Polisi Tembak Polisi
Sidang Senin, Kuat Maruf dan Ricky Rizal Beri Keterangan Saksi Dalam Sidang Bharada E
Ronny Talapessy mengatakan, kali ini dua terdakwa yakni Kuat Maruf dan Ricky Rizal akan menjadi saksi dalam persidangan terdakwa Bharada E.
Penulis: Nurmahadi | Editor: Dian Anditya Mutiara
Sementara Bharada E baru masuk ketika dipanggil dengan disusul Brigadir J dan Bripka RR.
Dari situ ternyata Ferdy Sambo telah ada di dalam rumah dan memerintahkan Bharada E untuk mengokang senjata.
"Lalu pak Fs bilang 'isi senjatamu', saya keluarkan, saya kokang senjata saya, saya taruh lagi di pinggang baru saya ke samping meja yang mulia. Ke samping meja, baru langsung yang mulia, langsung Bang Yos masuk duluan baru Bang Ricky di belakang," ujarnya.
Kemudian selepas melihat Brigadir J yang telah ada di dalam rumah, Ferdy Sambo langsung memegang leher dan memerintahkan ajudannya itu berlutut.

Dengan arahan Ferdy Sambo ke Bharada E untuk segera menembak Brigadir J.
"Itu pas masuk, pak FS langsung lihat ke belakang 'sini kamu' langsung pegang leher 'berlutut kamu ke depan saya, berlutut kamu, berlutut' disuruh berlutut yang mulia," kata Bharada E.
"Terus melirik ke saya 'woy kau tembak, kau tembak cepat, cepat kau tembak', saya langsung keluarkan senjata, langsung saya tembak yang mulia," tambah Bharada E.
"Saudara menembak saudara korban Saudara Yosua, jarak berapa meter?" tanya hakim.
"Sekitar dua meter yang mulia," timpal Bharada E.
Usai ditanyai jarak penembakan, Bharada E pun peragakan detik-detik penembakan, saat dia mengeluarkan Glock 17, Brigadir J sempat bertanya soal apa yang sebenarnya terjadi.
"Siap. Jadi pada saat didorong ke depan, Bang Yos tuh lagi begini (Posisi setengah jongkok). 'Ih pak, kenapa pak? Ada apa pak?' Sambil mundur yang mulia. Baru saya langsung tembak yang mulia," kata Bharada E.
Dalam peragaan itu, Bharada E sempat memberatkan suaranya serasa menyesal atas apa yang telah dilakukan. Dengan tetap meragakan, dia mengatakan kalau tembakan pertamanya dilepaskan sambil menutup mata Bharada E.
"Saya keluarkan saja. Saya sempat tutup mata saat tembakan pertama yang mulia," kata Bharad E.
"Waktu itu posisi korban?" kata hakim.
"Pada saat ditodong itu korban cuma bilang begini yang mulia 'ih pak, kenapa pak? ada apa pak?' Tangannya di depan.