Pemerkosaan
Wanita Cantik Dirudapaksa WNA China Bos Telekomunikasi, Ngadu ke Kamaruddin Simanjuntak
Wanita cantik jadi korban rudapaksa WNA China bos telekomunikasi dan kasusnya 2 tahun mandek sehingga ngadu ke Kamaruddin
Penulis: Budi Sam Law Malau | Editor: Budi Sam Law Malau
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Seorang wanita 30 tahun mengaku telah dirudapaksa secara brutal oleh WNA China, seorang bos perusahaan telekomunikasi.
Rudapaksa terjadi di apartemen WNA China tersebut di kawasan Taman Anggrek, Jakarta Barat pada 27 Juli 2020 lalu. Akibatnya alat kelaminnya sempat dijahit dan robek sehingga selama 3 bulan tidak bisa duduk dan kesakitan setiap buang air kecil.
Meski sudah dua tahun berjalan dan dilaporkan ke polisi, pelaku diketahui masih belum juga diproses hukum.
Bahkan kasusnya sempat dihentikan penyidik dengan alasan kurang bukti. Bukan itu saja, wanita itu sempat ditipu seseorang yang mengaku pengacara dan akan menuntaskan kasusnya.
Ia sudah mengeluarkan uang puluhan juta, namun kasusnya tetap tidak juga ditangani dan pelaku masih berkeliaran.
Karenanya Ia mengadu ke pengacara Kamaruddin Simanjuntak, yang akhirnya mendesak Polda Metro Jaya untuk kembali membuka kasus ini dan memprosesnya.
Baca juga: Kronologis Pemerkosaan 4 Pegawai Kemenkop UKM atas Rekan Sesama Pegawai
Sebab bersama Kamaruddin, Ia menunjukkan setumpuk bukti bahwa dirinya sudah mengalami pemerkosaan secara brutal oleh WNA China bos telekomunikasi tersebut.
Mulai dari visum, perawatan akibat pemerkosaan dan bukti pesan elektronik.
Wanita itu mengaku berkenalan dengan pelaku melalui media sosial Tinder pada awal 2022. "Saya main tinder sudah lama dan kenalan tidak hanya dengan pria saja tetapi juga perempuan untuk menambah teman," kata LK di Channel YouTube Uya Kuya TV, yang dikutip Wartakotalive.com, Rabu (16/11/2022).
Baca juga: 4 Pegawai KemenkopUKM Pelaku Pemerkosaan Dihentikan Proses Hukumnya, Cuma Dipecat & Turun Golongan
Menurutnya, awalnya cukup senang karena bisa bertemen dengan bos perusahaan telekomunikasi di media sosial.
"Saya melihat orang ini cerdas kelihatannya dan bekerja di perusahaan besar. Saya pikir kenal dengan orang ini ada baiknya," kata dia.
Sejak Maret 2020 sampai Juni 2020, kata LK, pelaku selalu mengajak ketemu. "Saya menghindar karena waktu itu kan Covid," ujarnya.
Akhirnya Ia mengaku mau bertemu dan itu terjadi di sebuah restoran pada Juni 2020.
"Setelah ketemu pertama itum yang sudah biasa saja. Kami berpisah. Setelah itu dia ngajak mau ketemu lagi terus," ujarnya.
Menurutnya, pelaku tinggal di apartemen di Taman Anggrek dan mengajaknya bertemu di sana.
Baca juga: Buntut Pemerkosaan Anak di Bawah Umur di Hutan Kota, Lokalisasi Rawa Malang Segera Ditutup