Kebakaran Depo Pertamina

Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Meninggal Dunia Saat Dirawat di RSPP Jakarta

Korban meninggal dunia kebakaran Depo Pertamina Plumpang bertambah setelah mengalami luka bakar yang sangat serius dan menjalani perawatan di RSPP.

Warta Kota/Fitriyandi Al Fajri
Menteri BUMN Erick Thohir dan Dirut Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Theryoto di RSPP Jakarta pada Sabtu (4/3/2023). Korban meninggal dunia kebakaran Depo Pertamina Plumpang bertambah setelah mengalami luka bakar yang sangat serius dan menjalani perawatan di RSPP. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Korban meninggal dunia kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Kecamatan Koja, Jakarta Utara bertambah.

Salah satu korban yang tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta Selatan dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu (4/4/2023) siang.

Direktur Utama RSPP Theryoto mengungkapkan, sejak Jumat (3/3/2023) malam pihaknya berusaha semaksimal mungkin melakukan penanganan untuk menyelamatkan nyawa pasien.

Baca juga: Heru Budi Hartono Minta Pertamina Perhatikan Kebutuhan Balita Korban Kebakaran Depo Plumpang

Namun satu pasien dinyatakan meninggal karena mengalami luka bakar yang sangat serius.

“Kebetulan ada satu pasien perempuan, yang tadi dua jam yang lalu karena luka bakar yang cukup luas yah hampir mendekati 100 persen, tidak tertolong,” kata Theryoto saat mendampingi Menteri BUMN Erick Thohir menjenguk korban di RSPP pada Sabtu (4/3/2023) petang.

Theryoto juga melaporkan, pihaknya menangani 26 pasien korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang. Rinciannya, 23 pasien adalah orang dewasa sedangkan anak-anak ada tiga orang.

Baca juga: Kunjungi Lokasi Pengungsian, Maaruf Amin Perintahkan Depo Pertamina Plumpang Direlokasi

“Dari 26 ini kami kategorikan ada dua kelompok, yaitu kelompok yang butuh ICU dan kelompok yang tidak butuh ICU. Dari kelompok yang tidak butuh ICU itu ada sekitar 13 pasien, dan yang butuh ICU juga 13 pasien,” jelas Theryoto.

Menurutnya, 13 pasien dikategorikan butuh ICU karena memerlukan alat bantu kesehatan. Mulai dari ventilator atau operasi untuk membuat jalan nafasnya kembali normal.

“Jadi saat ini yang masih dirawat di kami di ICU ada 12 pasien dan di ruang biasa di unit kami itu ada 13 pasien. Mungkin ini yang bisa kami laporkan pak,” ungkapnya. (faf)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved