Harga Kedelai Naik

Pecinta Tahu Tempe Galau, Mulai Menghilang di Pasar, Dampak Harga Kedelai Meroket

Komoditas tahu tempe kini menghilang di pasaran, dampak dari kenaika harga kedelai. Perajin tak bisa memproduksi makanan rakyat itu.

Penulis: M. Rifqi Ibnumasy | Editor: Valentino Verry
WARTA KOTA/ANDIKA PANDUWINATA
Ilustrasi - Perajin tahu saat ini sedang kesulitan bahan baku kedelai karena harganya yang naik. 

"Ada kalau tomat hampir 100 persen, dari harga Rp 10 ribu sekarang jadi Rp 20 ribu," kata Dion saat ditemui di Pasar Pademangan Timur pada Rabu (7/12/2022).

"Kalau rawit juga sama ada sekitar 25 persen kenaikan, dari harga Rp 40 ribu sekarang ke Rp 50 ribuan. Kalau bawang sekarang masih standar minggu ini masih standar," sambungnya.

Dion menambah, kenaikan harga kebutuhan pokok hampir merata sekitar 25 persen untuk komoditas yang dijual di pasaran.

Sambar goreng tahu tempe, menu ini sulit dijumpai di warung nasi.
Sambar goreng tahu tempe, menu ini sulit dijumpai di warung nasi. (Instagram/@ocha_chupid)

Sebagai pedagang, ia mengaku tak bisa mengantisipasi kenaikan harga tersebut dan hanya bisa pasrah dengan keadaan yang ada.

"Iya nggak bisa antisipasi kita hanya belanja aja setiap hari mau gimana lagi karena ini kan bareng nggak bisa disimpan harus habis sehari," ungkapnya.

Akibat dari lonjakan harga tersebut, Dion mengeluh penjualannya berkurang hingga 15 persen dan berharap pemerintah segera menemukan solusi.

"Iya pasti pada komplain harga pada Mahal sih tapi ya sudah di mana orang kita juga punya pada mahal katanya faktor dari kampungnya cuaca," ungkapnya.

Menurut Dion, kenaikan harga kebutuhan pokok di Pasar Pademangan Timur sudah berlangsung selama sepekan dan akan terus alami kenaikan hingga tahun baru mendatang. (m38/ver)

 

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

 

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved