Korupsi Bansos

Kepala Dinsos DKI Jakarta Mendadak Serba tidak Tahu saat Ditanya Dugaan Korupsi Bansos

Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta Premi Lasari yang biasa baik saat ditanya wartawan, tiba-tiba jutek ketika disinggung korupsi bansos.

Editor: Valentino Verry
warta kota/leonardus wical
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) DKI Jakarta, Premi Lasari tak mau banyak bicara soal dugaan korupsi bansos di instansinya yang sangat besar yakni Rp 2,85 triliun. Premi mengaku serba tak tahu. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Dinas Sosial (Dinsos) DKI Jakarta angkat suara terkait dugaan korupsi bantuan sosial (bansos) yang dilakukan oleh Pasar Jaya.

Kepala Dinsos DKI Jakarta, Premi Lasari mengaku bahwa pihaknya pernah berkontrak dengan Pasar Jaya.

"Tapi kan kontrak itu berakhir di 31 Desember 2020. Sudah lama itu," ujar Premi saat ditemui di Agro Eduwisata Ragunan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (13/1/2023).

Saat ditanya perihal temuan beras yang sudah rusak (menguning), Premi mengatakan pihaknya akan mengecek lebih lanjut.

Premi pun memastikan Dinsos DKI Jakarta akan menelusuri lebih lanjut terkait temuan dugaan tersebut.

Premi juga mengaku tidak tahu terkait dengan total beras yang diduga menjadi alat korupsi bansos.

"Saya enggak tahu ya untuk total berasnya. Yang pasti kontrak kami dengan Pasar Jaya sudah selesai akhir tahun 2020," jelas Premi.

Premi pun enggan menjawab secara gamblang saat ditanya perihal pertanggungjawaban.

Baca juga: Politisi Nasdem tak Terima Rekannya Dicopot, Malah Tantang PDIP Soal Transparansi Bansos

Ia hanya kembali menegaskan bahwa kontrak berakhir di 31 Desember 2020, dan sudah dilakukan pengawasan serta evaluasi di tahun 2021.

Premi mengaku tidak mengetahui adanya beras yang mengendap dan belum tersalurkan.

Ia menjelaskan bahwa pengawasan ada di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), dan Inspektorat.

Baca juga: Cabut PPKM, Jokowi Pastikan Bansos, Bantuan Vitamin, dan Obat-obatan Covid-19 Tetap Lanjut di 2023

"Intinya kontrak kami selesai di 2020, dan LKPJ-nya (Laporan Keterangan Pertanggungjawaban) sudah kami kerjakan di 2021," kata Premi.

Namun demikian, Premi mengaku akan kooperatif apabila suatu saat KPK menindaklanjuti, dan membutuhkan keterangan dari Dinsos DKI Jakarta.

Diberitakan sebelumnya, warganet heboh atas dugaan korupsi bansos yang disampaikan oleh pemilik akun Twitter @kurawa.

Dalam cuitan yang diunggah pada Senin (9/1/2023) lalu, @kurawa menyampaikan temuan dugaan korupsi program bansos senilai Rp 2,85 triliun pada tahun 2020.

Ilustrasi beras bansos yang membusuk.
Ilustrasi beras bansos yang membusuk. (Istimewa)
Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved