Pilpres 2024

Pilpres 2024, Respon Sekjen PKS Terkait Pertemuan Prabowo Subianto dan Surya Paloh: Sangat Mendukung

Sekjen PKS, Habib Aboe Bakar Alhabsyi, menilai silaturahmi politik seperti yang dilakukan Prabowo Subianto dan Surya Paloh memang diperlukan.

Editor: PanjiBaskhara
Warta Kota
Sekjen PKS, Habib Aboe Bakar Alhabsyi, menilai silaturahmi politik seperti yang dilakukan Prabowo Subianto dan Surya Paloh memang diperlukan. Foto: Sekretaris Jenderal DPP PKS Habib Aboe Bakar Al Habsyi 

WARTAKOTALIVE.COM -  Pertemuan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dengan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh di Padepokan Garuda Yaksa Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Minggu (5/3/2023) lalu tuai sejumlah reaksi dari partai politik lain.

Pihak Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menanggapi santai pertemuan Prabowo Subianto dan Surya Paloh.

Sekjen PKS, Habib Aboe Bakar Alhabsyi, menilai silaturahmi politik seperti yang dilakukan Prabowo Subianto dan Surya Paloh memang diperlukan.

"Jika ada silaturahmi-silaturahmi politik seperti yang kemarin dilakukan Pak Surya Paloh dan Pak Prabowo, saya sangat mendukung," kata Aboe dalam keterangannya, Rabu (8/3/2023).

Baca juga: Prabowo Subianto dan Surya Paloh Bertemu, Partai Demokrat Tak Ragu Usung Anies Baswedan Capres 2024

Baca juga: VIDEO Keponakan Ungkap Kebiasan Prabowo Subianto Saat Dampingi Jokowi

Baca juga: PKS Senang Prabowo Subianto dan Surya Paloh Bertemu: Politik tak Boleh Saling Ancam dan Sandera!

Aboe mengungkapkan, pertemuan antar-elite seperti yang dilakukan Prabowo-Surya Paloh mampu menciptakan situasi yang lebih adem menghadapi Pilpres 2024.

"Karena ini bisa menjadi bagian rileksasi politik, bisa melancarkan komunikasi dan pastinya akan membawa situasi yang lebih adem,” ujarnya.

Anggota MPR RI ini juga mengingatkan pentingnya menjaga persatuan nasional.

“Salah satu pilar kebangsaan kita adalah Bhineka Tunggal Ika yang bertujuan untuk menjaga persatuan nasional. Hal ini penting karena untuk menjaga integrasi bangsa,” ucap Aboe.

NasDem: Pertemuan Prabowo-Surya Paloh Mengandung Pesan Tinggi

Sementara itu, Ketua DPP Partai NasDem Effendi, Choirie, menilai pertemuan Prabowo dan Surya Paloh mengandung pesan politik yang tinggi. 

"Jadi ini pendidikan politik yang cerdas, saling menghargai dan menghormati sesama petinggi partai," kata pria yang akrab disapa Gus Choi kepada wartawan, Senin (6/3/2023).

Soal kemungkinan koalisi Gerindra gabung NasDem, Gus Choi menjelaskan belum ada pembicaraan ke arah itu. 

"Ini semacam kunjungan balasan, atau istilah resiprokal. Karena, Pak Prabowo pernah mengujungi Pak Surya Paloh di NasDem Tower," ujarnya.

Lebih lanjut Gus Choi menjelaskan, bahwa pendidikan politik yang dibangun oleh dua tokoh bangsa ini semata mata demi membangun demokrasi Indonesia yang lebih baik. 

Artinya, pilihan capres boleh berbeda dalam Pilpres 2024, namun persahabatan harus tetap dibangun dan dipelihara. 

"Jadi rakyat, juga harus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa untuk kesejahteraan Indonesia," ucapnya.

PKB Tak Khawatir Ditinggal Gerindra

Di sisi lain, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengaku tak khawatir Gerindra akan meninggalkan mereka setelah Prabowo dan Surya Paloh bertemu.

Ketua DPP PKB, Daniel Johan mengatakan, PKB tak khawatir karena sudah membuat komitmen bersama Gerindra.

Justru ia akan menyambut bila NasDem ingin bergabung bersama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

"KIR jadi tidak ada kekhawatiran, malah KIR yang terbuka luas bagi NasDem untuk bergabung," kata Daniel saat dikonfirmasi, Senin (6/3/2023).

Ia menyambut baik pertemuan Prabowo dan Surya Paloh menjelang Pemilu 2024.

"Bagus, komunikasi antar koalisi penting dilakukan secara intensif, untuk saling berbagi informasi dan visi, saling memberikan sumbangsih ide dan pemikiran untuk membangun indonesia yang lebih baik," ujarnya.

Daniel memastikan jika setiap langkah politik yang dilakukan baik PKB maupun Gerindra akan dikomunikasikan.

"Antara Gerindra dan PKB selalu saling komunikasi jadi tidak masalah dan PKB ikut menyambut baik pertemuan tersebut," ucapnya.

Partai Demokrat Tak Ragu Usung Anies Baswedan Capres 2024

WARTAKOTALIVE.COM - Kamhar Lakumani, Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat mengatakan pihaknya tidak ragu akan ditinggal Partai NasDem dalam Koalisi Perubahan.

Hal itu terkait pertemuan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, pada Minggu (5/3/2023).

Kamhar Lakumani menegaskan hingga saat ini koalisi pengusung bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan itu masih solid.

"Koalisi Perubahan semakin solid. Kami percaya ketiga partai ini akan istikomah, tak ada keraguan," katanya Kamhar Lakumani kepada wartawan, Selasa (7/3/2023).

Dia menyebut pertemuan Prabowo dan Paloh merupakan hal yang wajar, apalagi keduanya bagian dari koalisi pemerintahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Terlebih, kata Kamhar Lakumanir, berbagai dinamika politik kekinian yang terjadi butuh respon cepat dan secara bersama-sama.

"Mulai dari dinamika Pemilu terkait sistem proporsional terbuka dan tertutup, sampai putusan PN Jakpus (Jakarta Pusat) yang kontroversial yang berkonsekuensi pada penundaan Pemilu dalam amar putusannya," ujarnya.

Menurut Kamhar Lakumani, silahturahmi elite politik sangat penting untuk mewujudkan dinamika politik yang teduh serta terjaganya hubungan yang harmonis semua elemen bangsa.

Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto bersama Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh memberikan keterangan saat konferensi pers seusai menggelar pertemuan di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (5/3/2023). Pertemuan politik kebangsaan antara kedua pemimpin partai tersebut menyepakati akan saling menghormati keputusan politik termasuk sosok bakal calon Presiden dan bakal calon Wakil Presiden yang akan diusung masing-masing partai jelang Pemilihan Umum 2024. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

 

"Termasuk pada kontestasi Pilpres 2024 mendatang," ucap Kamhar Lakumani.

Sebelumnya, Partai Gerindra dan Partai NasDem saling menghormati perbedaan keputusan politik jelang Pemilu 2024.

Hal itu disampaikan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, usai mendapat kunjungan silaturahmi Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.

"Kita dapat suatu kesimpulan tertentu, kita sepakat untuk saling menghormati keputusan politik masing-masing," kata Prabowo Subianto di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Minggu (5/3/2023).

Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh seusai menggelar pertemuan di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (5/3/2023). Pertemuan politik kebangsaan antara kedua pemimpin partai tersebut menyepakati akan saling menghormati keputusan politik termasuk sosok bakal calon Presiden dan bakal calon Wakil Presiden yang akan diusung masing-masing partai jelang Pemilihan Umum 2024. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

 

Untuk diketahui, jelang pilpres 2024, Gerindra telah membangun koalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Sementara, Nasdem membentuk Koalisi Perubahan bersama Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengusung Anies Baswedan sebagai bakal capres.

Selain itu, Gerindra dan Nasdem sepakat untuk mewujudkan pemilu 2024 yang damai tanpa menimbulkan konflik, serta mewujudkan pemilu yang jujur dan adil.

"Kita sepakat bahwa ini komunikasi politik harus lebih intensif, lebih sering dilakukan dengan semua pihak," ucap Prabowo Subianto.

Senada dengan Prabowo, Surya Paloh dorong semua pihak agar menjadikan penyelenggaraan pemilu sebelumnya sebagai pelajaran, demi kualitas pemilu yang lebih baik.

Mulai dari masyarakat, partai politik, pemerintah hingga penyelenggara pemilu.

"Belajar dari pengalaman masa lalu banyak kesedihan, banyak kepahitan yang kita petik," ucapnya.

"Nah semakin bisa kita mengambil referensi pengalaman yang kita persiapkan sedemikian rupa untuk menghadapi pemilu 2024 kami menjadi garda terdepan untuk menjaga suasana pemilu yang lebih stabil yang lebih tenang," pungkas Paloh.

Mardani Ali Sera Sebut Sandiaga Uno Bawa Kemenangan di Pilpres 2024

Mardani Ali Sera, Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akui, sosok Sandiaga Salahuddin Uno atau Sandiaga Uno dapat membawa kemenangan dalam Pilpres 2024.

Hal itu sebagai bentuk respon Mardani Ali Sera terhadap adanya usulan Sandiaga Uno sebagai Cawapres Anies Baswedan di Pilpres 2024.

"Banyak suara menduetkan Anies-Sandi. Kalau itu terwujud, saya sujud syukur,” kata Mardani Ali Sera kepada wartawan, pada Selasa (7/3/2023).

Namun, Mardani Ali Sera mengatakan bahwa usulan soal Sandiaga Uno sebagai cawapres bukan opsi utama PKS.

“(Prioritas utama cawapres) Kang Aher. Kan kader (PKS),” tandas Legislator Komisi II DPR RI itu.

Respons Prabowo Subianto Soal Wacana Duet Anies-Sandi: Keputusan Partai Jelas Saya Capresnya

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, merespons adanya wacana yang duetkan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno untuk pemilihan presiden (pilpres) 2024.

Prabowo Subianto tegaskan, sesuai hasil Rapimnas Partai Gerindra, mengamanahkan ke dirinya untuk maju dalam perhelatan Pilpres 2024.

"Keputusan partai sudah jelas saya calon presidennya. Saya kira itu," kata Prabowo Subianto di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Minggu (5/3/2023).

Sebelumnya PKS membuka peluang mengusung pasangan Anies-Sandi usai mereka mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres) 2024.

Prabowo Subianto pun mengingatkan, selama Sandiaga Uno masih menjadi kader Gerindra, akan patuh terhadap segala keputusan partai.

"Selama dia masih dia (Sandi) masih di partai, saya kira akan patuh sama garis partai," ujar Prabowo.

Sandiaga Salahuddin Uno Dinilai Partai Demokrat Tak Cocok Mendampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024

Wacana Sandiaga Salahuddin Uno atau Sandiaga Uno jadi bakal calon wakil presiden (Cawapres) 2024 ditolak Partai Demokrat.

Menurut Partai Demokrat, Sandiaga Uno tidak merepresentasikan sosok perubahan.

Bahkan, Sandiaga Uno disebut-sebut sebagai merupakan bagian dari rezim saat ini.

Demikian disampaikan Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani, saat dihubungi Tribunnews.com, Senin (6/3/2023).

Seperti yang diketahui, Sandiaga Uno diwacanakan bakal menjadi Cawapres 2024 untuk mendampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024 mendatang.

"Jika kemudian ada yang mengajukan nama Mas Sandiaga tinggal di uji saja apakah merupakan figur perubahan atau lanjutkan bagian dari rezim sekarang. Bagi kami dia bagian dari rezim sekarang," kata Kamhar.

Lantas, Kamhar memaparkan sosok kriteria perubahan yang menjadi syarat bagi bakal cawapres pendamping Anies Baswedan.

Pertama, memiliki kontribusi signifikan pada pemenangan.

Kedua, memperkuat barisan koalisi perubahan.

Ketiga, bisa membantu menjalankan pemerintahan dengan efektif. 

Keempat, memiliki platform perjuangan yang sama sebagai pasangan yang menawarkan perubahan dan perbaikan.

Kelima, memiliki pemahaman yang pas sehingga mewujud menjadi dwi tunggal.

"Hemat kami, semua pihak lebih bisa menahan diri dalam mengajukan nama-nama sebagai calon pendamping Mas Anies,"

"dan jika pun mengajukan nama-nama atas nama demokrasi sepatutnya mengindahkan kriteria yang telah dipresentasikan Mas Anies antara lain figur yang merepresentasikan perubahan," pungkasnya.

PKS Bicara Peluang Duet Anies-Sandi di Pilpres 2024

Sebelumnya, Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Alhabsyi menyampaikan pihaknya memperhitungkan duet Anies Baswedan dan Sandiaga Uno kembali terjadi di pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Ada pun duet Anies-Sandi pernah terjadi di Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.

Saat itu, keduanya pun memenangkan kontestasi demokrasi tersebut.

Habib Aboe menerangkan bahwa semua figur bakal diperhitungkan untuk menjadi pendamping Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Termasuk, duet Anies-Sandi kembali terulang.

"Semua diperhitungkan. Calon-calon yang ada semua kita perhitungkan. Siapapun yang cocok dengan presiden," ujarnya Habib Aboe Bakar setelah menghadiri Musyawarah Majelis Syuro PKS VIII di Kantor DPP PKS, Jakarta, Kamis (23/2/2023).

Menurutnya, sosok cawapres Anies haruslah memiliki keahlian-keahlian yang mumpuni.

Di antaranya, keahlian ekonomi hingga mengerti tentang Indonesia ke depan.

"Sama seperti yang dikatakan tadi. Gak jauh berbeda. Tapi mungkin (cawapres) harus punya keahlian-keahlian apakah itu ekonomi, apakah ngerti tentang Indonesia ke depan," jelas Habib Aboe.

Namun begitu, Ia pun menyerahkan sepenuhnya sosok cawapres untuk ditentukan langsung oleh Anies Baswedan.

"Tidak ada keputusan saat ini. Hari ini hari demi hari akan keliatan siapa tren yang paling kuat. Tergantumg berjalannya waktu tinggal beberapa bulan," tukasnya.

Sosok Pendamping Anies Baswedan di Pilpres 2024

Anies Baswedan dipasangkan dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Pilpres 2024 mendatang ditolak mentah-mentah oleh Partai Demokrat.

Penolakan Khofifah Indar Parawansa sebagai bakal cawapres Anies Baswedan di Pilpres 2024 diungkap Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra.

Disampaikan Herzaky Mahendra Putra, Partai Demokrat hanya menginginkan cawapres Anies Baswedan dari tokoh-tokoh perubahan.

"Kami akan fokus dengan tokoh-tokoh perubahan," ujarnya Herzaky Mahendra Putra saat dikonfirmasi, pada Kamis (2/3/2023).

Dikatakan Herzaky Mahendra Putra, Partai Demokrat tak mau dengan calon wakil presiden Anies Baswedan nantinya hanya didorong oleh status quo.

"Bukan yang lekat dengan status quo atau diendorse status quo. Maksudnya cawapres yang didorong oleh status quo," jelasnya

Kendati demikian, kata Herzaky, pihaknya belum mendengar adanya nama Khofifah Indar Parawansa dalam pembahasan di Koalisi Perubahan.

"Belum dengar saya rencana Anies-Khofifah dibahas di Koalisi Perubahan. Baru dengar di media-media," tukasnya.

Diketahui, Wakil Ketua Majelis Syura PKS, Hidayat Nur Wahid menyatakan nama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa masuk dalam bursa calon wakil presiden pendamping Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Hidayat menuturkan pimpinan Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) itu memiliki kriteria sesuai dengan yang diinginkan Anies Baswedan.

"Potensi Bu Khofifah masuk ya, karena beliau mempunyai kriteria visi pemimpin yang baik, beliau juga menghadirkan rekonsiliasi bagi bangsa, tentu ini menjadi hal yang penting," kata HNW kepada wartawan, Senin (27/2/2023).

PKB Tidak akan Mau Pasangkan Khofifah Indar Parawansa dengan Anies Baswedan

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa wacananya akan dipasangkan dengan Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Namun, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) kemungkinan tak akan menerima jika Khofifah Indar Parawansa dipasangkan dengan Anies Baswedan, kenapa?

Kengganan PKB terkait Khofifah Indar Parawansa dipasangkan dengan Anies Baswedan diungkap Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno.

"Tentu saja bicara tentang Khofifah, enggak mungkin PKB akan menerima," kata Adi Prayitno, saat dihubungi, pada Rabu (1/3/2023).

Hal itu, dijelaskan Adi, karena sampai saat ini Khofifah sebetulnya tidak punya partai.

Terlebih, menurutnya, PKB tetap berpegang teguh ingin menjadikan Ketua Umumnya, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) maju sebagai capres.

"Karena sampai saat ini Khofifah itu kalau mau jujur sebenarnya tidak punya partai dan PKB terus ingin menjadikan Muhaimin sebagai capres, bukan yang lain," ungkapnya.

Lebih lanjut, Adi mengatakan, PKB lebih melihat Cak Imin sebagai figur merepresentasikan Nahdlatul Ulama (NU) daripada Khofifah Indar Parawansa.

"Bagi PKB, ya Cak Imin lah yang dianggap merupakan representasi NU, bukan Khofifah. Saya kira di situ," sambung Adi.

Partai NasDem: Dipertimbangkan

Khofifah Indar Parawansa jadi satu di antara tokoh yang masuk bursa bakal calon wakil presiden (Bacawapres), untuk mendampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Wakil Sekjen Partai Nasdem, Hermawi Taslim sebut, rekam jejak dan karakter Khofifah Indar Parawansa bisa jadi pertimbangan untuk memilihnya menjadi bakal cawapres.

"Khofifah salah seorang yang dipertimbangkan dengan sungguh-sungguh, baik dari sisi gender, track record maupun latar belakang organisasi dan sifat moderasi yang ia miliki," kata Hermawi Taslim kepada wartawan, Selasa (28/2/2023).

Kendati demikian, Hermawi Taslim menegaskan hingga kini Anies Baswedan belum putuskan siapa sosok bakal cawapres yang akan mendampinginya nanti.

Sebab Partai Nasdem, Partai Demokrat dan PKS yang tergabung dalam Koalisi Perubahan mendukung Anies Baswedan, semua figur dipertimbangkan dan berpeluang.

"Di koalisi kami, semua figur berpeluang," pungkasnya.

Sebelumnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memang telah tegas menyatakan, tidak masalah jika nantinya Anies Baswedan memilih sosok di luar kadernya sebagai bakal calon wakil presiden 2024.

"Oh iya, kita sudah menyiapkan segalanya, iya atau tidak (cawapres Anies Baswedan dari luar kader), kita welcome," kata Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi selepas acara Apel Siaga PKS di Stadion Madya GBK, Jakarta, Minggu (26/2/2023).

Aboe Bakar menyampaikan bahwa partainya tak memiliki hambatan apapun untuk mendukung Anies Baswedan sebagai Presiden.

Sebab, hal itu diputuskan sepenuhnya oleh Anies Baswedan

"Kalau PKS sudah selesai, kapan saja sudah oke. Kita sudah tidak hambatan berhubungan dengan presiden, Anies dan wakilnya. Wakilnya tergantung Pak Anies, siap untuk menerima, jalan barang ini," kata dia.

Di sisi lain, Aboe Bakar pun menyatakan siap menerima siapa pun cawapres pilihan Anies asalkan tokoh tersebut bisa berdampak secara elektoral.

"Selama presiden setuju dan merupakan dukungan elektoral yang bagus, why not," tukasnya.

Apresiasi PKS

Ketua DPW NasDem DKI Jakarta, Nurcahyo Anggoro Jati menyambut baik PKS mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden

Partai Keadilan Sosial (PKS) mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres) bersama ribuan kader pada hari ketiga Rapat Kerja Nasional /rakernas PKS Tahun 2023, Minggu (26/2/2023) lalu.

Deklarasi bersama para kader digelar di Stadion Madya, Senayan.

Menanggapi hal itu, Ketua DPW NasDem DKI Jakarta, Nurcahyo Anggoro Jati menyambut baik hal tersebut.

"NasDem Jakarta menyambut baik manakala PKS melakukan hal yang serupa dengan kami yakni mulai menyosialisasikan Pak Anies secara masif," ucap Nurcahyo saat dihubungi, Selasa (28/2/2023).

Pria yang karib disapa Yoyok itu menuturkan bahwa masyarakat memiliki hal untuk mengetahui capres ke depannya.

"Bagaimana rekam jejaknya agar rakyat punya waktu untuk mengenalnya sehingga harapannya yang belum tahu menjadi cinta, yang sudah cinta semakin mencintai," imbuhnya.

Ia menuturkan dengan banyaknya warga yang menghadiri safari politik Eks Gubernur DKI Jakarta itu dikatakannya sebagai bentuk harapan akan perubahan.

"Bicara tentang optimisme, dari banyaknya pertemuan yang kami lakukan dengan masyarakat, terasa sekali banyak yang mendukung, mensyukuri dan gegap gempita ingin memenangkan Pak Anies, dan tentunya NasDem sebagai salah satu partai yang mendukung beliau," tutup dia.

Masalah di Jakarta Bukan Tanggung Jawab Anies Baswedan saat Jadi Gubernur

Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD DKI Jakarta ingatkan, berbagai persoalan yang masih melanda di Jakarta bukan tanggung jawab Anies Baswedan sepenuhnya saat menjadi kepala daerah.

Partai pengusung Anies itu menyebut, ada pihak lain yang ikut terlibat dan harus membantu Anies.

Sekretaris I Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Muhammad Taufik Zoelkifli (MTZ) mencontohkan, seperti proyek normalisasi dan sodetan Sungai Ciliwung yang mangkrak di era Anies.

Kata dia, diperlukan keterlibatan pemerintah pusat karena sungai tersebut di bawah wewenang Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

"Normalisasi dan sodetan Ciliwung bukan cuma tanggungjawab Pemerintah DKI tapi juga sangat bergantung pada kebijakan pemerintah pusat saat itu cq (casu quo atau dalam hal ini) Kementerian PUPR,” kata MTZ pada Senin (27/2/2023).

MTZ mengatakan persoalan Kampung Susun Bayam (KSB) Jakarta Utara yang masih terkatung-katung, seharusnya bisa dilanjutkan oleh kepala daerah berikutnya.

Hal ini berkaca pada perjanjian ganti rugi antara Pemda DKI, PT Jakarta Propertindo dan warga setempat sudah jelas dan disepakati di masa Anies.

"Kemudian di masa Pak Anies peringkat kemacetan kan sudah turun drastis. Naik lagi di masa Pj Gubernur karena PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat) sudah dibuka dan sosialisasi untuk memakai transportasi publik tidak intensif lagi" jelasnya.

Sedangkan untuk pengakuan lembaga FIFA terhadap Jakarta International Stadium (JIS), kata dia, diperlukan campur tangan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).

Pasalnya PSSI merupakan lembaga yang dapat berhubungan langsung dengan FIFA.

"JIS itu adalah aset Bangsa Indonesia, harus kita perjuangan bersama supaya bisa dapat standar FIFA. Jangan cuma Pemda DKI Jakarta atau PT Jakpro yang disuruh berjuang sendiri,” ucapnya.

"Kalau JIS resmi dapat pengakuan FIFA kan manfaatnya untuk semua bangsa dan rakyat Indonesia,” lanjut anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta ini.

Diberitakan sebelumnya, langkah bakal calon presiden (Bacapres) untuk Pemilu 2024, Anies Baswedan menjiplak tagline Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono disoal berbagai pihak.

Salah satunya Forum Warga Kota (Fakta) Jakarta yang mempertanyakan kinerja Anies Baswedan saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 lalu.

Ketua Fakta Jakarta Azas Tigor Nainggolan mengkritik ajakan Anies agar melangkah ke jenjang berikutnya seperti tagline DKI Jakarta, yaitu Sukses Jakarta untuk Indonesia.

Tigor menyebut, Anies seolah-olah ingin membangun paradigma bahwa slogan tersebut sangat cocok dan sesuai dengan dirinya, dan menganggap berhasil menjadi Gubernur DKI selama lima tahun.

“Anies mengganggap dirinya setelah sukses berhasil di Jakarta maju untuk Indonesia. Keberhasilan Anies, apa wujudnya selama lima tahun menjabat Gubernur Jakarta?,” ujar Tigor berdasarkan keterangannya pada Senin (27/2/2023).

Tigor merinci, cukup banyak masalah Jakarta yang belum dituntaskan Anies selama menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Persoalan itu bahkan selalu menjadi momok warga Ibu Kota, mulai dari kemacetan, banjir, penyediaan hunian layak dan sebagainya.

"Kemacetan Jakarta, tetap macet total sampai sekarang. Mana proyek rumah DP nol rupiah? Bangun Jakarta International Stadium (JIS) dari APBN tapi tidak mendapatkan pengakuan dari FIFA sebagai stadion mempertandingkan sepak bola" katanya.

"Sodetan Ciliwung lima tahun oleh Anies dibuat mangkrak lima tahun, dan diselesaikan oleh Pj Gubernur Jakarta sekarang, Heru Budi Hartono" lanjutnya. 

"Begitu pula pembuatan normalisasi Ciliwung sepanjang 17 kilometer juga oleh Anies dibuat mangkrak dan diselesaikan oleh gubernur Jakarta sekarang, Heru Budi Hartono," sambungnya.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

(Tribunnews.com/Wahyu Gilang Putranto/Fersianus Waku/Chaerul Umam/Igman Ibrahim/Ibriza Fasti Ifhami/Wartakotalive.com/M27/FAF)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved