Berita Jakarta

Heru Budi Hartono Tidak Tahu Menahu terkait Dugaan Korupsi Bansos yang Dilakukan Perumda Pasar Jaya 

Dalam cuitannya, @kurawa menyampaikan temuan dugaan korupsi program bansos senilai Rp 2,85 triliun pada tahun 2020.

Penulis: Leonardus Wical Zelena Arga | Editor: Feryanto Hadi
Wartakotalive/Leonardus Wical Zelena Arga
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bicara rencana penerapan ERP di Balai Kota DKI Jakarta, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (11/1/2023). 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Leonardus Wical Zelena Arga

WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono angkat suara terkait dugaan korupsi bantuan sosial (bansos) yang dilakukan oleh Pasar Jaya.

"Iya saya enggak tahu, itu kan sudah lama," ujar Heru saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (11/1/2023).

Heru pun memastikan bahwa pihaknya telah membahas mengenai rekonsiliasi data-data.

Ia menyebutkan, proses rekonsiliasi tersebut telah berlangsung selama tiga sampai empat kali.

Baca juga: VIDEO Perumda Pasar Jaya Diduga Korupsi Bansos, Heru Budi Hartono Pelit Komentar

"Kalau yang lalu-lalu kan saya enggak paham," jelas Heru.

Sementara itu, informasi dugaan korupsi bansos disampaikan oleh warganet dalam akun Twitter @kurawa.

Dalam cuitannya, @kurawa menyampaikan temuan dugaan korupsi program bansos senilai Rp 2,85 triliun pada tahun 2020.

Akun Twitter yang bernama Rudi Valinka itu menjelaskan bahwa semua berawal dari info whistleblower yang mengabarkan adanya penimbunan beras bansos milik Perumda Pasar Jaya tahun anggaran 2020.

Baca juga: Digiring dari Polda Metro ke Kantor Kejari Jakarta Barat, Irjen Teddy Minahasa: Alhamdulillah Sehat

Baca juga: Proses Autopsi Selesai, Jenazah Angela Korban Mutilasi Akan Dimakamkan di TPU Kampung Kandang

Di mana beras bansos tersebut disinyalir masih tersimpan di sebuah gudang sewaan daerah Pulogadung.

"Dinas Sosial DKI Jakarta menunjuk 3 rekanan terpilih untuk menyalurkan paket sembako senilai Rp 3,65 triliun melalui Perumda Pasar Jaya, PT Food Station, dan PT Trimedia Imaji Rekso Abadi," tulis Rudi dalam unggahan tersebut.

Rudi menginformasikan bahwa Perumda Pasar Jaya mendapatkan porsi terbesar yaitu senilai Rp 2,85 triliun.

Kemudian, Rudi mengaku menemukan dan mendatangi tempat penyimpanan beras bansos di Pulogadung.

Baca juga: Cabut PPKM, Jokowi Pastikan Bansos, Bantuan Vitamin, dan Obat-obatan Covid-19 Tetap Lanjut di 2023

Berdasarkan hasil temuannya, ia membeberkan 1.000 ton beras dengan bentuk paket 5 kilogram sudah rusak (kondisinya).

Menurut Rudi, beras tersebut seharusnya disalurkan pada 2020-2021 bagi masyarakat DKI Jakarta.

Namun kata Rudi, hingga kini beras itu masih berada di dalam gudang. (m36)

Sumber: Warta Kota
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved