Berita Tangerang

Tujuh Pelaku Pelemparan Bus Persis Solo Terancam Hukuman Penjara di Atas Lima Tahun

Ipda Galih mengatakan, tujuh pelaku pelemparan tersebut menjalani pemeriksaan dengan Satreskrim Polres Tangerang Selatan.

Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Feryanto Hadi
Tribun Jateng
Polisi usut penyerang bus suporter Persis Solo yang akan tanding dengan Persita Tangerang 

Laporan Wartawan, WARTAKOTALIVE.COM, Gilbert Sem Sandro


WARTAKOTALIVE.COM, TANGERANG- Polres Tangerang Selatan masih terus mendalami kasus pelemparan batu kepada bus tim sepak bola Persis Solo yang terjadi pada Sabtu (28/1/2023) kemarin.

Pendalaman insiden yang mencoreng dunia Sepakbola Indonesia itu dilakukan dengan memeriksa tujuh orang pelaku yang telah berhasil diamankan.

Kasie Humas Polres Tangerang Selatan, Ipda Galih mengatakan, tujuh pelaku pelemparan tersebut menjalani pemeriksaan dengan Satreskrim Polres Tangerang Selatan.

"Untuk saat ini ada skitar 7 orang pelaku pelemparan yang sudah diamankan dan masing-masing pelaku secara maraton masih terus diperiksa Tim Satreskrim," ujar Ipda Galih saat diwawancarai awak media di Mapolres Tangsel, Minggu (29/1/2023).

Baca juga: Tujuh Pelaku Pelemparan Bus Klub Persis Solo Diringkus Polres Tangerang Selatan 

Menurutnya pemeriksaan itu dilakukan, guna menemui alat bukti lain yang memperkuat motif dari para pelaku dalam melakukan aksi pengerusakan.

Apabila terbukti, tujuh suporter Persita Tangerang itu akan disangkakan dengan Pasal 170 KUHP tentang perusakan dan penganiayaan secara bersama.

"Untuk saat ini, status tujuh orang ini masih diperiksa sebagai saksi, kita masih dalami untuk mengetahui bukti-bukti lainnya," kata dia.

"Jika dari hasil pemeriksaan ini benar (aksi para pelaku) akan disangkakan pasal 170 KUHP dengan ancaman di atas 5 tahun penjara," ungkapnya.

Baca juga: Mencekam, Ratusan Orang Mengamuk usai Demo di Kantor Manajemen., Arema FC Store Rusak Parah

Galih memastikan, akan terus menyampaikan perkembangan terhadap pemeriksaan aksi pelemparan bus tersebut.

"Untuk perkembangannya akan disampaikan kembali berdasarkan hasil proses penyelidikan dan penyidikan nanti," terang Ipda Galih. 

Diberitakan sebelumnya, bus tim Persis Solo diserang oleh oknum suporter yang tak bertanggung jawab usai melawat ke markas Persita Tangerang, Sabtu kemarin.

Kejadian tersebut terjadi saat bus yang berisi pemain dan ofisial Persis pulang usai mengamankan satu poin (0-0) dari markas Persita, Stadion Indomilk Arena.

Diketahui, saat hendak memasuki jalan tol, bus Persis diserang dan dilempari benda-benda padat.

Aksi tersebut pun direkam oleh penumpang dan diupload di sosial media sehingga langsung viral.

Manajer Persita Tangerang, I Nyoman Suryanthara mengatakan pihaknya akan mengusut dan membawa pelaku pelemparan bus Persis Solo kepada pihak kepolisian.

Secara terpisah, kasus pelemparan bus yang viral tersebut pun dibenarkan oleh Polres Tangerang Selatan.

Baca juga: Hasil Laga Persija 1-0 Persikabo, Abdulla Yusuf Helal Antarkan Macan Kemayoran ke Puncak Klasemen

"Sedang diselidiki. Nanti kalau sudah lengkap, disampaikan ya," balas Kapolres Tangsel, AKBP Faisal Febrianto.

Sebelumnya, pihak Persita telah berupaya memberikan pengamanan kepada pemain maupun suporter Persis Solo. 

Bahkan, agar tidak terjadi hal-hal merugikan, skema kepulangan suporter pun diatur sedemikian rupa.

Tommy menuturkan, seusai laga, suporter dan pemain Persis Solo diamankan lebih dulu di stadion, sembari menunggu fans dan pemain Persita pulang lebih dulu.

Saat bus Persis Solo pulang, pengawalan ketat telah dilakukan menuju tol. 

Kaesang mau beli bus lagi

Kaesang Pangarep santai saat bus Persis Solo diserang oleh massa yang tak suka.

Sebagai putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang menunjukkan pengaruhnya.

Dia berkomentar lewat akun Twiternya yang sudah centang biru.

"Gapapa. Nanti beli baru lagi. Yang penting sekarang keselamatan pemain dan official dulu," kata Kaesang membalas komentar netizen.

Sebelumnya, Kaesang dengan bijak mengatakan bahwa sepak bola bisa dijadikan sebagai alat pemersatu.

Dari pantauan Wartakotalive.com di akun Twiter milik Kaesang, mengajak suporter damai agar pertandingan sepak bola tak lagi sistem bubble dan tanpa penonton.

Sementara itu, kakak Kaesang, Gibran Rakabuming Raka yang merupakan Walikota Surakarta juga turut memberikan komentar di akun twitternya.

Gibran Rakabuming mengaku resah dengan aksi pelemparan bus. Bahkan, dirinya menshare cuitannya ke akun twitter resmi Kapolri Jenderal Listyo Sigit untuk memperhatikan kejadian ini agar tidak terulang di laga-laga Liga 1 berikutnya.

Gibran bahkan menyatakan tidak tegasnya Polri menangani Tragedi Kanjuruhan di Malang yang menewaskan 135 suporter dan sekitar 500 lainnya luka-luka, membuat penyerangan bus pemain selalu terjadi di Liga 1.

"Mohon izin pak Kapolri @ListyoSigitP. Mohon maaf jika saya lancang dan tidak sopan. Kejadian pelemparan terhadap bus pemain @persisoficial akan terus terjadi. Ini merupakan rangkaian dari tidak adanya tindakan tegas terhadap pelaku kerusuhan di kanjuruhan," cuit Gibran.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved