Berita Regional
Tak Terima Wajahnya Dibilang Mirip Satpam, Bripda Tito Tampubolon Ajak 7 Rekannya 'Serbu' RS Bandung
Kasus penyerangan RS Bandung, milik Bendahara PDI Perjuangan Sumut, Meriahta Sitepu atau Tutut kini menjadi perhatian publik.
WARTAKOTALIVE.COM,MEDAN-- Beberapa hari lalu viral peristiwa penyerangan sejumlah anggota polisi terhadap security di Rumah Sakit Bandung, Medan.
Peristiwa itu menyita perhatian publik lantaran pelaku adalah polisi yang belum lama lulus dari pendidikan.
Selain itu, latar belakang peristiwa itu juga dianggap memalukan.
Lantaran, salah seorang polisi itu sebelumnya pergi dari barak dan pergi bersama perempuan untuk mabuk-mabukan.
Aksi mabuk-mabukan itu berujung chek-in di sebuah hotel
Lalu apa yang melatari penyerangan itu?
Satu per satu mulai muncul fakta baru soal penyerangan delapan polisi baru jadi ke RS Bandung.
Baca juga: Kronologi 8 Polisi Baru Lulus Serang RS Bandung, Berawal dari Acara Mabuk dan Chek-in di OYO
Baca juga: Bripka Ricky Rizal kepada Orang Tua Brigadir Yosua: Maaf Atas Kebodohan dan Ketidaktahuan Saya
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi mengungkap alasan kenapa Bripda Tito Tampubolon, anggota Dit Samapta Polda Sumut sampai mengamuk dan menyerang RS Bandung.
Menurut Hadi, saat berdebat dengan sekuriti RS Bandung bernama Brema dan Wanda Winata, Bripda Tito Tampubolon disamakan dengan satpam.
Kedua sekuriti RS Bandung itu mengatakan bahwa mereka sama-sama sekuriti.
"Hasil pemeriksaan yang dilakukan, keterangan yang diberikan itu ada bahasa atau kata-kata dari seseorang sekuriti atau perawat rumah sakit itu bahwa 'samanya kita sekuriti, samalah kita sekuriti'," kata Hadi menirukan ucapan sekuriti RS Bandung, Senin (7/11/2022).
Mendengar ucapan itu, Bripda Tito Tampubolon naik pitam.
Ia lantas cekcok dengan Brema dan Wanda.
Saat itu, Bripda Tito Tampubolon sempat disebut menunjukkan sesuatu di pinggangnya.
Tito juga mengaku bahwa dirinya adalah polisi.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/bripda-tito.jpg)