Perpeloncoan di SMAN 6 Jakarta, Warga Sebut Siswa Junior yang Berdarah Diberi Bon Cabai Usai Dipukul

WARTAKOTALIVE.COM, PESANGGRAHAN - Perpeloncoan yang dilakukan siswa kelas XII SMAN 6 Jakarta kepada juniornya terjadi di RT 09 RW 03 Pesanggrahan, Jakarta Selatan

Dari pantauan wartakotalive.com di lokasi, nampak perpeloncoan itu dilakukan di sebuah jalan buntu bernama Jalan Haji Rohimin

Seorang warga, Jamal (45) mengatakan perpeloncoan itu terjadi selepas Magrib pada hari Sabtu (14/1/2023).

Menurut Jamal, terlihat para pelajar tersebut menggunakan benda tumpul, yaitu kayu hingga besi yang ada di sekitar lokasi.

Kayu dan besi itu digunakan untuk dijadikan alat pemukul para senior kepada juniornya.

Baca juga: Tim Basket Putra SMA Muhammadiyah 3 Jakarta dan SMAN 6 Jakarta Siap Bertemu di Babak Final

Baca juga: Ada Temuan Covid-19, SMAN 6 Jakarta Selatan Imbau Siswa dan Guru Lakukan Tes Mandiri

Baca juga: Siswa Positif Covid-19 di SMAN 6 Jakarta Selatan Sempat Masuk Sekolah dan Tunjukkan Gejala Demam

"Sebenarnya, kami tidak tega. Apa saja dibuat senjata. Kayu, pelepah pisang, sampai besi," kata Jamal, Selasa (17/1/2023).

Jamal melihat beberapa siswa SMAN 6 Jakarta yang terluka pada bagian badannya usai dipukuli para alumni.

"Habis dipukuli, mereka (berdarah) dan diberi bon cabai. Terus kaus-kaus yang dipakai di taruh di tiang," ujar Jamal.

Jamal mengungkapkan, aksi perpeloncoan itu terjadi dua kali di lokasi yang sama, yaitu di Jalan Haji Rohimin, RT 09 RW 03, Pesanggrahan, Jakarta Selatan

Bahkan pada aksi perpeloncoan pertama, Jamal mengaku melihat ada siswa yang pingsan.

"Sama, Sabtu atau Minggu sebelumnya. Dia setiap malam Minggu. Itu pekan pertama ada yang pingsan, tetapi tidak terlalu banyak," ungkap Jamal.

"Ini kok sekolah, kepala orang ditendang. Perasaan, MOS tidak gini-gini amat," ucap Jamal.

BERITA VIDEO: Ferdy Sambo Dituntut Pidana Seumur Hidup atas Pembunuhan Brigadir J

Diberitakan sebelumnya, Sebuah video memerlihatkan perkelahian sejumlah remaja di wilayah Pesanggrahan, Jakarta Selatan, beredar di media sosial.

Aksi yang menimpa sejumlah pelajar itu sempat disiarkan secara langsung oleh akun Instagram @swiss53gangs_, namun saat ini telah hilang.