Info Pemprov Jateng

Program Nyeleneh Ganjar Bikin Ibu-ibu Aman dan Bahagia

Program 5NG fokus pada penurunan stunting, AKI, dan AKB mampu turunkan angka stunting di Jateng secara drastis dari 37 persen menjadi 17,4 persen.

istimewa
Program terobosan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang diberi nama Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5NG) mampu turunkan angka stunting di Jateng dari 37 persen pada 2013 menjadi 17,4 persen pada 2022. 

WARTAKOTALIVE.COM, SEMARANG - Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) pada 2013 di Jawa Tengah, atau awal Gubernur Ganjar Pranowo menjabat cukup memprihatinkan.

Pada 2013, AKI di Jateng mencapai 613 kasus, sedangkan AKB mencapai 5.481 kasus.

Melihat realita itu, Ganjar membuat terobosan program yang diberi nama Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng atau disingkat menjadi 5NG. Program 5NG fokus pada penurunan stunting, AKI, dan AKB.

Sekilas, program ini cukup terdengar asing. Bahkan, bagi orang di luar Jateng, penamaan program ini mungkin bisa dicap nyeleneh atau asal-asalan.

Namun, hal itu tidak menjadi poin utama. Sebab, yang paling penting dari sebuah program adalah keberhasilannya.

Bila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, 5NG memiliki arti upaya mengintip, memantau, atau mengawasi orang hamil. Kenapa perlu diawasi? Tentu saja karena demi pemenuhan gizi yang terukur untuk mengurangi risiko yang bisa berakibat fatal, misalnya stunting hingga kematian.

Kelebihan dari program ini yaitu dapat mengetahui data jumlah kehamilan, sehingga mudah dalam melakukan pengawasan. Adapun target dan prioritas program ini ditujukan bagi ibu hamil yang rentan atau memiliki risiko tinggi.

Ibu hamil akan mendapat pengawasan petugas yang akan memantau kesehatan dan kebutuhan gizinya hingga melahirkan.

Mereka akan diawasi dalam empat fase yakni sebelum hamil, fase hamil, fase persalinan, dan fase nifas. Program itu mengusung slogan kolaborasi dengan melibatkan banyak unsur, baik dinas, puskesmas serta bantuan dari RT/RW untuk kesuksesan pemantauan kondisi ibu hamil.

Berkat program ini, para ibu hamil di Jateng merasa diperhatikan. Dalam setiap kunjungan ke desa, gubernur berambut putih itu tak pernah lupa menanyakan perihal kondisi kesehatan ibu hamil.

Perhatian Ganjar kepada ibu-ibu ini bukan sekedar rayuan buaya belaka, manis di awal, namun pahit di akhir. Sebab, pada kenyataannya, perhatiannya ini berhasil menorehkan hasil yang menggembirakan.

Pada 2013, angka stunting di Jawa Tengah mencapai 37 persen. Namun pada 2022, stunting Jateng berhasil turun drastis menjadi 17,4 persen.

Penurunan itu luar biasa, karena angka stunting nasional masih berada di angka 24 persen. Artinya Jateng berhasil berada di posisi lebih baik dari rata-rata nasional.

Capaian Jateng terhadap penurunan angka stunting ini juga telah melewati target Sustainable Development Goals (SDGs). Sebab dalam SDGs ditargetkan angka stunting harus di bawah 20 persen pada 2030 mendatang.

Sementara, di Jateng angka stunting sudah di bawah 20 persen. Bahkan ditargetkan pada 2023 ini, angka stunting turun menjadi 14 persen.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved