil kali. Sehingga Pak, Pak, itu hanya kecil-kecil nggak ada masalah gitu, ternyata kalau dianggap nggak ada masalah, sekarang ada masalah," tuturnya.
Mahfud MD mengungkapkan Menteri Keuangan Sri Mulyani saat ini sedang menyelesaikan hal itu. Sehingga upaya yang di lakukan Menteri Keuangan harus terus dibantu.
"Nggak papa, saya kira kita harus membantu Bu Sri Mulyani, Bu Sri Mulyani sedang menyelesaikan itu dan kita tidak bisa menyembunyikan apapun kepada masyarakat sekarang ini. Tidak tahu dari saya, tahu dari orang," pungkasnya.
Transaksi Janggal Terbanyak di Ditjen Pajak dan Bea Cukai
Sebelumnya, Mahfud mengungkapkan adanya pergerakan uang mencurigakan sebesar Rp 300 triliun di Kemenkeu.
Sebagian besar temuan berada di Direktorat Jenderal Pajak dan Direktorat Jenderal Bea Cukai.
"Saya sudah dapat laporan yang pagi tadi, terbaru malah ada pergerakan mencurigakan sebesar Rp 300 triliun di lingkungan Kementerian Keuangan yang sebagian besar ada di Direktorat Jenderal Pajak dan Bea Cukai, itu yang hari ini," katanya dikutip dari Kompas.com pada Rabu (8/3/2023).
Baca juga: Sedih, Ikut Antre Sampai Lari-lari, Seorang Ibu di Rawabadak Nangis-Kecewa Tak Kebagian Nasi Bungkus
Baca juga: Viral Roller Coaster Dufan Macet, Kunci Pengaman Terbuka-Pengunjung Panik Tergantung di Atas Kereta
Mahfud sebagai Ketua Tim Pengendalian Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) mengaku sudah menyerahkan laporan adanya transaksi janggal di Kemenkeu, di luar kasus Rafael Alun Trisambodo.
"Kemarin ada 69 orang dengan nilai hanya enggak sampai triliunan, (hanya) ratusan miliar. Sekarang, hari ini, sudah ditemukan lagi kira-kira Rp 300 triliun. Itu harus dilacak. Dan saya sudah sampaikan ke Ibu Sri Mulyani. PPATK juga sudah menyampaikan," tegasnya.
Terkait dengan transaksi janggal eks Kepala Bagian Umum Ditjen Pajak Jakarta Selatan Rafael Alun Trisambodo yang mencapai Rp 500 miliar, Mahfud mengungkapkan sudah ditelisik oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Iya sudah, sudah pertama KPK sudah mulai menelisik satu-satu," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan telah mengirimkan laporan dugaan pencucian uang yang dilakukan 69 pegawai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Mahfud menjelaskan dirinya melaporkan 69 pegawai itu setelah mendapatkan data berdasarkan laporan dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
“Saya kirim lagi ke Bu Sri Mulyani, ada 69 pegawai pajak yang sudah dilaporkan oleh PPATK, diduga melakukan pencucian uang," kata Mahfud selaku Ketua Tim Pengendalian Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) itu di Menara Kompas, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (7/3/2023).
"Adapun sebanyak 69 orang itu dilaporkan oleh PPATK ke Menteri Keuangan pada bulan September 2019."
Kecam Keputusan Kaesang Angkat J sebagai Pembina PSI, dr Tifa : Biarkan Jokowi Fokus sama Kesehatan |
![]() |
---|
Kredit UMKM Lesu, Legislator Demokrat Minta Pemerintah Dorong Transmisi Kredit Produktif |
![]() |
---|
Persiapan Warga Gorontalo Hadapi Ancaman Potensi Tsunami |
![]() |
---|
Begini Situasi Terkini Pantai Gorontalo Usai Pengumuman Ancaman Tsunami |
![]() |
---|
Tingkatkan Tata Kelola Keuangan, Pemprov Malut Teken MoU dengan BPKP RI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.