Mahitala Unpar
Bersepeda Menyusuri Pantai Barat Aceh, Menyapa Senja di Meulaboh
Bersepeda berkelompok menyusuri Pantai Barat Aceh, Mahitala Unpar memulai kampanye penjelajahan merajut nusantara dari Sabang sampai Merauke.
MENDUNG dan angin dingin yang bertiup dari arah laut membuat suasana agak muram hari itu di Kilometer Nol Pulau Weh.
Sudah pukul 09.00, tapi warung di sekitar obyek wisata andalan Kota Sabang itu seperti enggan buka.
Meski sebenarnya bukan titik terluar sebelah barat Indonesia, KM 0 Pulau Weh dianggap sebagai titik paling barat mungkin karena aksesnya yang mudah dicapai.
Dari Kota Banda Aceh tinggal menyeberang dengan ferry roro yang melayani masyarakat tiga kali sehari yaitu pukul 08.00. 12.00, dan 17.00 WIB.
Sementara batas Indonesia paling barat adalah Pulau Benggala, sebuah pulau kecil tak berpenghuni di sebelah kiri Pulau Weh.

Bahkan di google map, titik KM 0 Indonesia itu tertera di sebuah pulau kecil lain yang juga tak berpenghuni dan tak bernama, di dekat Pulau Weh dan Benggala.
Tak lama kemudian hujan turun. Kami tak berlama-lama.
Setelah foto secukupnya, segera semua duduk di sadel sepeda dan memulai kayuhan menyusuri jalanan sepanjang Aceh-Padang dengan titik awal di KM 0 Pulau Weh.
Kami berdelapan. Tujuh diantaranya anggota Mahitala Unpar, ditambah Beny Ismoyo, seorang pengusaha binatu yang tinggal di Gorontalo.

Perjalanan bersepeda bertajuk Go West Aceh-Padang ini menjadi bagian dari kampanye Merajut Nusantara G5000 yang digagas kelompok pencinta alam Wanadri.
Kampanye digelar untuk membangkitkan semangat cinta tanah air dengan kegiatan bersepeda, lari, atau jalan kaki menyusuri jalur 5.000 km dari Sabang sampai Merauke.
Seminggu sebelumnya, Budi Satria dan Beny mengendarai mobil logistik dari Jakarta ke Aceh.
Nissan Navara itu membawa semua logistik yang diperlukan untuk bersepeda dan camping.
Jadi perjalanan bersepeda ini bisa dikategorikan self supported touring, turing bersepeda secara mandiri.
Semua ikut bersepeda dan bergantian menyopiri mobil logistik.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.