Pilpres 2024
Tingkat Kepercayaan Publik ke Prabowo Masih Tinggi, Elektabilitas di Atas Ganjar dan Anies
Survei Indostrategi juga menunjukkan posisi Prabowo Subianto di urutan teratas untuk potensi tingkat keterpilihan di Pemilu 2024 nanti.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Analis politik sekaligus Direktur Indostrategi Research and Consulting, Arif Nurul Imam memaparkan hasil survei yang dilakukan pihaknya. Survei tersebut dilakukan untuk mengukur perspektif publik terhadap berbagai hal, termasuk tentang potensi Pilpres 2024 mendatang.
Di dalam surveinya, ia menemukan bahwa tingkat popularitas dan akseptabilitas dari nama-nama tokoh menunjukkan, Prabowo Subianto lebih unggul.
"Survei mengukur tingkat popularitas dan akseptabilitas dari 12 tokoh publik. Hasilnya ditemukan bahwa Prabowo masih memuncaki tingkat popularitas dan akseptabilitas publik," kata Arif dalam rilis surveinya secara daring, Minggu (26/2/2023).
Baca juga: Slogan DKI Dipakai Anies Buat Promosi Pilpres, PKS: Harusnya Bangga Disosialisasikan Tokoh Besar
Baca juga: Pilpres 2024, Megawati Soekarnoputri Sibuk Berdoa Demi Dapat Petunjuk Soal Capres dan Cawapres PDIP
Tidak hanya popularitas dan akseptabilitas saja, survei Indostrategi juga menunjukkan posisi Prabowo Subianto di urutan teratas untuk potensi tingkat keterpilihan di Pemilu 2024 nanti.
"Prabowo masih memuncaki tingkat elektabilitas tertinggi bila Pilpres dilaksanakan hari ini dengan perolehan persentase 32,9 persen," ujarnya.
Sementara untuk tingkat elektabilitas nomor 2 (dua) diisi oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan disusul oleh eks Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan.
"Ganjar masih terus berada diposisi kedua dengan 21 persen disusul di posisi tiga besar oleh Anies dengan persentase keterpilihan 19,8 persen," lanjutnya.
Lebih lanjut, Arif menyampaikan bahwa alasan mengapa tingkat elektabilitas Prabowo masih berada di nomor wahid, sebab ada beberapa faktor yang kemungkinan besar menjadi pengaruhnya.
Antara lain, soal penyebutan nama Prabowo Subianto oleh Presiden Joko Widodo secara langsung di berbagai kesempatan besar.
"Ada beberapa alasan yang mungkin menjadi alasan Prabowo masih barada di posisi puncak. Pertama, endorsement Jokowi yang semakin intens terhadap Prabowo menuai dukungan dari pemilih loyal Jokowi 2019 lalu," jelasnya.
Endorsement tersebut juga berpotensi menggiring para pemilih loyal Jokowi ke Ganjar Pranowo bermigrasi mendukung Prabowo Subianto.
"Intensitas dukungan Jokowi terhadap Prabowo, mengakibatkan migrasi pemilih Jokowi yang ada di Ganjar ke Prabowo," sambungnya.
Baca juga: Zulkifli Hasan Jodohkan Ganjar Pranowo dan Erick Thohir Maju di Pilpres 2024: Indonesia Tambah Jaya!
Baca juga: PAN Sebut Sosok Ganjar Pranowo dan Erick Thohir Cocok Berduet di Pilpres 2024, Jokowi: Sangat Jeli
Alasan yang cenderung masih sangat relevan saat ini adalah, karena baik Ganjar maupun Anies belum memiliki kepastian politik untuk maju dalam bursa Pilpres 2024.
Untuk Ganjar, tiket dari PDI Perjuangan pun masih belum kunjung didapatkannya secara resmi. Termasuk dengan Anies yang masih belum pasti apakah PKS, NasDem dan Demokrat tetap solid mengusungnya di Pemilu 2024 nanti.
Ketidakpastian ini menurut Arif sangat berpotensi memicu kegamangan para pendukung dan simpatisan. Salah satunya adalah hengkangnya relawan Ganjar Pranowo Mania (GP Mania) pimpinan Immanuel Ebenezer dan mengubahnya menjadi Prabowo Mania 08.
Tim Sinkronisasi Prabowo-Gibran Tegaskan Pemangkasan Makan Bergizi Rp 7.500 Cuma Isu |
![]() |
---|
Gibran Mundur dari Wali Kota Solo, Mardani Ali Sera Sebut Perlu Banyak Menyerap dan Siapkan Diri |
![]() |
---|
Menko PMK Muhadjir Sebut Transisi Pemerintahan Jokowi ke Prabowo Sudah Dibahas Dalam Rapat Kabinet |
![]() |
---|
AHY Dukung Prabowo Tambah Pos Kementerian dan Tak Persoalkan Berapa Jatah Menteri untuk Demokrat |
![]() |
---|
Prabowo-Gibran Ngopi Santai di Hambalang, Gerindra: Sangat Mungkin Bahas Format dan Formasi Kabinet |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.