Gempa Bumi
Terdampak Gempa Bumi di Cianjur, Pengungsi di Desa Sarampad Kekurangan Air Bersih
Warga Desa Sarampad yang terdampak musibah gempa bumi di Cianjur mengeluhkan mulai kekurangan stok air bersih dikarenakan kesulitan mengaksesnya.
Penulis: Cahya Nugraha | Editor: Junianto Hamonangan
WARTAKOTALIVE.COM, CIANJUR - Ketua RT Desa Sarampad, Kabupaten Cianjur, Ujang Mulyana menuturkan saat ini warganya mulai kekurangan stok air bersih, Kamis (1/12/2022)
"Yang sangat diperlukan untuk saat ini ialah air bersih," ungkap Ujang, saat dijumpai di desa Sarampad.
"Sungai ada cuma kotor, warga juga enggan menggunakannya khawatir sakit," sambungnya.
Meski begitu Ujang menyampaikan bahwa saat ini untuk keperluan logistik warganya dirasa aman.
"Untuk logistik aman, hanya air bersih saja yang kurang. Pakaian juga sudah banyak. Yang darurat saat ini adalah air bersih," ucapnya.
Baca juga: Polisi Kerahkan 640 Personel untuk Pengamanan Reuni 212 di Masjid At Tin Besok
Desa Sarampad menjadi salah satu dari sekian banyak desa di Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur yang tidak luput dari hantaman gempa berkekuatan magnitudo 5,6, Senin (21/11/2022).
Tidak banyak yang tersisa dari desa tersebut, semua bangunan rata dengan tanah, akses warga pun terputus dikarenakan aspal jalan yang terangkat.
Terkait dengan banyaknya tulisan warga Desa Sarampad di dinding yang menolak masyarakat memanfaatkan kondisi desa sebagai wisata bencana, Ujang pun angkat bicara.
Dirinya merasa prihatin melihat masyarakat yang hanya berselfie ria tanpa mengulurkan bantuan yang diperlukan.
"Banyak yang ke sini hanya berfoto tanpa membantu, hal itu tentu mendapatkan penolakan keras dari para warga," ungkap Ujang ditemui di desa Sarampad.
Baca juga: VIDEO : Jam Layanan Tutup, Ibu di Tapanuli Tengah Lahirkan Sendiri Bayinya di Teras Puskesmas
"Bagaimanapun juga saya harus menjaga warga saya, tidak hanya kehilangan benda dan orang tercintanya. Warga saya pun berhak dijaga hatinya," sambungnya.
Dirinya pun meminta kepada semua pihak, untuk tidak asal mengambil gambar warganya, sebab dengan tegas ia sampaikan bahwa Desa Sarampad bukanlah desa yang dijadikan 'wisata bencana' untuk umum.
Penolakan akan aksi tersebut tergambar jelas, dari tulisan warga.
Di beberapa persimpangan jalan Desa Sarampad warga memberikan peringatan 'Kami Terkena Bencana, Bukan Tempat Wisata. Rekreasi anda salah tempat, kami bukan tontonan!'
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.