Pilpres 2024

Gus Choi: Anies Bapak Identitas Adalah Framing yang Membohongi Rakyat dan Ujungnya Fitnah

Ia menuturkan, stigma Anies sebagai bapak politik identitas merupakan framing yang dilakukan oleh oknum tertentu yang tak suka dengan Anies.

Warta Kota/Alfian Firmansyah
Bekas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kerap dituding bisa memicu polarisasi melalui politik identitas. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Bekas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kerap dituding bisa memicu polarisasi melalui politik identitas.

Ketua DPP Partai Nasdem Effendi Choirie alias Gus Choi mengatakan, Anies juga kerap dikritik sebagai sosok yang bisa membawa Indonesia ke negara syariah. Padahal, hal tersebut semua tak benar.

"Mas Anies ini disorot seolah-olah manusia yang membahayakan bangsa. Macam macam kita dengarkan."

"Wah, ini negara Indonesia bakal mengarah ke khalifah, negara syariah, UUD akan diganti Alquran dan hadist. Wah ini bahaya," kata Gus Choi dalam diskusi di Kopi Politik, Jakarta Selatan, Sabtu (7/1/2023).

Ia menuturkan, stigma Anies sebagai bapak politik identitas merupakan framing yang dilakukan oleh oknum tertentu yang tak suka dengan Anies.

Sebaliknya, menurut Gus Choi, Anies tidak pernah sama sekali menyuarakan soal narasi keagamaan.

Baca juga: Kapan Reshuffle Kabinet? Jokowi: Bisa Besok, Jumat, Senin, Selasa, Rabu

"Nah, Anies adanya menyebutkan bapak identitas adalah framing yang membohongi rakyat dan ujungnya fitnah."

"Kenapa? Mari kita lihat dari awal sampai akhir. Tidak ada narasi Anies keagamaan," tutur Gus Choi.

Ia menuturkan, stigma Anies sebagai sosok politik identitas sejatinya bermula pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Padahal, saat itu Basuki Tjahja Purnama alias Ahok yang memainkan politik identitas.

Baca juga: Tanggapi Reshuffle Kabinet, Zulkifli Hasan: Saya Urusin Cabai dan Ibu-ibu Dulu Aja Deh

"Tapi kan awalnya dari mulut Ahok. Dari situ. Kita harus inget itu. Kalau inget itu dan ini menjadi bencana, menjadi reaksi kelompok Islam, sebagian kelompok Islam di Jakarta agak dramatis, itu adalah reaksi."

"Kadang memang aksi seperti itu menjadi reaksinya berlebihan, itu memang sering dialami. Karena itu jangan membuat aksi yang sensitif," bebernya.

Karena itu, Gus Choi meminta pihak tertentu untuk berhenti menjadikan politik identitas sebagai senjata memukul Anies dalam Pemilu 2024. Sebab, Anies tak pernah sama sekali melakukan politik identitas.

Baca juga: Ali Mochtar Ngabalin: Menteri yang Diganti Jangan Dongkol, Tetap Harus Berterima Kasih pada Presiden

"Jangan dijadikan ini menjadi pemukul yang tidak pada tempatnya kepada Anies."

"Eh, kamu politik identitas. Karena ini terjadi karena Ahok. Sementara yang masuk penjara ini seolah olah bebas tidak dibicarakan lagi. Tidak menjadi sasaran lagi. Padahal itu asalnya dari sini," paparnya. (Igman Ibrahim)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved