Pilpres 2024
Disambut Wali Nanggroe Aceh, Anies Baswedan Jalani Upacara Peusijuek, Ini Makna dan Tujuannya
Anies Baswedan disambut Wali Nanggroe Aceh, Malik Mahmud Al-Haythar di depan pintu Meuligoe Wali Nanggroe Aceh, Lamblang Manyang
WARTAKOTALIVE.COM, BANDA ACEH-- Warga Aceh tumpah ruah memenuhi Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Jumat (2/12/2022).
Mereka ingin menyambut kedatangan Anies Baswedan, bakal calon presiden dari Partai NasDem.
Saat ke luar dari gedung VVIP, Anies langsung dikerumuni para relawan dengan shalawat badar.
"Shalaatullaah Salaamullaah. ‘Alaa Thaaha Rasuulillaah. Shalaatullaah Salaamullaah. ‘Alaa Yaa Siin Habiibillaah," teriak para relawan.
Anies pun menyapa pendukungnya dengan senyum dan salaman.
Satu per satu ia salami.
Terlihat Anies naik ke mobil hitam dengan sunroof atau jendela atap yang dibiarkan terbuka.
Anies menyempatkan diri menyalami sejumlah warga yang berada di sekitarnya dari atas mobil.
Baca juga: Serangan Bertubi Jelang Safari Anies ke Aceh, Izin Dicabut, Spanduk Provokatif, Kupon Sembako Hoaks
Mobil yang membawa Anies perlahan berjalan menuju Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh untuk shalat Jumat sebagaimana jadwal yang beredar.
Rombongan Anies dari Jakarta dipimpin Waketum DPP Partai Nasdem Ahmad Ali.
Selain itu turut Ketua DPP Sugeng Suparwoto, Willy Aditya, dan Dr Dossy Iskandar.
Sejumlah tokoh Aceh dan kader partai besutan putra Aceh, Surya Paloh serta para relawan, sudah berdatangan dari berbagai pelosok Aceh sejak pagi.
Baca juga: Cerita Titiek Soeharto Didatangi Panitia Reuni 212 Minta Izin Gunakan Masjid At-tin, Langsung Di-acc
Berdasarkan jadwal, Anies akan menghabiskan waktunya selama dua hari di Serambi Mekkah dengan mengisi beberapa kegiatan yang digagas Partai NasDem Aceh dan relawan Anies.
Ketua DPW Partai NasDem Aceh Teuku Taufiqulhadi dalam keterangannya, mengatakan, setiba di Aceh, Anies langsung menuju Masjid Raya Baiturrahman untuk Shalat Jumat.
"Di Masjid Raya, Anies akan berusaha menyapa seluruh jamaah Jumat Masjid Raya," kata Taufiq.
Menurut Taufiq, Anies memang sangat berharap untuk dapat melaksanakan Shalat Jumat di masjid kebanggaan warga Aceh tersebut, sambil bersilaturahmi dengan jamaah Jumatnya.
Setelah dari Masjid Baiturrahman, Anies beserta rombongan akan bergerak ke Meuligoe Wali Nanggroe Aceh.
Di sana, Wali Nanggroe Tgk Malik Mahmud Al-Haytar, yang didampingi Tuha Peuet, akan menerima Anies dengan upacara adat dan makan siang.
"Upacara adat itu langsung dipimpin oleh Wali Nanggroe," terang Taufiq lagi.
Jalani upacara Peusijeuk
Anies dipeusijeuk oleh Wali Nanggroe Aceh, Malik Mahmud Al-Haythar di Meuligo Wali Nanggroe, Jumat (2/12/2022).
Dalam sebuah video yang berdurasi 30 detik di Instagram Anies Baswedan, terlihat dirinya mengenakan pakaian adat Aceh.
Ia disambut oleh Wali Nanggroe Aceh, Malik Mahmud Al-Haythar di depan pintu Meuligoe Wali Nanggroe Aceh, Lamblang Manyang, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar.
Anies Baswedan tampak bersalaman dengan Wali Nanggroe Aceh.
Malik Mahmud kemudian melakukan upacara peusijuek atau tepung tawar kepada Anies Baswedan di atas pelaminan.
Dilansir dari laman Majelis Adat Aceh, pada masyarakat Aceh upacara peusijuek ini dianggap sebagai upacara tradisional simbolik dari permohonan keselamatan, ketentraman, kebahagian, perestuan, dan saling memaafkan.
Hampir sebahagian Adat Aceh melakukan prosesi upacara peusijuek ini.
Seperti upacara perkawinan, sunat rasul, aqiqah anak, peusijuek kendaraan, naik haji dan bahkan dilakukan tatkala adanya pergantian seorang pemimpin dari perangkat desa hingga gubernur.
Tak hanya itu, setiap ada tamu kebesaran daerah juga dilakukan peusijuek.
Umumnya dalam melaksanakan upacara peusijuek dihadirkan seorang tengku (ulama) atau orang yang dituakan sebagai pemimpin acara.
Hal ini dikarenakan peusijuek dianggap menjadi salah satu unsur memperoleh keberkatan.
Setelah upacara peusijuek adakalanya diiringi dengan doa bersama yang dipimpin oleh tengku atau orang yang dituakan untuk mendapat berkah dari rahmat Allah SWT.
Peusijuek dilakukan menggunakkan beberapa bahan dan masing-masing bahan tersebut memiliki makna tersendiri dalam ada peusijuek.
Yakni campuran air dan tepung tawar yang memiliki tujuan agar sesuatu yang terkena percikan air tersebut tetap dalam kesabaran dan ketenangan.
Seperti air campuran tersebut yang terus terasa dingin.
Lalu beras dan padi yang bertujuan agar mendapatkan kemakmuran, semangat, dan subur seperti taburan beras padi yang begitu semarak berjatuhan.
Selain itu, dedaunan yang dipakai untuk pesijuek yaitu on manek, manou dan nalueng sambo yang memiliki tujuan yaitu melambangkan suatu ikatan yang terwujud dalam kesatuan hidup bermasayrakat. Terakhir, ketan yang bermakna sebagai lambang persaudaraan, sama hal nya dengan ketan yang selalu melekat dengan bahan lainnya.
Adapun perlengkapan pada acara peusijuek yakni Dalong yang merupakan satu wadah yang diisi dengan macam-macam alat peusijuek sehingga dianggap memiliki kebersamaan yang kuat dan tidak dapat dipisahkan.
Pada masyarakat Aceh dalong sendiri memiliki makna yaitu mempelai yang akan dilepaskan akan tetapi masih bersatu dalam lingkungan keluarga yang ditinggalkan.
Ketan/Bu Leukat, berwarna kuning ataupun putih yang memiliki makna mengandung zat perekat sehingga jiwa raga yang di peusijuek tetap berada dalam lingkungan keluarga atau kelompok masyarakat.
Warna kuning dari ketan merupakan lambang kejayaan dan kemakmuran sedangkan warna putih melambangkan kesucian dan bersih.
Beras dan Padi memiliki sifat semakin berisi semakin merunduk sehingga beras padi diharapkan bagi yang di peusijuek agar tetap rendah hati dan mendapatkan keberhasilan dan peranan beras ia sabagai bahan makanan pokok masyarakat.
Tepung tawar dan air, maknanya untuk mendinginkan dan membersihkan yang di peusijuek agar tidak terjadi hal-hal yang dilarang oleh agama melainkan mengikuti apa yang telah ditunjukkan yang benar oleh agama.
Daun pesijuek, daun peusijuek berperan sebagai alat untuk memercikkan air tepung tawar.
Daun-daun peusijuek merupakan obat penawar dalam menjalankan bahtera kehidupan seperti mengambil keputusan dengan bermusyawarah dan berkepala dingin serta bertanggung jawab sepenuhnya dan dapat menjalin hubungan yang erat dengan siapapun.
Glok, masing-masing glok berfungsi sebagai tempat mengisikan tepung tawar yang sudah dicampur dengan air dan tempat mengisi beras dan padi.
Glok bermakna jika yang dipeusijuek tersebut melakukan aktivitas akan mendapat hasil yang sebaik-baiknya.
Sangee, penutup saji khas Aceh ini berperan untuk menutup perlengkapan alat-alat peusijuek seperti alat tepung tawar dan lainnya.
Maknanya untuk mengharap perlindungan agar peusijuek mendapat lindungan dari Allah SWT. ( Serambinews.com/Nadia Safriani)
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com