Kabar Duka

Meninggal usai Pembuluh Darah di Otak Pecah, Jenazah Ridwan Saidi Akan Dimakamkan di TPU Karet Bivak

Ridwan Saidi meninggal dunia di usia 80 tahun saat menjalani perawatan di RSPI Bintaro

Penulis: Alfian Firmansyah | Editor: Feryanto Hadi
KOMPAS.com/Andri Donnal Putera
ILUSTRASI: Budayawan Betawi Ridwan Saidi saat ditemui di kediamannya, Bintaro, Jakarta Selatan, Jumat (12/2/2016) siang. Ridwan Saidi mengembuskan nafas terakhir pada Minggu (25/12/2022) 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Alfian Firmansyah 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA SELATAN - Budayawan Ridwan Saidi menghembuskan nafas terakhirnya pagi ini, Minggu (25/12/2022).

Kemudian, jenazah tiba di rumah duka pukul 11.48 WIB, yang berlokasi di Jalan Merak II Blok N3 No 31, Bintaro Jaya 1, Jakarta Selatan. 

Sekretaris Jendral Partai Gerindra, Ahmad Muzani juga terlihat hadir untuk bertakziah. 

Muzani menyampaikan,bahwa semua bangsa Indonesia dan segenap masyarakat kehilangan sosok seorang tokoh. 

"Kita kehilangan sosok beliau, semoga almarhum husnul khotimah," ucap Muzani di rumah duka, Minggu (25/12/2022)

Baca juga: Tangis Keluarga Pecah saat Jenazah Ridwan Saidi Tiba di Rumah Duka

Muzani menyebukan, mendiang Ridwan Saidi akan dimakamkan setelah ashar, dan akan dimakamkan di TPU Karet Bivak, Tanah Abang, Jakarta Pusat. 

Diketahui, Ridwan Saidi meninggal dunia di usia 80 tahun saat menjalani perawatan di RSPI Bintaro

Sempat koma

Sebelum Ridwan Saidi meninggal dunia, ternyata ia sempat dinyatakan koma.

Kabar tersebut dikonfirmasi oleh putri pertama Ridwan Saidi, Jihan.

Jihan menjelaskan Ridwan Saidi koma akibat pecahnya pembuluh darah di batang otak.

Jihan mengatakan hal itu terjadi pada Jumat pagi 23 Desember 2022.

“Kondisi Pak Ridwan koma akibat pecah pembuluh darah di batang otak pada Jumat 23 Desember pagi,” kata Jihan saat dikonfirmasi.

Namun setelah dua hari dirawat di RSPI Bintaro karena pecah pembuluh darah di otak, Ridwa Saidi meninggal dunia.

Sebelumnya, dalam akun twitternya, Fadli Zon mengatakan, bahwa Ridwan Saidi meninggal 25 Desember pukul 08.35 WIB di RSPI Bintaro.

Fadli Zon pun membagikan foto Ridwan Saidi yang sempat dirawat di rumah sakit sebelum meninggal dunia.

Bagi Fadli Zon, budayawan Betawi tersebut merupakan teman diskusi yang luar biasa lantaran wawasan dan pengalaman yang luas.

"Selamat jalan Bang Ridwan Saidi … Innalillahi wainnailaihi raajiun. Kabar dari putra-putri beliau Bang Ridwan Saidi telah wafat pagi ini jam 08.35 WIB di RSPI Bintaro. Insya Allah husnul khotimah. Bang RS seorang teman diskusi yang luar biasa, wawasan dan pengalamannya luas. al Fatihah,” tulisnya.

Fadli Zon pun mengaku sudah mengenal Ridwan Saidi lebih dari 30 tahun.

Ribuan koleksi buku kuno dan ratusan piring hitam milik pemikir, penulis, dan politisi kawakan itu sudah terintegrasi ke perpustakaan pribadi Fadli Zon.

Turut berduka cita wafatnya B Ridwan Saidi, politisi kawakan, pemikir, penulis, sastrawan, budayawan. Saya kenal lebih dari 30 tahun lalu. Ribuan koleksi buku kuno dan seratusan piringan hitamnya sudah terintegrasi di ⁦@FadliZonLibrary sejak 2009. Merasa kehilangan tokoh hebat ini,” jelasnya.

Diketahui Ridwan Saidi meninggal di usia 80 tahun. 

Selama hidupnya Ridwan Saidi dikenal sebagai sosok yang kritis.

Meski di usia senjanya, ia kerap mengisi acara dan menjadi pengamat di ILC TV One.

Baca juga: Momen Natal Tanpa Kehadiran Yosua, Keluarga Merasakan Ada Sesuatu yang Kurang Lengkap

Sosok Ridwan Saidi

Ridwan Saidi merupakan seorang budayawan ternama Betawi yang acap kali muncul di layar kaca, mengutarakan pendapatnya.

Selain budayawan, Ridwan Saidi juga dikenal sebagai sejarawan juga tokoh intelektual Islam.

Pria kelahiran Jakarta, 2 Juli 1942 ini banyak berkecimpung di kegiatan organisasi sosial sejak muda.

Pada tahun 1973-1975, Ridwan Saidi menjadi Sekretaris Jenderal Persatuan Mahasiswa Islam Asia Tenggara.

Lantas pada tahun 1974-1976, Ridwan Saidi menjadi Ketua Umum PB HMI. Ridwan Saidi juga merupakan mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) R.

Mengutip wikipedia, Ridwan Saidi menjadi anggota DPR RI Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada tahun 1977-1982 dan 1982-1987.

Baca juga: Ridwan Saidi Minta Sektor Pariwisata di Jakarta Harus Diperkuat setelah tak Lagi Jadi Ibu Kota

Di bangku parlemen, Ridwan sempat menduduki kursi Wakil Ketua Komisi APBN (1977-1978) dan setelah itu dia konsisten menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi X yang membidang lingkungan hidup dan ilmu pengetahuan sejak 1978-1987.

Usai jabatannya di DPR berakhir, pada tahun 1995 hingga tahun 2003, Ridwan menjadi Ketua Umum Partai Masyumi Baru.

Ridwan juga pernah aktif dalam kegiatan Muktamar Rakyat Islam se-Dunia di Irak pada tahun 1993.

Selain itu, Ridwan Saidi juga pernah aktif pada Festival Budaya Babylonian (Babylonian Cultural Festival) di Irak pada tahun 1994.

Pada tahun 2003, Ridwan Saidi kemudian menjadi Ketua Steering Committee Kongres Kebudayaan.

Ia juga pernah menjadi Ketua Komite Waspada Komunisme dan menjadi ketua dan pendiri Yayasan Renaissance pada tahun 2013.

Pernah Sebut Tidak Ada Kerajaan di Ciamis

Sebelumnya sempat ramai, Ridwan Saidi mengatakan bahwa tidak ada kerajaan di Ciamis. Hal tersebut dikatakannya dalam video yang diunggah di channel Youtube Macan Idealis, Rabu (12/2/2020).

Selain itu, Ridwan Saidi juga menyebut ada kekeliruan soal penamaan Sunda Galuh. Akibat pernyataan Ridwan Saidi tersebut, warga Ciamis melakukan protes keras.

Dikutip dari TribunJabar.id, ratusan warga Ciamis pun sampai menggelar aksi di Alun-alun Ciamis pada Jumat (14/2/2020)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved