Gempa Bumi Cianjur
Korban Jiwa Gempa Bumi Cianjur Bertambah Dua Orang, Identitas Pria Dewasa Berikut HP di Kantong
Gempa bumi di Cianjur memakan korban jiwa sangat banyak dan terus bertambah, hal ini sungguh menyedihkan.
Dedeh bersama suami dan dua anaknya harus mengungsi di tenda pengungsian bersama ratusan korban lainnya.

Bahkan, di saat anaknya yang masih berusia tiga tahun ingin cemilan, ia bingung harus berbuat apa.
Di satu sisi warungnya hancur, di sisi lain tak ada harta yang terselamatkan saat gempa terjadi.
Ia harus mengorek-ngorek puing reruntuhan, tak ada yang bisa diberikan olehnya karena warungnya sudah hancur.
"Semuanya warung juga hancur, sekarang kalau pengin ngambilin makanan sampai harus dikerukin dulu, sampai tangan sakit," katanya.
Selain itu, di wilayah tersebut sangat sulit mencari rumah makan.
Para pengungsi hanya bisa menunggu pasokan makanan dari bantuan logistik yang datang atau menunggu dapur umum selesai menyiapkan makanan.

Jika ingin membeli makanan atau mencari kebutuhan di warung, maka warga harus menempuh perjalanan kurang lebih delapan kilometer.
Namun, jika kondisi normal delapan kilometer itu maka akan terasa dekat, tetapi di tengah kondisi darurat saat ini, untuk menempuh jarak tersebut bisa membutuhkan waktu hingga satu jam perjalanan.
Hal tersebut disebabkan banyaknya kendaraan yang berlalu lalang di jalur yang hanya cukup untuk satu kendaraan roda empat.
Sedangkan saat ini, kendaraan roda empat ataupun roda dua begitu membludak melintasi jalur tersebut, dikarenakan dalam kondisi seperti ini banyak kendaraan yang membawa bantuan logistik dan juga kendaraan untuk keperluan evakuasi.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News