Berita Viral

Banyaknya Bule Menetap dan Mencari Nafkah di Bali, Nashdaily Sebut Bali Pulau Paling Putih di Asia

Semakin Banyak Bule Menetap dan Mencari Nafkah di Bali, Nashdaily Sebut Bali Pulau Paling Putih di Asia

Penulis: Joanita Ary | Editor: Joanita Ary
DOK instagram @nasdaily
Semakin Banyak Bule Menetap dan Mencari Nafkah di Bali, Nasdaily Sebut Bali Pulau Paling Putih di Asia 

WARTAKOTALIVECOM, JAKARTA – Influencer bernama Nuseir Yassin dalam kontennya di Nasdaily belum lama ini menyebut Bali sebagai “The Whitest Island in Asia” atau Pulau Paling Putih di Asia.

Sebutan lantaran banyaknya turis bule yang notabene tinggal menetap, mencari nafkah atau hanya sekedar liburan di Bali saja.

Dalam unggahan pada awal videonya Nas  menunjukkan ada banyak orang berkulit putih di Bali.

Ada wanita, pria dan beberapa orang wanita yang semuanya berkulit putih.

"She is white. He is white. And they are white. This is the whitest village in all of Asia. (Dia (berkulit)putih. Dia putih. Semuanya putih. Inilah desa paling putih di Asia)," ujar Nasdaily membuka videonya, seperti dilihat Wartakota pada Kamis (9/2/2023).

“Ke mana pun kamu pergi, akan ada banyak orang berkulit putih. Ini adalah sebuah pulau yang mencuri perhatian dunia barat,” ujar Nuseir. Karena penasaran, ia pun mengeksplorasi dan menemukan setidaknya empat alasan kenapa Bali banyak diserbu wisatawan mancanegara. Alasan itu antara lain karena keindahan alam, keramahtamahan warganya, harga yang terjangkau (setidaknya untuk turis berkulit putih), dan skuter.

Nas juga menyebutkan 4 alasan mengapa Bali diserbu banyak wisatawan mancanegara.

Menurut Nas  yang pertama adalah karena Bali memiliki keindahan alam yang sangat luar biasa.

"Yang pertama, Alamnya. Sawah demi sawah. Semua di sekitarmu, semuanya hijau," kata Nas.

Selanjutnya, Nas menyebut Hospitality alias keramahtamahan.

Bali diakui Nas punya banyak hotel terbaik di dunia dengan keramahtamahan Indonesia yang sangat bagus.

Ketiga, Nas menyebut-nyebut soal harga makanan dan biaya hidup di Bali yang murah.

Menurut Nas, harga-harga di Bali sangat terjangkau, sambil menunjukkan sepiring makanan yang harganya cuma US$ 4 (setara Rp 60 ribu) saja.

"Semua di sini sangat terjangkau, at least untuk para turis berkulit putih," ujar Nas.

Dan terakhir, Nas menyebut alasan turis bule suka liburan ke Bali adalah skuter.

Lebih lanjut Nas menjelaskan jika turis bule bisa berkeliling dengan menggunakan skuter untuk pergi kemanapun juga.

"No subway system. No buses. Hanya skuter di sawah yang cantik," ucap Nas.

Video tersebut mengundang kontroversi di kalangan traveler yang tidak setuju dengan deskripsi dalam video.

Konten tersebut dinilai dangkal karena tidak merepresentasikan Bali secara keseluruhan. Seorang traveler berkomentar bahwa video ini mempromosikan gentrifikasi.

Video ini juga dianggap tidak membahas masalah yang sebenarnya seperti turis yang tidak memiliki surat perizinan, tidak melamar visa bekerja, dan menghindari pajak.

 Beberapa dari netizen tidak setuju dengan deskripsi yang disebut Nas dalam videonya.

"Konten ini sangat dangkal. Pertama, Bali bukanlah sebuah desa. Potongan videomu berasal dari restoran populer di Canggu, jadi tidak merepresentasikan Bali secara keseluruhan," kritik seorang traveler.

"Menjijikkan. Ada banyak cara untuk mendeskripsikan tempat di dunia yang tiba-tiba menarik banyak orang asing atau ekspatriat, tanpa mendeskripsikan warna kulit mereka. Ayo gali lebih dalam lagi, daripada mendeskripsikan warna kulit seseorang," komentar traveler yang lain.

"Sini saya tunjukkan apa yang jadi masalah di sini, karena kamu sepertinya tidak bisa menunjukkannya: Video kamu mempromosikan gentrifikasi. Turis selalu disambut untuk berkunjung sebagai turis. Jika kalian ingin tinggal lebih lama, buatlah surat-surat perizinan yang legal. Inilah masalah yang terjadi di Canggu," balas traveler lainnya.

Nasdaily memang kerap membuat video yang cukup kontroversial dengan berbagai tema.

Konten yang dibuatnya tersebut umumnya berupa vlog dengan latar di tempat berbeda di dunia.

Ia pun kerap membahas sisi berbeda dari berbagai isu di negara yang ia kunjungi.

Nas pun ternyata sempat ditolak masuk ke Indonesia dan Malaysia beberapa tahun lalu karena memiliki paspor Israel.

Namun kali ini, Nas berhasil lolos, menurut pihak Imigrasi, Nas tidak masuk ke dalam daftar cegah untuk masuk ke dalam Indonesia.

"Yang bersangkutan tidak masuk ke dalam daftar cegah sehingga tak ada kewenangan Imigrasi melarang masuk RI," kata Subkoordinator Humas Ditjen Imigrasi, Achmad Nur Saleh, saat dihubungi, Selasa (7/2/2023) dikutip dari detikNews.

Imigrasi mengatakan Nasdaily masuk ke RI dengan paspor negara Federasi Saint Kitts dan Nevis, bukan dengan paspor Israel.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved