Piala Dunia 2022: Prancis Siap Patahkan Kutukan Juara Bertahan Bakal Terdepak dari Fase Grup

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Timnas Prancis akan menghadapi Timnas Australia pada perdana Grup D Piala Dunia (PD) 2022 di Stadion Al Janoub, Al Wakrah, Rabu  (23/11/2022) pukul 02.00 WIB.

Pertandingan yang akan dipimpin oleh wasit asal Afrika Selatan, Victor Gomes, akan disiarkan secara langsung di SCTV dan live striming di vidio.com.

Jelang duel itu, Pelatih Timnas Prancis Didier Deschamps telah menyiapkan formasi yang jitu untuk memenangi laga nanti.

Dilansir dari SBS.com.au, selain ingin bermain meraih kemenangan ketika menjamu Australia, tim dengan julukan Les Blues itu juga bertekad mematahkan kutukan tiga juara bertahan Piala Dunia terakhir.

Baca juga: Kelelahan Jadi Salah Satu Faktor Kekalahan Besar Timnas Indonesia U-20 dari Timnas Prancis

Baca juga: Piala Dunia 2022: Gelandang Timnas Australia Riley McGree: Kami Ingin Membuat Sejarah di Qatar

Baca juga: Piala Dunia 2022: Prediksi Susunan Pemain Denmark vs Tunisia, Menunggu Ledakan dari Tim Dinamit

Mengingat ke fakta sebelumnya, tiga kali juara piala dunia terakhir, selalu gugur di babak fase grup untuk perhetalan empat tahun sesudahnya.

Contoh pertama ketika Italia sebagai juara PD 2006, lalu tersingkir di fase grup 2010.

Kutukan berlanjut ke Spanyol yang kala itu menjuarai PD 2010, namun tersingkir pada fase grup 2014.

Selain itu Jerman selaku juara PD 2014, dan sesuai fakta harus tersingkir di fase grup 2018.

Sedangkan Prancis pada tahun 2018 menjadi juara PD 2018 di Rusia, dan kini tergabung ke grup D bersama Tunisia, Australia, dan Denmark.

"Kami tidak akan memikirkan apa yang bisa terjadi, namun yang terpenting lebih awal adalah fokus pertandingan pertama melawan Australia," kata Deschamps.

BERITA VIDEO: PREDIKSI PRANCIS VS AUSTRALIA | PRANCIS DIHANTUI KUTUKAN JUARA BERTAHAN

Deschamps merasa tidak khawatir dengan beberapa pemain bintangnya harus absen membela negaranya tersebut dalam PD 2022.

Selain rasa tidak khawatir yang telah disampaikan, pelatih berusia 54 tahun itu juga mengatakan tidak terganggu untuk secara permainan bagi tim nya tersebut.

"Berkurangnya ambisi atau keinginan untuk melakukan segalanya mencapai akhir (Final) saya rasa tidak," ujar Deschamps.

Seorang juru taktik yang sudah dipercaya oleh sepak bola Prancis sejak 2012 itu juga percaya dan optimis, bahwa tim nya memiliki pemain hebat secara merata.