Berita Regional
Bikin Ganjar Tak Nyaman, Baliho Ganjar Pranowo 'Petugas Partai' di Semarang Dibongkar Satpol PP
Baliho bergambar Ganjar Pranowo bertuliskan "Petugas partai harus nurut, saya setuju" itu dipasang di Kota Semarang.
WARTAKOTALIVE.COM, SEMARANG -Sejak beberapa waktu lalu viral di media sosial adanya baliho besar bergambar Ganjar Pranowo.
Namun, kali ini bukan baliho promosi menjadi calon presiden
Dalam baliho, dinarasikan bahwa Ganjar Pranowo hanyalah petugas partai.
Maka, segala tindak-tanduknya harus mengikuti arahan partai
Baliho bertuliskan "Petugas partai harus nurut, saya setuju" itu dipasang di Kota Semarang.
Baliho itu terpasang di dua titik yaitu di Jalan Erlangga dan wilayah Gombel Kota Semarang.
Baca juga: PDIP Berpotensi Gabung KIB, Duet Ganjar-Airlangga Dinilai Bakal Dapat Restu Jokowi Total
Siapa yang memasang dan untuk apa tujuannya, masih jadi tanda tanya besar bagi masyarakat.
Menurut sejumlah warga pemasangan baliho tersebut dilakukan sejumlah orang pada Kamis (3/11/2022) dini hari.
"Pulang kerja saya lihat baliho di Jalan Erlangga dipasang, yang memasang beberapa orang," terang Yanto (45) satu di antara warga yang tinggal di Jalan Erlangga kepada Tribunjateng.com, Minggu (6/11/2022).
Yanto yang setiap hari riwa-riwi di jalan tersebut juga mengatakan, masyarakat tak tahu tujuan dipasang baliho tersebut.
"Biasanya juga ada baliho di sana jadi saat dipasang anggapan kami biasa saja," paparnya.
Baca juga: Waketum NasDem: Insyaallah Bukan Hal Sulit Menangkan Anies Baswedan di Pilpres 2024
Baca juga: Ribuan Orang Padati Kawasan Istana Maimun Medan untuk Bertemu Anies Baswedan
Terpisah Amin Maulana (51) warga Tembalang juga melihat pemasangan baliho bergambar Ganjar Pranowo di Gombel.
Pemasangan baliho tersebut diterangkannya dilakukan pada Kamis (6/11) malam.
"Saya tidak tahu kalau jadi ramai seperti sekarang, setahu saya ya baliho biasa gambarnya Ganjar Pranowo," terangnya.
Adapun, dua baliho tersebut ditertibkan jajaran Satpol PP Kota Semarang pada Jumat (4/11) malam.
Diterangkan Koorlap Penindakan Satpol PP Kota Semarang Kristianto, penertiban sesuai dengan arahan dari Kasatpol PP Kota Semarang.
"Yang jelas dua baliho tersebut tidak berizin. Kami juga mendapat laporan baliho tersebut sudah ada sejak Jumat siang," terangnya.
Sementara itu, Kasatpol PP Kota Semarang Fajar Purwoto menegaskan, regulasi pemasangan reklame atau baliho sudah diatur dalam Perda.
"Kami berpatokan pada Perda Kota Semarang Nomor 4 Tahun 2019 tentang reklame pasal 1 ayat 31, di mana penyelenggaraan reklame baik permanen atau non permanen harus mendapat pengesahan dari Pemkot Semarang," tambahnya
Ganjar minta baliho diturunkan
Dikonfirmasi di rumah dinasnya, Ganjar usai menerima perwakilan buruh se Jawa Tengah mengaku tak tahu. Ia baru mengetahui setelah dikirimi foto oleh awak media.
“Aku malah nggak tahu, aku malah yang ngasih tau ya sampean itu. Baru saya tahu (setelah) dikirimi foto-fotonya,” kata Ganjar, Jumat (4/11/2022).
Mantan anggota DPR RI itu pun meminta agar baliho tersebut dicopot.
Ganjar mengaku tak nyaman dengan keberadaan baliho tersebut.
“Nanti kalau ngelek-ngeleki pemandangan ono rupaku, opo meneh nggak ijin ya dicopot saja lah. Nggak enak. (Nanti bikin jelek pemandangan karena wajahku. Apalagi kalau tidak ada izinnya ya dilepas saja),” kata Ganjar.
Ditanya apakah soal siapa pemasangnya, Ganjar mengaku tak tahu.
“Lha ya mulane kuwi sing nggawe ya sopo, aku malah nggak tau (Nah soal siapa yang buat, saya malah tidak tahu),” tegasnya.
Berdasarkan informasi, baliho-baliho tersebut terpasang di tiga titik tersebar di Kota Semarang. Yakni di simpang Jalan Erlangga, Jalan Gombel Lama dan Jalan Gombel Baru.
Ganjar soal Jokowi ketum PDIP
Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan isu Joko Widodo (Jokowi) sebagai Ketua Umum PDIP sengaja digulirkan untuk mengadu domba.
Penggagasnya adalah penumpang gelap yang ingin menciptakan disharmoni hubungan di tubuh PDIP.
“Saya meminta kita semua mewaspadai adanya penumpang gelap. Agar siapapun tidak membuat gerakan yang merusak nama baik seseorang,” kata dia, Minggu (29/10/2022).
Menurut Ganjar, dirinya dengan Presiden Jokowi merupakan orang partai yang sangat paham bagaimana aturan dan relasi di partai.
“(Ide Jokowi Ketum PDIP) Itu sebuah kengawuran dan imajinasi dari seorang yang tidak mengerti aturan di PDI Perjuangan, yang tidak mengerti relasi di antara kami di dalam partai, dan sangat sembrono,” katanya.
Mengenai suksesi Ketua Umum, lanjut Ganjar, kongres partai sudah mengatur dengan sangat rapi.
Sehingga ide Jokowi merebut tampuk kepemimpinan PDIP, menurut Ganjar adalah kengawuran.
"Itu sangat ngawur. Pak Jokowi bukan tipe yang seperti itu,” katanya.
Baca juga: Anies Baswedan Disambut Hangat di DPP PKS, Ahmad Syaikhu Berharap Aher Jadi Cawapres 2024
Agar isu tersebut tidak menjadi bola liar, Ganjar mengajak agar seluruh pendukung Presiden Jokowi mengcounter isu tersebut.
“Saya kira yang seperti ini mesti dicermati. Apakah ini ide pribadi atau seruan orang. Kita yang sejak awal mendukung pak Jokowi di dalam pemerintahan tentu harus segera meng-counter orang-orang semacam ini agar tidak terpancing situasi yang mengadudomba,” kata dia.
Menurut Ganjar, nuansa penumpang gelap dan adu domba juga tercium pada kejadian beberapa waktu lalu. Saat itu sekelompok orang mengaku sebagai relawan Ganjar mendesak KPK mengusut Ketua DPR RI Puan Maharani terkait kasus E-KTP.
“Mulai banyak penumpang gelap dan mendorong-dorong dengan adu domba,” ucapnya.
Ganjar meminta agar relawan manapun tidak menggunakan strategi-strategi politik kotor, terlebih menjelang pesta demokrasi 2024 nanti.
“Saya ingin menyampaikan relawan manapun atau siapapun, satu agar tidak menjelek-jelekkan orang, dua tidak mendiskreditkan orang, tiga juga tidak mendiskreditkan partai-partai,” katanya.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com