Guru Besar Teknik Kimia Undip Sebut Kemasan BPA Free Belum Tentu Aman Digunakan

Terhadap kemasan yang diberi label BPA Free itu juga perlu diteliti lagi apakah mengandung bahan kimia lain yang berpotensi berbahaya bagi kesehatan.

Editor: Mohamad Yusuf
Istimewa
Guru besar bidang pemrosesan pangan Departemen Teknik Kimia Universitas Diponegoro (Undip), Andri Cahyo Kumoro 

Disebutkan, zat kimia tersebut bisa larut dalam makanan dan diduga menyebabkan cacat pada janin, gangguan reproduksi, kanker dan masalah kesehatan lainnya.

Menurut NIH, dalam penelitian yang dilakukan tim dari Universitas Texas, Amerika, para peneliti meneliti lebih dari 500 produk rumah tangga yang digolongkan bebas BPA (BPA Free) yang banyak dipasarkan seperti kemasan berbahan PE atau PP, PET, polistirena (PS), dan kemasan BPA Free lainnya.

Hasilnya menunjukkan bahwa ternyata 92 persen produk itu mengandung zat berbahaya yang bisa larut ketika produk plastik itu dicuci, dipanaskan dan terpapar matahari.

Bukan hanya itu, para peneliti juga menemukan bahwa produk bebas BPA itu ternyata juga mengandung bahan kimia yang meniru hormon estrogen dalam kadar cukup tinggi.

Bahan kimia berbahaya itu paling tinggi ditemukan dalam produk botol bayi yang mengandung Polyesthersulfone (PES) atau polyetheylene terephthalate glycol (PETG) yang kandungan BPA-nya sudah diganti.

Sumber: Warta Kota
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved