Berita Jakarta
Cerita Keturunan Mak Erot Didatangi Banyak Artis hingga Bikin Vicky Prasetyo Jadi seperti 'Predator'
Akmal mengatakan bahwa memang sulit sebenarnya untuk mengetahui klinik dari keturunan Mak Erot yang asli.
Penulis: Arie Puji Waluyo | Editor: Feryanto Hadi
Ditambahnya, penyebaran tempat praktik Mak Erot ini sudah berlangsung sejak tahun 1999, dan terkhusus di Cawang, berlokasi persis di Jalan Dewi Sartika nomor 44, RT 07 RW 10, Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur.
Baca juga: Cucu Almarhum Mak Erot Geram atas Pencatutan Nama Oleh Oknum Terapis Abal-Abal
Tempat ini diketahui tidak buka 24 jam, sehingga pasien yang ingin berkunjung dianjurkan terlebih dahulu menghubungi pihaknya.
Selain itu, terkhusus di wilayah Cawang, memiliki batas maksimal pasien perharinya, yakni dikisaran 10 hingga 15 orang saja.
Di bagian ruang tamu tempat tinggalnya, yang sekaligus menjadi lokasi praktik pengobatan tersebut, Akmal mengungkapkan, perihal estimasi biaya pengobatan yakni bervariasi.
Hal itu ditegaskan Akmal tergantung keluhan yang dirasakan pasien, namun dirinya tidak memastikan secara detail di angka berapa.
"Kisarannya berapa itu bisa dikoordinasikan, tapi ya di kisaran ratusan ribu sampai jutaan sih biasanya yang sudah-sudah," tegasnya.
Praktik ini juga mengalami beragam keluhan, antara lain, mulai dari belum bisa memiliki keturunan, ejakulasi dini, impoten, lemah syahwat, dan serupanya terkait organ vitalitas.
Lelaki yang ditemui sedang mengenakan kacamata putih tersebut juga mengingatkan, pemahaman terkait perawatan organ vitalitas juga dirasanya sangat penting.
Baca juga: Keturunan Mak Erot Geram Namanya Dicatut oleh Oknum Pijat Vitalitas Pria Abal-Abal
Hal itu dikarenakan, titik terfokus pembuluh darah seseorang itu berada pada ranah tersebut, sehingga pentingnya merawat ranah tersebut.
"Dari penglihatan, dari pendengaran, dari pembicaraan, dari penciuman, dari pemikiran, seperti itulah bisa, apalagi kalau sudah sentuhan fisik, pembuluh darah ujungnya di alat vital," jelasnya.
Selain itu, pria yang dulu sudah mempelajari ilmu selama rentan waktu satu Minggu itu juga menambahkan, untuk penerapan material praktik dalam hal ini menggunakan bahan alami atau herbal, dan tidak ada per satu persen pun mengandung bahan kimia atau serupanya.
Dibuktikan dengan wangi ramuan yang sudah diracik seusai prosedur leluhur ini tidak berbau, atau kata lain netral.
Tahapan dalam praktik ini memang terbilang tradisional, pasien juga nantinya akan di pijat menggunakan ramuan minyak, dan kemudian diharuskan untuk meminum ramuan herbal lainnya.
Tidak hanya itu, proses pengobatan tidak hanya bergulir di lokasi saja, pasien nantinya akan diberikan ramuan untuk dibawa pulang, dan harus dilakukan sesuai anjuran prosedur yang diberikan.
"Semua bahan ini nantinya ada dua proses ada yang disuling dan ada yang direbus kalau di suling jadinya bentuknya minyak kalau misalnya direbus bentuk akhirnya minuman ramuan," imbuh Akmal.
Pemprov DKI Ajak Majelis Taklim Jadi Benteng Moral Warga Jakarta di Era Globalisasi |
![]() |
---|
Digeruduk Massa, Ini Kronologi Hancurnya Rumah Mewah Ahmad Sahroni di Tanjung Priok Jakata Utara |
![]() |
---|
Rumah Ahmad Sahroni Dirusak, Massa Lempari Kaca, Rusak Mobil Seharga Rp 1,87 Miliar hingga Berenang |
![]() |
---|
Pagar Rumah Ahmad Sahroni Dirubuhkan Massa, Mobil Listrik yang Terparkir Ikut Dirusak |
![]() |
---|
Gandeng Komunitas Warrior Clean Up, Mercure Jakarta Cikini Tanam Pohon di Mangrove PIK |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.