Kebakaran Depo Pertamina
Pemukiman Tanah Merah Plumpang Tidak Semua Tanah Garapan Milik Pertamina
Beredar informasi kawasan Tanah Merah di dekat Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara lahannya miliki Pertamina.
Penulis: Miftahul Munir | Editor: Dian Anditya Mutiara
WARTAKOTALIVE.COM, KRAMAT JATI - Beredar informasi kawasan Kampung Tanah Merah di dekat Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara lahannya miliki Pertamina.
Tim Wartakotalive.com pun sempat bertemu dengan warga bernama Endang korban kebakaran akibat ledakan Depo Pertamina di RS Polri Kramat Jati beberapa waktu lalu.
Menurut Endang, lahan di Tanah Merah Plumpang tidak semuanya milik Pertamina.
"Yang punya pertamina adalah di dekat tembok pembatas antara Depo dengan pemukiman," ujar Endang kepada Warta Kota.
Endang merupakan warga Betawi asli Tanah Merah dan rumahnya bersertifikat hak milik bukan tanah garapan.
Baca juga: Heru Budi Hartono Dapat Mandat dari Presiden Jokowi, Solusi Jangka Panjang Depo Pertamina Plumpang
Rata-rata warga tinggal di tanah garapan merupakan orang pendatang yang mendirikan bangunan semi permanen.
"Jadi pembatas antara tanah garapan dengan pemukiman asli warga sana itu ada jalan yang muat mobil lewat," jelasnya.
Ia pun kini bingung lantaran rumahnya hangus terbakar dan sertifikar rumahnya ikut dilahap si jago merah.
Lelaki berusia sekira 45 tahunan itu berharap, ada ganti rugi dari pihak Pertamina kepada rumah milik orangtuanya.
Baca juga: Ternyata Banyak Warga Banten Jadi Korban Kebakaran Depo Pertamina, Al Muktabar Jenguk di RS Polri
"Sejauh ini belum ada omongan (soal ruamhnya dibangun lagi atau tidak sama Pertamina)," tuturnya.
Sebagai informasi, Endang dan istirnya Suslistiawati datang ke RS Polri untuk melakukan visium terhadap mertuanya bernama Iriana pada Sabtu (4/3/2023) lalu.
Iriana ditemukan tewas tertimpa runtuhan bangunan rumah di dalam kamar mandi.
Wanita 60 tahun itu terjebak dalam kebakaran saat sedang membuang air besar di kamar mandi.
Ibunya ditemukan setelah Endang memiliki firasat bahwa ibu mertuanya ada di dalam kamar mandi sesuai keterangan terakhir hidupnya.
Beberapa menit sebelum insiden kebakaran, Iriana pamit kepada suami dan istrinya ingi buang air besar, kemudian masuk ke dalam rumah.
Sehingga, nyawa wanita lanjut usia itu tak bisa tertolong lagi karena tak bisa keluar dari dalam kamar mandi.
Korban meninggal 19 Orang
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis data terbaru korban meninggal dunia akibat kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, pada Jumat (3/3/2023) malam.
Kepala BNPB, Suharyanto menginformasikan setidaknya terdapat 19 korban meninggal dunia atas peristiwa tersebut.
"Data terbaru yang kami terima siang ini, ada 19 korban meninggal dunia yang masih diidentifikasi di RS Polri," ujar Suharyanto saat ditemui di posko pengungsian korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, RPTRA Rasela, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Minggu (5/3/2023).
Baca juga: Depo Pertamina Plumpang Berdiri di Zona Air, Jokowi: Harus Dibangun Sungai di Sekitarnya
Adapun 19 korban meninggal dunia tersebut adalah sebagai berikut:
1. Syaiful Anwar (21);
2. Rospita (45);
3. Iis Ernayati (26);
4. Ilyas (4);
5. Siti Aminah (40);
6. Hadi (30);
7. Rahmad Syukur (50);
8. Rohani (40);
9. Naila (20);
10. Sumila (75);
11. Ayub (45);
12. Yumiyati (18);
13. Hardiyansyah;
14. Evelina (50);
15. Nursaini;
16. Ardiansyah (50);
17. Seluwidawati;
18. Trish Rhea Aprilita (12);
19. Syarif Hidayatullah.
Sementara itu, Suharyanto menyampaikan sebanyak 49 jiwa mengalami luka berat dan sedang dirawat di beberapa rumah sakit.
Lebih lanjut, Suharyanto menyebutkan setidaknya masih ada 18 orang yang dicari karena terpisah dari keluarga. Ia menegaskan bahwa 18 orang tersebut bukan berarti menjadi korban.
Ia membeberkan, pihaknya pun masih mencari keterangan terkait 18 orang yang hilang itu.
Suharyanto menjelaskan upaya yang dilakukan dengan mengerahkan berbagai elemen untuk mencari 18 orang yang hilang.
Kemudian lanjut Suharyanto, Polri juga terus menyisir kemungkinan korban terbaru di reruntuhan obyek-obyek yang terbakar itu.
"Karena kan pengungsian ini ada 1.085 yang mengungsi. Dan ini tersebar ya. Jadi bukan hanya di RPTRA Rasela ini saja," kata Suharyanto.
"Nah per hari ini kalau dilihat untuk kebakarannya sendiri sudah padam. Sekarang masyarakat terdampak ini masa tanggap darurat masih ditangani sebaik-baiknya," lanjutnya.
Tentu saja kata Suharyanto, semua komponen terlibat. Mulai dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), penggerak sosial, TNI, Polri, dan organisasi kemasyarakatan penggiat bencana.
Suharyanto juga memastikan tenda-tenda di posko sudah terpasang dengan baik, dan logistik mengalir terus menerus.
Lebih lanjut ia mengaku bahwa bantuan yang diberikan sejauh ini tidak ada masalah. Hal tersebut karena tanggap darurat merupakan kebutuhan dasar.
"Khususnya makan, minum, tempat tinggal, selimut, tenda, dan sebagainya, itu kan merupakan kebutuhan dasar yang memang harus dipenuhi," pungkas Suharyanto.
Ia menjelaskan, walaupun BPBD DKI Jakarta sudah mampu menyiapkan tanggap bencana, namun pihaknya juga turut menyiapkan intervensi untuk membantu.
Pantauan Warta Kota di RPTRA Rasela pukul 09.10 WIB, para pengungsi tampak sedang saling bercengkerama satu sama lain.
Beberapa ibu-ibu juga tampak mengambil logistik yang telah disediakan di posko-posko bantuan.
Sementara itu, terlihat pula puluhan anak-anak sedang dihibur oleh Layanan Dukungan Psikososial Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI).
Kemudian, beberapa relawan juga tampak sibuk menyiapkan bantuan yang akan diberikan kepada ratusan pengungsi yang ada di RPTRA Rasela.
Penjelasan Jokowi
Presiden Joko Widodo membeberkan kemungkinan apabila Depo Pertamina Plumpang tetap akan dibangun di lokasi yang sama.
Hal tersebut imbas dari kejadian kebakaran di Depo Plumpang Pertamina, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, pada Jumat (3/3/2023) malam.
"Kalau deponya dibangun di sini, berarti warganya akan kami relokasi," ujar Presiden Jokowi usai meninjau posko pengungsian korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, di RPTRA Rasela, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Minggu (5/3/2023).
Kemudian kata Presiden Jokowi, apabila Depo Pertamina Plumpang tetap dibangun di lokasi tersebut, maka sekitarnya akan dibangun perairan (sungai atau sejenisnya).
"Memang zona ini kan harusnya zona air, entah dibuat sungai atau apa. Yang jelas harus melindungi objek vital ini dari masyarakat," ucap Presiden Jokowi.
Baca juga: Usai Tinjau Posko Pengungsian, Jokowi Bicara Kemungkinan Relokasi Depo Pertamina Plumpang

Presiden Jokowi pun mengaku dulu pada saat ia menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, ia telah merencanakan untuk membuat sungai di sekitar Depo Pertamina Plumpang.
Hal tersebut tidak tercapai karena memang waktu itu belum ada solusi yang diberikan kepada masyarakat sekitar.
"Saat ini yang terpenting adalah keamanan dan keselamatan masyarakat. Itu yang menjadi poin utama," kata Presiden Jokowi.
Diketahui dalam tinjauannya, Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir dan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono.
Presiden Jokowi pun memerintahkan Erick dan Heru untuk segera menginformasikan keputusan yang akan diambil.
Informasi keputusan tersebut diminta Presiden Jokowi harus disampaikan dalam waktu satu atau dua hari ke depan.
Pantauan Warta Kota di lokasi, Presiden Jokowi hadir di RPTRA Rasela pukul 09.55 WIB, didampingi oleh Menteri BUMN, Erick Thohir dan Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono.
Presiden Jokowi tampak berinteraksi dengan ratusan pengungsi yang berada di dalam tenda RPTRA Rasela.
Para pengungsi pun menunjukkan wajah yang sumringah lewat senyumannya saat Presiden Jokowi beserta jajaran datang ke lokasi.
Baca juga: Syahrizal Kaget Mobil Inova Miliknya yang Hilang Ada di Tangan Aipda DP, Begini Kronologinya
Kemudian, Presiden Jokowi beserta istri juga memberikan (secara simbolis) bantuan makanan kepada beberapa pengungsi yang ia datangi.
Sementara itu, para pengungsi yang lain tampak sedang saling bercengkerama satu sama lain.
Beberapa ibu-ibu juga mengambil logistik dan makanan yang telah disediakan di posko-posko bantuan.
Sementara itu, terlihat pula puluhan anak-anak sedang dihibur oleh Layanan Dukungan Psikososial Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI).
Lalu juga, beberapa relawan tampak sibuk menyiapkan bantuan yang akan diberikan kepada ratusan pengungsi yang ada di RPTRA Rasela.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News
Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Direktur Teknik dan Lingkungan Migas Diperiksa Bareskrim |
![]() |
---|
Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Polri Periksa 54 Saksi dari BMKG Hingga Ahli Migas |
![]() |
---|
Korban Meninggal Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Bertambah 1 Orang, Sisa 11 Dirawat |
![]() |
---|
Tujuan Aqila Rahmani Perkenalkan Aksi Sosial dan Revolusi Putih ke Korban Depo Pertamina Plumpang |
![]() |
---|
Dua Pekan Berlalu, Jumlah Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Tambah Banyak, Jadi 29 Orang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.