Berita Jakarta

Terjebak Cuaca Buruk, Kapal Nelayan di Perairan Kepulauan Seribu Kandas setelah Tabrak Karang

Menurut Fazzli, awalnya KM Berkah Bahari 4 itu berangkat dari Muara Angke pada Kamis (29/12/2022) sekitar pukul 05.00 WIB. 

Penulis: M. Rifqi Ibnumasy | Editor: Feryanto Hadi
ist
Kapal nelayan pencari cumi-cumi kandas di perairan Kepulauan Seribu, Jumat (30/12/2022). 

Kepala KSOP Kelas II Palembang, Mayor Mar Sandi Varikta SE membenarkan bahwa ada sebuah kapal karam di Perairan Banyuasin.

"Kapal tersebut karam di Perairan Banyuasin karena cuaca buruk," ujarnya.

Penyebab dari karamnya sebuah kapal ini Dikatakan Sandi karena cuaca buruk dan menyebabkan gelombang tinggi dari arah kanan kapal.

Akibatnya terjadi kebocoran pada bagian kanan kapal sehingga terjadinya kemiringan kapal dari pukul 03.00 WIB.

Melihat kejadian tersebut, pihaknya segera lakukan pemompaan untuk membuang air dengan menggunakan pompa.

"Kendatipun sudah diupayakan pemompaan untuk membuang air namun ternyata upaya itu tidak dapat mengatasi kebocoran dan mengakibatkan kapal semakin miring ke kanan," ujarnya.

Lantaran kapal semakin miring pihak nya segera mengambil tindakan untuk mengevakuasi 36 ABK menuju ke Pelabuhan Tanjung Api-api, imbuhnya.

Sandi juga mengatakan bahwa pihaknya kemudian mengirimkan Patrol kapal patroli 327 ke lokasi kejadian guna memastikan apakah dari peristiwa karam tersebut terjadi pencemaran yang ditimbulkan atau tidak.

Baca juga: VIDEO Cuaca Buruk Kamis Malam, Penyeberangan Merak-Bakauheni Sempat Tertunda

Sebab informasi yang diterima untuk sisa BBM di kapal pilot tersebut masih ada 46 ton solar.

Jika ternyata dari peristiwa karamnya kapal tersebut terjadi pencemaran, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan owner untuk segera menyiapkan pencegahan.

"Kita berkoordinasi dengan navigasi agar dilaksanakan penandaan di lokasi kejadian, karena area tersebut selama ini digunakan untuk aktivitas kapal bongkar muat," ungkapnya.

Tidak hanya itu, namun pihaknya juga akan melakukan investigasi untuk mengetahui apakah terjadi pencemaran atau tidak.

"Apabila terjadi pencemaran harus segera kita tangani terlebih dahulu, apabila tidak terjadi pencemaran kami akan berkoordinasi dengan owner secepat mungkin untuk dilaksanakan evakuasi," ungkapnya.

Secepatnya, kata Sandi pihaknya akan melakukan pemeriksaan terkait sertifikasinya.

Diketahui bahwa kapal tersebut bukan kapal angkut melainkan kapal crane yang digunakan untuk memindahkan batubara dari tongkang ke kapal pengangkut batubara.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved