Pameran Lukisan
YSF Gelar 270 Karya Lukisan di Pameran Among Jiwo untuk Peringati 40 Tahun Berkarya
Seniman Yusuf Susilo Hartono (YSH) menggelar hasil karyanya setelah 40 tahun mengabdi.
Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Valentino Verry
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Yusuf Susilo Hartono (YSH) merupakan seorang sastrawan, penyair, perupa, dan jurnalis yang gandrung menyuarakan informasi lewat karya.
Karya-karya tersebut berisikan perjalanannya selama tiga era, yang didokumentasikan dalam bentuk lukisan, sketsa, tulisan, hingga sasta yang dibuat dengan melibatkan intuisi seni, sehingga mampu menggetarkan hati.
"Jika saat melihat-lihat, anda menemukan keindahan, itu tentu campur tangan Allah SWT," ujar Yusuf saat menyampaikan pidatonya.
Oleh karenanya, Yusuf menggelar pameran bertajuk 'Among Jiwo : Retropeksi 40 Tahun Berkarya Yusuf Susilo Hartono'.
Dijelaskan Yusuf, Among Jiwo bermakna 'monakes', yang dalam bahasa Jawa berarti menemukan jati diri.
Penamaan tersebut didapatkannya dari nasihat seorang maestro seni lukis Indonesia yang tersohor, Alm. Affandi di Wisma seni Taman Ismail Marzuki (TIM), 1987 lalu.
Saat itu, Affandi memintanya untuk 'ngedan' dalam berkarya.
"Dalam arti mencari ke dalam diri sendiri, maka Among Jiwa, itulah 'ngedan' versi saya, sebagai metode berpikir, merasa, dan seni rupa," ujar Yusuf.
Baca juga: Viral di Medsos, Eril Dapat Lukisan Tanda Cinta dari Zara: Terima Kasih Telah Jadi Kakak Terbaik
Pantauan Wartakotalive.com di lokasi, Rabu (9/11/2022), ratusan karya fenomenal Yusuf terpajang di dinding Museum Nasional Indonesia.
Yusuf menyebut, total terdapat 270 karya yang meliputi sembilan kategori. Kesemuanya berkisah tentang perjalanan lintas masa seorang YSH.
Pertama, karya mengenai religiositas. Karya tersebut merupakan lukisan yang didominasi warna ungu dan menampilkan seseorang tengah telungkup, dengan tangan yang menjulur menuju kitab suci.
Di bagian sebelah kanan lukisan tersebut, nampak lafaz arab bertuliskan 'Astagfirullahaladzim'. Menurut Yusuf, lukisan tersebut bermakna orang yang sedang bertaubat.
Baca juga: Pagelaran Sabang Merauke Siap Digelar, Ratusan Seniman dan Musisi Janjikan Pementasan Spektakuler
Namun, kata Yusuf, pemaknaan tersebut bisa saja berbeda, tergantung pada sudut pandang pelihatnya.
Kedua, kategori karya yang bertajuk diri sendiri, keluarga, dan tanah asal.
Pada kategori ini, Yusuf menggambarkan lanskap Bojonegoro pada 1982, yang merupakan tanah kelahiran dan tempatnya dibesarkan.