Gempa Bumi Cianjur
Warga Cugenang Butuh Tenda, Beras, Air Bersih hingga Alas Kaki, Masih Khawatir Jika Gempa Susulan
Sebagian warga yang menjadi korban gempa di Cianjur, Jawa Barat, mengharapkan bantuan beras, tenda untuk berlindung hingga sandal sebagai alas kaki.
Penulis: Irwan Wahyu Kintoko | Editor: Irwan Wahyu Kintoko
WARTAKOTALIVE.COM, CIANJUR - Sebagian warga yang menjadi korban gempa di Cianjur, Jawa Barat, mengharapkan bantuan beras, tenda untuk berlindung hingga sandal sebagai alas kaki.
Kebutuhan air bersih juga dianggap mendesak untuk kebutuhan sehari-hari, terutama memasak.
Roni, Ketua RT 01/04 Kampung Babakan Gasol, Gasol, Cugenang, Cianjur, mengatakan, air bersih masih sulit didapatkan warganya setelah terjadi gempa 5,6 SR pada 21 November 2022 siang.

"Kami butuh air bersih, terutama untuk memasak," kata Roni berbincang disela mengurusi lebih dari 250 warganya yang sedang mengungsi, Kamis (1/12/2022).
Menurut Roni, banyak air sumur warganya yang menjadi keruh hingga dasar sumurnya yang turun hingga tidak terjangkau pipa air akibat gempa berkekuatan besar itu.
Sampai saat ini, Roni dan warga yang lain mengandalkan bantuan datangnya air bersih.
Baca juga: KoPHI Salurkan Bantuan dari Komunitas Musisi dan Penulis Lagu untuk Korban Gempa Bumi Cianjur
Baca juga: Cerita Relawan Mahasiswa Bantu Atasi Trauma Anak-anak Korban Gempa Bumi di Cianjur
"Yang penting air bersih untuk memasak, dan untuk mandi bisa belakangan," kata Roni.
Tidak hanya air bersih, warga di Kampung Babakan Gasol masih membutuhkan tenda sebagai tempat tinggal sementara.
Meski sudah banyak bantuan tenda, Roni menyebutkan bantuan tenda masih kurang.

"Untuk makanan, beras terutama, sampai 20 hari kedepan, setidaknya masih tercukupi," ucap Roni.
Sementara untuk anak-anak, Roni berharap bantuan alas kaki, terutama sandal jepit untuk melindungi kaki dari pecahan bangunan akibat gempa.
Di lain tempat, Iwan Setiawan yang menjadi Ketua RT 01/06 Kampung Akhlakul Karimah Cibulakan, Desa Cibulakan, Cugenang, juga mengharapkan bantuan serupa.
Baca juga: Terdampak Gempa Bumi di Cianjur, Pengungsi di Desa Sarampad Kekurangan Air Bersih
Baca juga: Detik-detik Jelang Gempa Bumi di Cianjur, Ada Gemuruh Bayangan Hitam dan Angin Puting Beliung
"Saat ini kami membutuhkan beras dan tenda," kata Iwan Setiawan.
Di kampung itu dikelola dapur umum yang dikelola warga.
Cibulakan disebutkan sebagai titik utama gempa Cianjur hingga terdampak paling luas dan terparah diantara kampung-kampung lainnya.

Iwan Setiawan menyebutkan, selain korban meninggal dan ratusan rumah warganya hancur, sejumlah kendaraan roda empat juga ringsek akibat terjepit reruntuhan bangunan.
"Seluruh warga masih tinggal di tenda-tenda pengungsian karena rumah sudah tidak bisa ditinggali lagi," kata Iwan Setiawan.
Warga bahkan masih sering merasa was-was setiap kali datang getaran susulan gempa bumi.
Baca juga: BMKG Ungkap Penyebab Cianjur Diguncang Gempa Susulan Hingga 317 Dalam Waktu Sepekan
Baca juga: Medan yang Sulit, Polisi Pakai Motor Trail Distribusikan Bantuan Kepada Korban Gempa Bumi Cianjur
"Sampai sekarang masih ada getaran gempa susulan meski kekuatannya tidak besar," ujarnya.
Meski getarannya tidak besar, lanjut Iwan, "Itu sudah membuat warga khawatir dan ketakutan hingga memilih tetap tidur di tenda."