Kebakaran Depo Pertamina
Ada Hajatan di Tengah Kebakaran Plumpang, Sambil Lari Mempelai Pria Pusing Mikirin Biaya Resepsi
Saat kejadian tersebut, ia sempat melarikan diri lantaran mencium aroma gas yang begitu pekat daru rumahnya.
Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Feryanto Hadi
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Nuri Yatul Hikmah
WARTAKOTALIVE.COM, KOJA — Di tengah musibah kebakaran akibat Depo Pertamina Plumpang, seorang mempelai pria yang menggelar hajatan sekira 800 meter dari lokasi kejadian, mengaku sempat panik memikirkan uang muka resepsi saat menyelamatkan diri.
Hal itu disampaikan Ahmad Maulana Firdaus atau yang karib disapa Daus (22), pria yang hari ini resmi menggelar resepsi itu bersama sang istri Sukmainah (20).
"Panik pasti ya, kepikiran. Kan dua hari lagi kami mau ngadain acara tuh. Kami udah kepikiran sih, jadi atau enggak," ujar Daus saat kepada wartawan di tengah resepsinya, kawasan Tanah Merah Bawah RT 08/RW 09, Rawabadak Selatan, Koja, Jakarta Utara, Minggu (5/3/2023).
Daus berujar, saat kejadian tersebut, ia sempat melarikan diri lantaran mencium aroma gas yang begitu pekat daru rumahnya.
Namun, di tengah derap langkahnya itu, ia sempat memikirkan biaya resepsi yang sudah ditekan dari jauh-jauh hari.
Baca juga: Jenazah Eks Menko Kesra Azwar Anas Akan Dimakamkan di TMP Kalibata Senin Esok
"Ya (kepikiran), udah lengkap semua soalnya, misalnya pakaian dan semua udah di DP-in semua. Kepikiran aja, takut enggak jadi nih. Cuman Alhamdulillah, semua tetap berjalan," jelas dia.
Menurut dia, saat kejadian tersebut, dirinya hanya bisa berlari sembari membawa surat-surat berharga.
Pasalnya, resepsi itu sudah ia rencanakan sejak tiga bulan lalu dan undangan sudah disebar ke 700 orang teman dan kerabat dekat.
"Pokoknya saya pulang kerja ada satu jam di rumah, habis magrib itu saya mencium bau menyengat di sini. Tapi saya dan keluarga langsung meninggalkan tempat dengan menyelamatkan surat-surat," ujar dia.
Baca juga: Rumahnya Ikut Ludes saat Depo Pertamina Plumpang Terbakar, Sutiyah Pasrah Emas Simpanannya Raib
Pria bertubuh gemuk itu mengatakan, ia sempat berpikir untuk menunda acara.
Namun pada Sabtu malam, dirinya sendiri justru turun langsung bersama tetangga lain untuk berjibaku membangun tenda.
"(Bangun tenda) Sabtu malam. Ini jalanan di Koramil itu ditutup, harusnya Sabtu pagi, tapi baru Sabtu malam dipasang. Pukul 01.00 WIB malam baru selesai, saya belum istirahat," jelas dia.
Kendati begitu, ia mengaku bersyukur lantaran acara tersebut bisa terlaksana dengan baik hari ini.
"Enggak ada kendala, aman-aman aja. Paling parkirnya tamu jadi jauh yang bawa mobil, parkir di luar," kata Daus.
Sementara itu, ditemui di tempat yang sama, orang tua Daus, Kusnaidi (54) menyebut, alasan tetap digelarnya resepsi meski di tengah kebakaran lantaran undangan sudah dibagikan dari jauh-jauh hari.
Baca juga: Dikepung Kobaran Api Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Rumah Driver Taksi Online Tak Terbakar
"Sebelum kebakaran ini kan udah bagi-bagi undangan udah lama, kan kami juga enggak tahu namanya musibah kan," jelas Kusnaidi saat ditemui di tengah resepsi.
Menurutnya, tidak ada komplain yang ia terima, bahkan para tamu tetap datang dan menikmati acaranya.
"Mudah-mudahan aman, ramai yang datang ibu-ibu pengajian," tandasnya.
Update jumlah korban kebakaran
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis data terbaru korban meninggal dunia akibat kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, pada Jumat (3/3/2023) malam.
Kepala BNPB, Suharyanto menginformasikan setidaknya terdapat 19 korban meninggal dunia atas peristiwa tersebut.
"Data terbaru yang kami terima siang ini, ada 19 korban meninggal dunia yang masih diidentifikasi di RS Polri," ujar Suharyanto saat ditemui di posko pengungsian korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, RPTRA Rasela, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Minggu (5/3/2023).
Baca juga: Depo Pertamina Plumpang Berdiri di Zona Air, Jokowi: Harus Dibangun Sungai di Sekitarnya
Adapun 19 korban meninggal dunia tersebut adalah sebagai berikut:
1. Syaiful Anwar (21);
2. Rospita (45);
3. Iis Ernayati (26);
4. Ilyas (4);
5. Siti Aminah (40);
6. Hadi (30);
7. Rahmad Syukur (50);
8. Rohani (40);
9. Naila (20);
10. Sumila (75);
11. Ayub (45);
12. Yumiyati (18);
13. Hardiyansyah;
14. Evelina (50);
15. Nursaini;
16. Ardiansyah (50);
17. Seluwidawati;
18. Trish Rhea Aprilita (12);
19. Syarif Hidayatullah.
Sementara itu, Suharyanto menyampaikan sebanyak 49 jiwa mengalami luka berat dan sedang dirawat di beberapa rumah sakit.
Lebih lanjut, Suharyanto menyebutkan setidaknya masih ada 18 orang yang dicari karena terpisah dari keluarga. Ia menegaskan bahwa 18 orang tersebut bukan berarti menjadi korban.
Ia membeberkan, pihaknya pun masih mencari keterangan terkait 18 orang yang hilang itu.
Suharyanto menjelaskan upaya yang dilakukan dengan mengerahkan berbagai elemen untuk mencari 18 orang yang hilang.
Kemudian lanjut Suharyanto, Polri juga terus menyisir kemungkinan korban terbaru di reruntuhan obyek-obyek yang terbakar itu.
"Karena kan pengungsian ini ada 1.085 yang mengungsi. Dan ini tersebar ya. Jadi bukan hanya di RPTRA Rasela ini saja," kata Suharyanto.
"Nah per hari ini kalau dilihat untuk kebakarannya sendiri sudah padam. Sekarang masyarakat terdampak ini masa tanggap darurat masih ditangani sebaik-baiknya," lanjutnya.
Tentu saja kata Suharyanto, semua komponen terlibat. Mulai dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), penggerak sosial, TNI, Polri, dan organisasi kemasyarakatan penggiat bencana.
Suharyanto juga memastikan tenda-tenda di posko sudah terpasang dengan baik, dan logistik mengalir terus menerus.
Lebih lanjut ia mengaku bahwa bantuan yang diberikan sejauh ini tidak ada masalah. Hal tersebut karena tanggap darurat merupakan kebutuhan dasar.
"Khususnya makan, minum, tempat tinggal, selimut, tenda, dan sebagainya, itu kan merupakan kebutuhan dasar yang memang harus dipenuhi," pungkas Suharyanto.
Ia menjelaskan, walaupun BPBD DKI Jakarta sudah mampu menyiapkan tanggap bencana, namun pihaknya juga turut menyiapkan intervensi untuk membantu.
Pantauan Warta Kota di RPTRA Rasela pukul 09.10 WIB, para pengungsi tampak sedang saling bercengkerama satu sama lain.
Beberapa ibu-ibu juga tampak mengambil logistik yang telah disediakan di posko-posko bantuan.
Sementara itu, terlihat pula puluhan anak-anak sedang dihibur oleh Layanan Dukungan Psikososial Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI).
Kemudian, beberapa relawan juga tampak sibuk menyiapkan bantuan yang akan diberikan kepada ratusan pengungsi yang ada di RPTRA Rasela.
Penjelasan Jokowi
Presiden Joko Widodo membeberkan kemungkinan apabila Depo Pertamina Plumpang tetap akan dibangun di lokasi yang sama.
Hal tersebut imbas dari kejadian kebakaran di Depo Plumpang Pertamina, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, pada Jumat (3/3/2023) malam.
"Kalau deponya dibangun di sini, berarti warganya akan kami relokasi," ujar Presiden Jokowi usai meninjau posko pengungsian korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, di RPTRA Rasela, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Minggu (5/3/2023).
Kemudian kata Presiden Jokowi, apabila Depo Pertamina Plumpang tetap dibangun di lokasi tersebut, maka sekitarnya akan dibangun perairan (sungai atau sejenisnya).
"Memang zona ini kan harusnya zona air, entah dibuat sungai atau apa. Yang jelas harus melindungi objek vital ini dari masyarakat," ucap Presiden Jokowi.
Baca juga: Usai Tinjau Posko Pengungsian, Jokowi Bicara Kemungkinan Relokasi Depo Pertamina Plumpang

Presiden Jokowi pun mengaku dulu pada saat ia menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, ia telah merencanakan untuk membuat sungai di sekitar Depo Pertamina Plumpang.
Hal tersebut tidak tercapai karena memang waktu itu belum ada solusi yang diberikan kepada masyarakat sekitar.
"Saat ini yang terpenting adalah keamanan dan keselamatan masyarakat. Itu yang menjadi poin utama," kata Presiden Jokowi.
Diketahui dalam tinjauannya, Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir dan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono.
Presiden Jokowi pun memerintahkan Erick dan Heru untuk segera menginformasikan keputusan yang akan diambil.
Informasi keputusan tersebut diminta Presiden Jokowi harus disampaikan dalam waktu satu atau dua hari ke depan.
Pantauan Warta Kota di lokasi, Presiden Jokowi hadir di RPTRA Rasela pukul 09.55 WIB, didampingi oleh Menteri BUMN, Erick Thohir dan Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono.
Presiden Jokowi tampak berinteraksi dengan ratusan pengungsi yang berada di dalam tenda RPTRA Rasela.
Para pengungsi pun menunjukkan wajah yang sumringah lewat senyumannya saat Presiden Jokowi beserta jajaran datang ke lokasi.
Baca juga: Syahrizal Kaget Mobil Inova Miliknya yang Hilang Ada di Tangan Aipda DP, Begini Kronologinya
Kemudian, Presiden Jokowi beserta istri juga memberikan (secara simbolis) bantuan makanan kepada beberapa pengungsi yang ia datangi.
Sementara itu, para pengungsi yang lain tampak sedang saling bercengkerama satu sama lain.
Beberapa ibu-ibu juga mengambil logistik dan makanan yang telah disediakan di posko-posko bantuan.
Sementara itu, terlihat pula puluhan anak-anak sedang dihibur oleh Layanan Dukungan Psikososial Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI).
Lalu juga, beberapa relawan tampak sibuk menyiapkan bantuan yang akan diberikan kepada ratusan pengungsi yang ada di RPTRA Rasela.
Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Direktur Teknik dan Lingkungan Migas Diperiksa Bareskrim |
![]() |
---|
Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Polri Periksa 54 Saksi dari BMKG Hingga Ahli Migas |
![]() |
---|
Korban Meninggal Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Bertambah 1 Orang, Sisa 11 Dirawat |
![]() |
---|
Tujuan Aqila Rahmani Perkenalkan Aksi Sosial dan Revolusi Putih ke Korban Depo Pertamina Plumpang |
![]() |
---|
Dua Pekan Berlalu, Jumlah Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Tambah Banyak, Jadi 29 Orang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.