Satu Keluarga Tewas di Kalideres
Sebelum HUT ke-73 Polda Metro Jaya, akan Diungkapkan Penyebab Kematian Sekeluarga di Kalideres
Jelang HUT ke 73 Polda Metro Jaya, hingga kini kasus kematian 4 orang sekeluarga di Kalideres belum bisa diuraikan penyebabnya
Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Dian Anditya Mutiara
"Hal tersebut perlu dilakukan agar pemberitaan dan obrolan tentang kasus ini dapat juga segera dihentikan sehingga tidak mendorong terjadinya penularan bunuh diri atau suicide contagion di tengah masyarakat," katanya.
Sebab kata Reza, pada masa seperti sekarang, ketika gangguan kejiwaan sangat rentan mewabah (berdasarkan peringatan WHO), ekspos yang tinggi tentang bunuh diri dapat menginspirasi audiens.
"Terutama mereka yang tergolong rentan, untuk meniru perbuatan serupa atau copycat suicide," ujarnya.
Ritual
Sebelumnya polisi mengklaim menemukan sederet fakta baru berdasar pada hasil penyelidikan terkait kematian satu keluarga di dalam rumah kawasan Kalideres, Jakarta Barat, beberapa waktu lalu.
Bersama tim asosiasi psikologi forensik, penyidik menemukan fakta yang berkaitan dengan ritual tertentu.
Hal itu merujuk pada beberapa barang berupa buku mantra dan kemenyan yang ditemukan di dalam rumah milik Rudyanto Gunawan dan Margaretha.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan bahwa tidak semua anggota keluarga menganut kepercayaan tersebut secara penuh.
Menurut Hengki, salah satu penghuni rumah bernama Budyanto adalah orang diduga kerap menjalani ritual tertentu.
"Bahwa ada kecenderungan salah satu keluarga yang dominan, yang mengarah kepada Budyanto. Bahwa yang bersangkutan memiliki sikap positif terhadap aktivitas ritual tertentu," kata Hengki dalam keterangannya pada Selasa (29/11/2022).
Temuan baru, katanya terungkap setelah polisi bersama tim Asosiasi Psikologi mempelajari keterangan saksi dan melihat bukti-bukti yang ditemukan di lokasi identik dengan ritual tertentu.
Baca juga: Dua Jasad Lansia Membusuk Ditemukan di Dalam Rumah di Taman Sari, Mirip Kasus di Kalideres
"Ini mengakibatkan ada suatu kepercayaan dalam keluarga tersebut bahwa upaya untuk membuat kondisi lebih baik atau mengatasi masalah yang terjadi dalam keluarga, dilakukan melalui ritual tertentu," kata Hengki.
Dugaan adanya praktik ritual tertentu yang dijalani oleh Budyanto menemui titik terang setelah polisi menemukan buku mantra dan kemenyan di dalam rumah tersebut.
"Selain itu ditemukan juga buku-buku lintas agama, serta mantra, dan kemenyan," kata Hengki.
Dengan demikian, Polda Metro Jaya berencana memanggil dan meminta keterangan pada ahli sosiologi dan agama untuk membaca dan menganalisa soal temuan buku mantra tersebut.