KTT G20
Dukung KTT G20, Kementerian Pertanian Arahkan Bali untuk Kendalikan PMK dan Rabies
Kementan dan Pemprov Bali melakukan berbagai langkah terkait dengan penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) serta penyakit rabies selama KTT G20.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) dan Pemprov Bali melakukan berbagai langkah menanggulangi penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) serta ancaman penyakit rabies selama KTT G20 pada 15-16 November 2022.
Kepala Dinas Peternakan dan Tanaman Pangan Provinsi Bali, Wayan Sunanda mengatakan bahwa persiapan dan antisipasi dilakukan untuk nantinya memastikan Bali terkendali dari PMK dan rabies.
"Kita sudah bentuk tim siaga rabies di masing-masing kabupaten, bahkan kita sudah latih tim. Mereka yang ikut di antaranya pegawai di tingkat desa, kecamatan, dan unsur masyarakat lainya," ujar, berdasar keterangan, Selasa (15/11/2022).
Pemprov Bali juga memiliki 78 ribu dosis vaksin dari APBN ditambah bantuan 200 ribu dosis dari pemerintah pusat yang berasal dari mekanisme Bank Vaksin Rabies Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (WOAH).
Baca juga: Usai Presiden AS Joe Biden Datang Jokowi Ketok Palu Resmikan Pembukaan KTT G20 Bali
Direktur Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Nuryani Zainuddin mengungkapkan Bali siap untuk menyambut KTT G20 dari aspek dukungan pengendalian penyakit hewan khususnya PMK dan rabies.
“Vaksin PMK dan rabies untuk Bali telah siap, dan sebagian telah didistribusikandan divaksinkan ke hewan-hewan rentan,” jelas Nuryani.
Menurutnya, sejauh ini wilayah Bali terkendali dari PMK dan ancaman rabies telah dimitigasi. Wilayah Bali dipastikan siap mendukung kesuksesan KTT G20 mendatang.
"Khusus untuk rabies, wilayah-wilayah rawan rabies sudah lakukan penyisiran anjing liar untuk divaksin. Saya juga mengimbau masyarakat agar anjingnya dikandangkan," katanya.
Jumlah sebanyak itu selanjutnya dipersiapkan untuk masing-masing kabupaten sesuai dengan populasi dan situasi rabiesnya.
Baca juga: Presiden Amerika Serikat Joe Biden Buat Jokowi Tertawa Terbahak Saat Diskusi Jelang KTT G20
Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri mengatakan sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) ada tiga langkah yang menjadi perhatian.
Pertama, menyatukan operasional atau tata kelola lapangan antara satgas dan gugus tugas. Kedua, melakukan sinkronisasi data, di kandang maupun di lalu lintas perbatasan. Ketiga, yakni menutup lalu lintas keluar masuk hewan dari dan ke Bali.
"Bapak Menteri sudah mengatakan bahwa Bali harus terkendali dari PMK, dan ancaman rabies serta penyakit menular lainya dapat dimitigasi," jelasnya.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.