Viral Media Sosial

Tuai Kecaman, Berikut Ini Kronologi dan Fakta-fakta Anggota TNI di Depok Hajar Karyawan Toko Buah

Banyak yang mengecam aksi tak terpuji oknum tersebut setelah videonya tersebar di berbagai media sosial.

Editor: Feryanto Hadi
Trubunnews.com
Sebuah video viral beredar memperlihatkan pria berseragam TNI memukuli pegawai toko buah di Depok, diduga gara-gara menyenggol mobil 

Nampak dari video yang diambil dari dalam mobil itu ada pria berseragam TNI yang sedang memukuli pria lain.

Bahkan pria berseragam TNI itu tidak segan untuk menginjaknya beberapa kali.

Ketika korban berusaha melarikan diri, pria berseragam TNI itu tetap mengejarnya dan memukulnya kembali.

Dikatakan dalam keterangan video itu bahwa korban sudah meminta maaf tetapi tidak diterima oleh pelaku.

"Sudah meminta maaf namun akhirnya tetap terjadi tindakan kekerasan. Semoga ada penyelesaian yang baik karena perdamaian itu indah dan sejuk," tertulis dalam keterangan unggahan tersebut.

Sementara para warganet dibuat geram dengan aksi penganiayaan yang dilakukan pria berseragam TNI tersebut.

"Pecat!!! Minimal penjara lah, coba klo dibalik, sipil yg mukul seragam, langsung dijemput ga tuh. Kami butuh keadilannn," tulis salah seorang warganet di kolom komentar.

"Lapor dan tindak lanjut, jangan mau damai. Ya Allah bisa kan pa musyawarah bicara baik baik, cari solusi dan benerin yg rusak kan beres," kata warganet lainnya.

"Sangat2 tidak terpuji! Proses hukum dn jgn damai!," timpal warganet lainnya.

Baca juga: Polri Bantah Ahmad Saefudin yang Namanya Tertera di STNK Rubicon milik Mario Dandy Bekerja di Inafis

Bikin Takut Warga

Suhadi (47) pemilik toko buah itu menjelaskan soal tindakan Serka W tersebut yang bikin warga takut.

Menurut Suhadi, pria yang dianiaya Serka W masuk ke toko dan minta tolong, tapi warga takut lantaran yang marah adalah anggota TNI.

"(Korban) datang ke sini meminta perlindungan, tapi kami kondisi juga lagi ramai melayani pembeli," kata pemilik toko buah, Suhadi (47), dikutip dari Kompas.com, Rabu (1/3/2023).

Selain itu, warga takut karena dikira teman dari pelaku.

"Takutnya kalau ikut ngelerai nanti malah jadi sasaran. Dikira pelaku, nanti malah rekan korban," ujar dia.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved