Kebakaran Depo Pertamina

DPRD DKI Jakarta Usul Warga Plumpang Direlokasi ke Rusun Buntut Kebakaran Depo Pertamina

Pemprov DKI Jakarta diusulkan merelokasi warga Plumpang ke rusunawa atau rusunami buntut musibah kebakaran Depo Pertamina yang menelan korban jiwa.

Istimewa
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak mengusulkan agar Pemprov DKI Jakarta merelokasi warga Plumpang ke rusunawa atau rusunami buntut musibah kebakaran Depo Pertamina yang menelan korban jiwa. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pemerintah DKI Jakarta dan PT Pertamina (Persero) harus mencari solusi dari kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara yang terjadi pada Jumat (3/3/2023) malam.

Soalnya tragedi ini kejadian yang kedua (pertama tahun 2009), dan jauh lebih hebat karena jumlah korbannya lebih banyak.

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak mengusulkan, agar pemerintah daerah merelokasi warga Plumpang ke rusunawa atau rusunami.

Selain itu, pemerintah harus membatasi jarak antara permukiman warga dengan depo sesuai peraturan berlaku.

Baca juga: Damkar Kembali Datang ke Lokasi Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Karena Api Muncul Kembali

“Dana relokasi dapat dianggarkan dari kedua belah pihak, termasuk pembangunan rusun. Lebih baik membangun rusun sebanyak mungkin di Jakarta, daripada membeli mobil mewah,” kata Gilbert berdasarkan keterangannya pada Sabtu (4/3/2023).

Gilbert mengatakan, sudah waktunya ada perubahan pengelolaan APBD DKI, terlebih bila melihat Sekda DKI Jakarta yang baru bernama Joko Agus Setyono berlatar belakang pengawasan.

Karena itu, saatnya pengawasan dimulai dari penganggaran (hulu) untuk sektor yang bermanfaat buat masyarakat.

“Besi lebih tepat ditempa selagi panas. Permasalahan ini akan terlupakan bila tidak ditangani dengan tepat saat ini,” ucap anggota Fraksi PDI Perjuangan ini.

Baca juga: Petugas Temukan Mayat Tinggal Tengkorak di Reruntuhan Kebakaran Depo Pertamina Plumpang

Menurutnya, kebakaran depo Pertamina Plumpang bukan yang pertama kali, dan tidak diselesaikan secara permanen.

Kasus saat ini jelas bahwa masyarakat sangat dekat pemukimannya dengan depo tersebut, dan mereka sudah mencium bau bensin menyengat beberapa lama sebelum akhirnya kebakaran.

“Melihat korban jiwa saat ini, dan kasus ini sudah berulang selalu dampak kedekatan pemukiman ke depo, maka solusi jangka panjang terhadap hal ini harus dipikirkan,” ucapnya.

“Bayangkan apabila ini situasi perang, tentunya depo tersebut akan menjadi target utama untuk melumpuhkan. Kebakaran yang terjadi tentu jauh lebih hebat, dan korbannya jauh lebih banyak,” tambahnya. (faf)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved