Aliran Sesat
MUI Sebut Ritual Doa Dijilat Anjing di Cisoka yang Viral, Bukan Aliran Sesat
Penjelasan MUI Kabupaten Tangerang terkait ritual doa di depan makam yang viral dan dinarasikan mesti dijilat anjing hitam
Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Budi Sam Law Malau
Diberitakan sebelumnya, sebuah video yang menampilkan ritual doa suau kelompok masyarakat terjadi di Desa Cibugel, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang.
Video itu menunjukkan aksi sejumlah orang melakukan ritual di depan beberapa makam tersebar viral di Sosial Media WhatsApp.
Dalam video berdurasi 18 detik itu memperlihatkan beberapa orang yang terdiri dari pria, wanita, bahkan hingga anak-anak tengah melakukan ritual doa di depan tiga buah makam di dalam sebuah bangunan rumah.
Baca juga: Pasutri Pelaku Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar Berhenti Kuliah dan Masuk Aliran Sesat JAD
Dalam tayangan video itu juga terlihat seekor anjing berwarna hitam dan putih berukuran cukup besar duduk bersama dengan sejumlah orang melakukan ritual doa itu.
Video yang menampilkan ritual keagamaan tersebut diduga menganut ajaran sesat.
Pasalnya, beredar isu di tengah masyarakat jika para peziarah yang ingin turut serta ikut dalam ritual sesat itu harus dijilat terlebih dahulu oleh seekor anjing hitam yang ada dalam video.
Baca juga: 4 Fakta Aliran Sesat Hakekok Ritual Mandi Bersama Tanpa Busana di Kebun untuk Tebus Dosa
Terlebih, para peziarah harus mengucapkan kalimat zikir secara terbalik dari Astaghfirullahaladzim menjadi Haladzimastagfirullah.
Camat Cisoka, Encep Sahayat membenarkan, video tersebut terjadi di wilayahnya, yang dilakukan oleh salah seorang warga bernama Aliyudin.
Hal tersebut diketahui, usai pihaknya melakukan penelusuran menuju lokasi tempat dilaksanakannya aktivitas ritual aliran sesat itu.
Ecep pun membenarkan adanya tiga makam yang berada di dalam sebuah ruangan dalam rumah.
Akan tetapi, setelah dilakukan pengecekan dipastikan makam itu bukanlah sungguhan, melainkan buatan sendiri oleh pimpinan aliran sesat tersebut.
Baca juga: Aliran Sesat Kerukunan Keluarga Asma Allah di Lampung Telah Sadar, Ketuanya Baca Syahadat
Kemudian, pihak Kecamatan Cisoka pun melakukan koordinasi dengan beberapa tokoh agama, guna memastikan aliran yang dipimpin oleh Aliyudin tersebut adalah sesat.
Selanjutnya makam yang berada di dalam rumah tersebut akhirnya dilakukan pembongkaran, lantaran praktik atau ritual tersebut tidak sesuai dengan kaidah Islam.
"Yang bersangkutan (Aliyudin) menyadari apa yang dilakukannya itu tidak sesuai dengan kaidah Islam, sebagai mana seharusnya dilakukan," jelas Encep Sahayat. (m28)
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.