Pilpres 2024

Berikut Profil 9 Tokoh Nahdlatul Ulama Berpeluang Jadi Cawapres Dampingi Anies, Ganjar, dan Prabowo

Ini 9 tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang cocok dampingi Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto menjadi cawapres di Pilpres 2024.

Editor: PanjiBaskhara
istimewa
Berikut ini 9 tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang cocok dampingi Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto jadi cawapres di Pilpres 2024. Logo: Nahdlatul Ulama 

WARTAKOTALIVE.COM - Siapa saja tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang cocok dampingi Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto menjadi calon wakil presiden (Cawapres) di pemilihan presiden (Pilpres) 2024?

Hingga hari ini, ada sebanyak tiga kandidat Capres 2024 teratas menurut berbagai lembaga survei kredibel.

Ketiganya adalah Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto.

Namun, tiga bakal capres itu masih menimang-nimang bakal cawapres yang akan mendampingi pada Pilpres 2024.

Baca juga: PKS Tawarkan Partai Golkar untuk Ikut Mendukung Anies Baswedan Menjadi Bakal Capres di Pilpres 2024

Baca juga: AHY Temani Anies Baswedan Nonton Konser Dewa 19 di JIS, Sinyal Bakal Digandeng jadi Cawapres?

Baca juga: Andai Cak Imin Tak Jadi Cawapres Prabowo, Waketum PKB: Kalau Tidak Menang, Masa Diteruskan?

Meski tiga capres itu juga belum memenuhi syarat untuk maju di Pilpres 2024 atau dengan kata lain belum pasti kendaraan politik yang mengusungnya nanti.

Kendati demikian, tokoh dari Nadhlatul Ulama atau NU dianggap sangat tepat mendampingi tiga capres itu jika seandainya nanti maju jadi capres.

Pengamat Politik M Qodari beberapa waktu lalu mengatakan tokoh NU selalu menjadi pertimbangan untuk menjadi cawapres dalam setiap Pemilu Presiden.

Mengapa harus dari NU?

"Karena jumlah massa atau komunitas NU itu sangat besar sekitar 1/3 dari muslim Indonesia. Organisasi  besar di Indonesia saat ini ya NU," kata Qodari.

Selain itu NU memiliki basis massa yang solid.

Dalam Pilpres sebelumnya, tokoh NU kerap dan sangat cocok ditempatkan jadi cawapres untuk meraup suara pemilih.

Sebutlah diantaranya Jusuf Kalla, KH Ma'ruf Amin yang mendamping Jokowi.

 

Atau KH Hasyim Muzadi saat menjadi cawapres Megawati Soekarnoputri.

Pertanyaannya siapa tokoh NU saat ini yang bisa jadi cawapres Anies, Ganjar, atau Prabowo>

Berikut nama-nama mereka yang dirangkum Tribunnews.com, Selasa (7/2/2023) dari berbagai sumber dan tanggapan politisi serta pengamat politik.

1. Muhaimin Iskandar

Muhaimin Iskandar yang akrab disapa Cak Imin diusung oleh PKB untuk jadi cawapres Prabowo.

Cak Imin adalah tokoh NU yang  lahir di Jombang, Jawa Timur pada 24 September 1966.

Saat ini, Muhaimin menjabat sebagai Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Wakil Ketua DPR RI Bidang Kesejahteraan Rakyat periode 2019-2024.

Ini kali kedua Muhaimin menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar. (WARTAKOTA/Angga Bhagya Nugraha)

 

Sebelumnya, ia pernah mengisi jabatan yang sama pada masa 1999-2004.

Muhaimin juga pernah menjadi sebagai Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI periode 2018-2019.

Pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Cak Imin juga ditunjuk sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans).

2. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas

Yaqut Cholil Qoumas disebut-sebut tokoh NU dan 'berdarah biru'.

Gus Yaqut merupakan putra dari kiai ternama, KH Muhammad Cholil Bisri yang juga salah satu pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Ia lahir di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, pada 4 Januari 1975.

Mengutip Kompas.com, Gus Yaqut merintis karier politik di PKB. Pada 2005, ia menjadi anggota DPRD Kabupaten Rembang.

Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas
Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas (WARTA KOTA/YULIANTO)

 

Akan tetapi, jabatan di DPRD tersebut ditanggalkan. Sebab, pada tahun yang sama, Gus Yaqut terpilih sebagai Wakil Bupati Rembang periode 2005-2010.

Pada 2011, ia menjadi Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB Rembang.

Selanjutnya, pada 2015, Gus Yaqut terpilih sebagai Wakil Ketua DPW PKB Jawa Tengah.

Gus Yaqut menjadi anggota DPR RI periode 2014-2019.

Ia mengantikan posisi Hanif Dhakiri yang ditunjuk sebagai Menteri Tenaga Kerja.

Lalu, pada 2015, Gus Yaqut terpilih sebagai Ketum GP Ansor periode 2015-2020 menggantikan Nusron Wahid.

3. Khofifah Indar Parawansa

Khofifah saat ini ada Gubernur Jawa Timur dan juga menjabat salah satu Ketua PBNU .

Dia dianggap tokoh perempuan NU yang memliki basis pendukung yang solid di Jawa Timur.

Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa masuk dalam jajaran 500 tokoh Muslim berpengaruh di dunia. 

Diketahui, daftar tersebut dikeluarkan oleh The Royal Islamic Strategic Studies Centreyang. 

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa (ist)

 

Khofifah Indar Parawansa adalah sosok politikus yang pernah menduduki jabatan diantaranya Wakil Ketua DPR RI, Menteri Pemberdayaan Perempuan, Menteri Sosial,dan Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024

4. Yenny Wahid

Nama Yenny Wahid tidak asing di telinga masyarakat Indonesia, khususnya yang tergabung dalam ormas Islam Nahdlatul Ulama (NU).

Putri Mantan Presiden RI KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur ini pernah memegang jabatan penting di Partai Kebangkitan bangsa (PKB), yakni sebagai sekjen di periode 2005-2010.

Yenny Wahid lahir di Jombang pada 29 Oktober 1974.

Zannuba Arifah Chafsoh atau Yenny Wahid putri sulung Presiden Ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menyapa warga saat peresmian nama jalan KH Abdurrahman Wahid di wilayah Desa Penarukan hingga Desa Kedung Pedaringan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu (5/2/2023).
Zannuba Arifah Chafsoh atau Yenny Wahid putri sulung Presiden Ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menyapa warga saat peresmian nama jalan KH Abdurrahman Wahid di wilayah Desa Penarukan hingga Desa Kedung Pedaringan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu (5/2/2023). (SURYA/PURWANTO)

 

Gelar Master Public Administration Yenny diperloleh dari satu kampus terbaik di dunia, Harvard University AS.

5.  Syaifullah Yusuf

Saifullah Yusuf atau Gus Ipul saat ini menjabat sebagai Wali Kota Pasuruan, Jawa Timur.

Sebelum menjabat sebagai Wali Kota Pasuruan, Gus Ipul pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur selama dua periode yakni pada 2009-2014 dan 2014-2019.

Pada Pilgub Jatim 2018, Gus Ipul maju sebagai Calon Gubernur Jawa Timur berpasangan dengan Puti Guntur Soekarno.

Namun pasangan ini kalah dari pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak.

Syaifullah Yusuf
Syaifullah Yusuf (Tribun Jatim/Adeng Septi Irawan)

 

Gus Ipul juga pernah menjabat Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal RI di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Termasuk pernah menjadi Sekjen PKB.

Saat ini Gus Ipul juga dipercaya menjadi Sekjen PBNU.

6. Taj Yasin Maimoen

Taj Yasin Maimoen adalah tokoh muda NU.

Saat ini dia menjabat Wakil Gubernur Jawa Tengah.

Beberapa waktu lalu dia dicalonkan jadi ketua umum PPP.

Dia pernah menjadi Ketua DPW PPP Jawa Tengah.

Putra ulama almarhum KH Maimoen Zubaer ini berasal dari Rembang.

Sebelum menjadi wakil gubernur Jateng, Taj yasin merupakan Anggota DPRD Jawa Tengah dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan.

Wakil Gubernur Jawa Tengah,  Taj Yasin Maimoen
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen (dok Tribun Jateng)

 

7. Erick Thohir

Erick Thohir saat ini tengah menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara Indonesia Kabinet Indonesia Maju.

Erick Thohir lahir 30 Mei 1970.

Erick adalah putra dari Teddy Thohir seorang pengusaha yang ikut membesarkan Astra International.

Erick ditetapkan sebagai Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah periode 2021 - 2024.

Menteri BUMN Erick Thohir saat ditemui di Gedung PBNU, Senen, Jakarta Pusat, Jumat (27/1/2023).
Menteri BUMN Erick Thohir saat ditemui di Gedung PBNU, Senen, Jakarta Pusat, Jumat (27/1/2023). (Tribunnews.com/Naufal Lanten)

 

Sebelum menjadi menteri, Erick Thohir merupakan seorang pengusaha dan pendiri Mahaka Group yang merupakan perusahaan induk dari perusahaan yang memiliki fokus pada bisnis media dan entertainment.

Dia dianggap dekat dengan kalangan NU melalui GP Ansor. Beberapa waktu lalu, Ketua Umum PBNU sebut Erick Thohir 'Banser Bersertifikat'. 

8. KH Said Aqil Siradj

Nama KH Said Aqil Siradj bukan sosok yang asing didengar oleh kalangan Nahdlatul Ulama (NU).

Pasalnya, ia merupakan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) selama dua periode, yakni 2010-2015 dan 2015-2020.

 KH Said Aqil Siradj.
KH Said Aqil Siradj. (Ist)

 

Kang Said disebut telah berkiprah di NU sejak 1994.

Saat itu, dirinya sebagai wakil Khatib Aam PBNU periode kepemimpinan Gus Dur.

Pada 2029 lalu, Pusat Studi Strategi Islam Kerajaan Yordania memasukkan nama KH Said Aqil dalam 50 tokoh muslim yang berpengaruh di dunia.

9. KH Miftachul Akhyar

KH Miftachul Akhyar lahir 30 Juni 1953 di Surabaya.

Namanya masuk dalam 500 tokoh muslim berpengaruh di dunia pada 2020 lalu.

KH Miftachul Akhyar pernah menjabat Rais ‘Am PBNU masa bakti 2018-2020.

Saat itu, KH Miftachul Akhyar menggantikan KH Ma’ruf Amin yang resmi mengundurkan diri karena maju calon wakil Presiden di Pilpres 2019 bersama Presiden Joko Widodo.

Saat ini dia menjabat Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) periode 2020-2025 dan juga Rais ‘Am PBNU.

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia atau MUI, KH Miftachul Akhyar
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia atau MUI, KH Miftachul Akhyar (Dokumentasi NU)

 

10. KH Yahya Cholil Staquf

KH Yahya Cholil Staquf adalah ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)  saat ini.

Yahya merupakan kakak Yaqut Cholil Qaumas, Menteri Agama RI saat ini.

Keduanya merupakan putra Cholil Bisri, kiai yang juga aktif dalam kancah perpolitikan nasional sebagai eks Wakil Ketua MPR dan salah satu pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya (Tribunnews.com/Gita Irawan)

 

Presiden Jokowi pernah mengangkatnya sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) pada 31 Mei 2018.

Gus Yahya juga pernah menjadi juru bicara Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, presiden keempat RI.

Namun dalam beberapa kesempatan dia mengaku tidak mau maju di Pilpres 2024 ini karena persoalan etika.

(Tribunnews.com)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved