Harga Kedelai Naik
Pecinta Tahu Tempe Galau, Mulai Menghilang di Pasar, Dampak Harga Kedelai Meroket
Komoditas tahu tempe kini menghilang di pasaran, dampak dari kenaika harga kedelai. Perajin tak bisa memproduksi makanan rakyat itu.
Penulis: M. Rifqi Ibnumasy | Editor: Valentino Verry
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Akhir-akhir ini pecinta tahu tempe sedikit kesulitan menemukan komoditas tersebut di pasar.
Sebab, perajin tahu tempe sedang mogok produksi. Mereka tak kuat menghadapi kenaikan harga kedelai.
Seperti di Pasar Pademangan Timur, Pademangan, Jakarta Utara, komoditas tahu tempe langka.
Pasalnya, tahu tempe sudah sejak Senin (5/12/2022) tidak disuplai oleh para perajin.
Kepala Pasar Pademangan Timur, Sutopo mengungkapkan, hilangnya tahu dan tempe disebabkan para produsen berhenti produksi.
"Baru dua hari nggak ada tahu tempe," kata Sutopo saat ditemui di Kantor Pengelola Pasar Pademangan Timur.
"Masalah tempe tahu juga sampai hari ini pedagang kita belum dagang Pak karena harga kedelai yang mungkin mahal jadi saat ini mereka belum dagang," sambungnya.
Baca juga: Warung Nasi tak Menyediakan Menu Tahu Tempe, Dampak Aksi Mogok Perajin Tahu Tempe
Selain hilangnya komoditas tahu dan tempe, sejumlah kebutuhan pokok juga alami kenaikan jelang natal dan tahun baru.
"Sebelum Natal juga sebenarnya sudah ada kenaikan, setiap hari kita mendata sembako," ungkapnya.
Kondisi serupa ada di Pasar Modern Graha Raya, Kota Tangsel, tahu tempe langka.
Kalau pun ada itu adalah sisa produksi yang belum habis milik pedagang.
"Perajin mogok produksi, habis kedelai mahal, tak kuat harganya jika dinaikkan," ujar Asep, pedagang tahu tempe.
Baca juga: Perajin Tahu Tempe Kopti Semanan Unjuk Rasa, Protes Harga Kedelai Naik
Kenaikan Capai 50-100 Persen
Seorang pedagang sayur, Gidion (42) mengaku, kenaikan harga kebutuhan pokok berkisar 25-100 persen sesuai dengan jenis dan ketersediaannya.